Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan :
Kenabian Yusuf a.s. dan mukjizat-mukjizatnya; ketentuan yang berhubungan dengan keagamaan adalah hak Allah semata-mata; qadha Allah tak dapat dirobah; para rasul semuanya laki-laki.
2. Hukum-hukum:
Keharusan merahasiakan sesuatu untuk menghindari fitnah; barang dan anak temuan wajib dipungut tidak boleh dibiarkan; boleh melakukan helah yang tidak merugikan orang lain untuk memperoleh sesuatu kemaslahatan.
3. Kisah-kisah:
Riwayat Nabi Yusuf a.s. bersaudara dengan orang tua mereka Ya'qub a.s.
4. Dan lain-lain:
Beberapa sifat dan suri tauladan yang mulia yang dapat diambil dari cerita Yusuf a.s: persamaan antara agama para nabi-nabi ialah tauhid.
(Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang)
"Alif Laam Raa'. Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al-Qur'an) yang nyata (dari Allah)." – (QS.12:1)
الر تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ الْمُبِينِ
Alif laam raa tilka aayaatul kitaabil mubiin(i)
"Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qur'an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahami-nya." – (QS.12:2)
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
Innaa anzalnaahu quraanan 'arabii-yan la'allakum ta'qiluun(a)
"Kami menceritakan kepadamu, kisah yang paling baik, dengan mewahyukan Al-Qur'an ini kepadamu, dan sesungguhnya, kamu sebelum (Kami mewahyukan)nya, adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui." – (QS.12:3)
نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ أَحْسَنَ الْقَصَصِ بِمَا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ هَذَا الْقُرْآنَ وَإِنْ كُنْتَ مِنْ قَبْلِهِ لَمِنَ الْغَافِلِينَ
Nahnu naqush-shu 'alaika ahsanal qashashi bimaa auhainaa ilaika hadzaal quraana wa-in kunta min qablihi laminal ghaafiliin(a)
"(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya (Yakub): 'Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas buah bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku'." – (QS.12:4)
إِذْ قَالَ يُوسُفُ لأبِيهِ يَا أَبَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِي سَاجِدِينَ
Idz qaala yuusufu abiihi yaa abati innii ra-aitu ahada 'asyara kaukaban wasy-syamsa wal qamara ra-aituhum lii saajidiin(a)
"Ayahnya berkata: 'Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan)mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia." – (QS.12:5)
قَالَ يَا بُنَيَّ لا تَقْصُصْ رُؤْيَاكَ عَلَى إِخْوَتِكَ فَيَكِيدُوا لَكَ كَيْدًا إِنَّ الشَّيْطَانَ لِلإنْسَانِ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Qaala yaa bunai-ya laa taqshush ru'yaaka 'ala ikhwatika fayakiiduu laka kaidan innasy-syaithaana lila-insaani 'aduu-wun mubiinun
"Dan demikianlah Rabb-mu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebagian dari tabir mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Yakub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada dua orang bapakmu, sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Rabb-mu Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana." – (QS.12:6)
وَكَذَلِكَ يَجْتَبِيكَ رَبُّكَ وَيُعَلِّمُكَ مِنْ تَأْوِيلِ الأحَادِيثِ وَيُتِمُّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَعَلَى آلِ يَعْقُوبَ كَمَا أَتَمَّهَا عَلَى أَبَوَيْكَ مِنْ قَبْلُ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ إِنَّ رَبَّكَ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Wakadzalika yajtabiika rabbuka wayu'allimuka min ta'wiilil ahaadiitsi wayutimmu ni'matahu 'alaika wa'ala aali ya'quuba kamaa atammahaa 'ala abawaika min qablu ibraahiima wa-ishaaqa inna rabbaka 'aliimun hakiimun
"Sesungguhnya ada beberapa tanda-tanda kekuasaan Allah, pada (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya, bagi orang-orang yang bertanya." – (QS.12:7)
لَقَدْ كَانَ فِي يُوسُفَ وَإِخْوَتِهِ آيَاتٌ لِلسَّائِلِينَ
Laqad kaana fii yuusufa wa-ikhwatihi aayaatun li-ssaa-iliin(a)
"(Yaitu) ketika mereka berkata: 'Sesungguhnya, Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita, daripada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya, ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata." – (QS.12:8)
إِذْ قَالُوا لَيُوسُفُ وَأَخُوهُ أَحَبُّ إِلَى أَبِينَا مِنَّا وَنَحْنُ عُصْبَةٌ إِنَّ أَبَانَا لَفِي ضَلالٍ مُبِينٍ
Idz qaaluuu layuusufu wa-akhuuhu ahabbu ila abiinaa minnaa wanahnu 'ushbatun inna abaanaa lafii dhalalin mubiinin
"Bunuhlah Yusuf, atau buanglah dia ke suatu daerah (yang tak dikenal), supaya perhatian ayahmu, tertumpah kepadamu saja, dan sesudah itu, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang baik'." – (QS.12:9)
اقْتُلُوا يُوسُفَ أَوِ اطْرَحُوهُ أَرْضًا يَخْلُ لَكُمْ وَجْهُ أَبِيكُمْ وَتَكُونُوا مِنْ بَعْدِهِ قَوْمًا صَالِحِينَ
Aqtuluu yuusufa awiithrahuuhu ardhan yakhlu lakum wajhu abiikum watakuunuu min ba'dihi qauman shaalihiin(a)
"Seorang di antara mereka berkata: 'Janganlah kamu bunuh Yusuf, tetapi masukkanlah dia ke dasar sumur, supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir, jika kamu hendak berbuat'." – (QS.12:10)
قَالَ قَائِلٌ مِنْهُمْ لا تَقْتُلُوا يُوسُفَ وَأَلْقُوهُ فِي غَيَابَةِ الْجُبِّ يَلْتَقِطْهُ بَعْضُ السَّيَّارَةِ إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِينَ
Qaala qaa-ilun minhum laa taqtuluu yuusufa wa-alquuhu fii ghayaabatil jubbi yaltaqithhu ba'dhussai-yaarati in kuntum faa'iliin(a)
"Mereka berkata: 'Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami, terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya, kami adalah orang-orang yang menginginkan kebaikan bagi-nya." – (QS.12:11)
قَالُوا يَا أَبَانَا مَا لَكَ لا تَأْمَنَّا عَلَى يُوسُفَ وَإِنَّا لَهُ لَنَاصِحُونَ
Qaaluuu yaa abaanaa maa laka laa ta'mannaa 'ala yuusufa wa-innaa lahu lanaashihuun(a)
"Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar dia (dapat) bersenang-senang dan (dapat) bermain-main, dan sesungguhnya, kami pasti menjaganya'." – (QS.12:12)
أَرْسِلْهُ مَعَنَا غَدًا يَرْتَعْ وَيَلْعَبْ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
Arsilhu ma'anaa ghadan yarta' wayal'ab wa-innaa lahu lahaafizhuun(a)
"Berkata Yakub: 'Sesungguhnya, kepergian kamu bersama Yusuf, amat menyedihkanku, dan aku kuatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah darinya'." – (QS.12:13)
قَالَ إِنِّي لَيَحْزُنُنِي أَنْ تَذْهَبُوا بِهِ وَأَخَافُ أَنْ يَأْكُلَهُ الذِّئْبُ وَأَنْتُمْ عَنْهُ غَافِلُونَ
Qaala innii layahzununii an tadzhabuu bihi wa-akhaafu an ya'kulahudz-dzi-abu wa-antum 'anhu ghaafiluun(a)
"Mereka berkata: 'Jika ia benar-benar dimakan serigala, sedang kami golongan (yang kuat), sesungguhnya, kami kalau demikian adalah orang-orang yang merugi'." – (QS.12:14)
قَالُوا لَئِنْ أَكَلَهُ الذِّئْبُ وَنَحْنُ عُصْبَةٌ إِنَّا إِذًا لَخَاسِرُونَ
Qaaluuu la-in akalahudz-dzi-abu wanahnu 'ushbatun innaa idzan lakhaasiruun(a)
"Maka tatkala mereka membawanya, dan sepakat memasukkannya ke dasar sumur, (lalu mereka masukkan dia), dan (di waktu dia sudah dalam sumur), Kami wahyukan kepada Yusuf: 'Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka, perbuatan mereka ini, sedang mereka tiada ingat lagi'." – (QS.12:15)
فَلَمَّا ذَهَبُوا بِهِ وَأَجْمَعُوا أَنْ يَجْعَلُوهُ فِي غَيَابَةِ الْجُبِّ وَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِ لَتُنَبِّئَنَّهُمْ بِأَمْرِهِمْ هَذَا وَهُمْ لا يَشْعُرُونَ
Falammaa dzahabuu bihi wa-ajma'uu an yaj'aluuhu fii ghayaabatil jubbi wa-auhainaa ilaihi latunabbi-annahum biamrihim hadzaa wahum laa yasy'uruun(a)
"Kemudian mereka datang kepada ayah mereka, di sore hari sambil menangis." – (QS.12:16)
وَجَاءُوا أَبَاهُمْ عِشَاءً يَبْكُونَ
Wajaa-uu abaahum 'isyaa-an yabkuun(a)
"Mereka berkata: 'Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba, dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala; dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang benar'." – (QS.12:17)
قَالُوا يَا أَبَانَا إِنَّا ذَهَبْنَا نَسْتَبِقُ وَتَرَكْنَا يُوسُفَ عِنْدَ مَتَاعِنَا فَأَكَلَهُ الذِّئْبُ وَمَا أَنْتَ بِمُؤْمِنٍ لَنَا وَلَوْ كُنَّا صَادِقِينَ
Qaaluuu yaa abaanaa innaa dzahabnaa nastabiqu wataraknaa yuusufa 'inda mataa'inaa fa-akalahudz-dzi-abu wamaa anta bimu'minin lanaa walau kunnaa shaadiqiin(a)
"Mereka datang membawa baju gamisnya, (yang berlumuran) dengan darah palsu. Yakub berkata: 'Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik, perbuatan (yang buruk) itu; maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya, terhadap apa yang kamu ceritakan'." – (QS.12:18)
وَجَاءُوا عَلَى قَمِيصِهِ بِدَمٍ كَذِبٍ قَالَ بَلْ سَوَّلَتْ لَكُمْ أَنْفُسُكُمْ أَمْرًا فَصَبْرٌ جَمِيلٌ وَاللَّهُ الْمُسْتَعَانُ عَلَى مَا تَصِفُونَ
Wajaa-uu 'ala qamiishihi bidamin kadzibin qaala bal sau-walat lakum anfusukum amran fashabrun jamiilun wallahul musta'aanu 'ala maa tashifuun(a)
Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir, lalu mereka menyuruh seorang pengambil air, maka dia menurunkan timba-nya, dia berkata: 'Oh; khabar gembira, ini seorang anak muda!'. Kemudian mereka menyembunyikan dia, sebagai barang dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui, apa yang mereka kerjakan." – (QS.12:19)
وَجَاءَتْ سَيَّارَةٌ فَأَرْسَلُوا وَارِدَهُمْ فَأَدْلَى دَلْوَهُ قَالَ يَا بُشْرَى هَذَا غُلامٌ وَأَسَرُّوهُ بِضَاعَةً وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِمَا يَعْمَلُونَ
Wajaa-at sai-yaaratun fa-arsaluu waaridahum fa-adla dalwahu qaala yaa busyra hadzaa ghulaamun wa-asarruuhu bidhaa'atan wallahu 'aliimun bimaa ya'maluun(a)
"Dan mereka menjual Yusuf, dengan harga yang murah, yaitu beberapa dirham saja, dan mereka merasa tidak tertarik hatinya, kepada Yusuf." – (QS.12:20)
وَشَرَوْهُ بِثَمَنٍ بَخْسٍ دَرَاهِمَ مَعْدُودَةٍ وَكَانُوا فِيهِ مِنَ الزَّاهِدِينَ
Wasyarauhu bitsamanin bakhsin daraahima ma'duudatin wakaanuu fiihi minazzaahidiin(a)
"Dan orang Mesir yang membelinya, berkata kepada istrinya: 'Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, boleh jadi dia bermanfaat kepada kita, atau kita pungut dia sebagai anak'. Dan demikian pulalah, Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di muka bumi (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya tabir mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui-nya." – (QS.12:21)
وَقَالَ الَّذِي اشْتَرَاهُ مِنْ مِصْرَ لامْرَأَتِهِ أَكْرِمِي مَثْوَاهُ عَسَى أَنْ يَنْفَعَنَا أَوْ نَتَّخِذَهُ وَلَدًا وَكَذَلِكَ مَكَّنَّا لِيُوسُفَ فِي الأرْضِ وَلِنُعَلِّمَهُ مِنْ تَأْوِيلِ الأحَادِيثِ وَاللَّهُ غَالِبٌ عَلَى أَمْرِهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ
Waqaalal-ladziiisytaraahu min mishra laamraatihi akrimii matswaahu 'asa an yanfa'anaa au nattakhidzahu waladan wakadzalika makkannaa liyuusufa fiil ardhi walinu'allimahu min ta'wiilil ahaadiitsi wallahu ghaalibun 'ala amrihi walakinna aktsarannaasi laa ya'lamuun(a)
"Dan tatkala dia (Yusuf) cukup dewasa, Kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik." – (QS.12:22)
وَلَمَّا بَلَغَ أَشُدَّهُ آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
Walammaa balagha asyuddahu aatainaahu hukman wa'ilman wakadzalika najziil muhsiniin(a)
"Dan wanita (Zulaikha), yang Yusuf tinggal di rumahnya, menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya), dan dia menutupi pintu-pintu, seraya berkata: 'Marilah ke sini'. Yusuf berkata: 'Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukanku dengan baik'. Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung." – (QS.12:23)
وَرَاوَدَتْهُ الَّتِي هُوَ فِي بَيْتِهَا عَنْ نَفْسِهِ وَغَلَّقَتِ الأبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ إِنَّهُ لا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ
Waraawadathullatii huwa fii baitihaa 'an nafsihi waghallaqatil abwaaba waqaalat haita laka qaala ma'aadzallahi innahu rabbii ahsana matswaaya innahu laa yuflihuzh-zhaalimuun(a)
"Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu, andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Rabb-nya. Demikianlah, agar Kami memalingkan darinya, kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya, Yusuf itu termasuk hamba-hamba kami yang terpilih." – (QS.12:24)
وَلَقَدْ هَمَّتْ بِهِ وَهَمَّ بِهَا لَوْلا أَنْ رَأَى بُرْهَانَ رَبِّهِ كَذَلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوءَ وَالْفَحْشَاءَ إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُخْلَصِينَ
Walaqad hammat bihi wahamma bihaa laulaa an raa burhaana rabbihi kadzalika linashrifa 'anhussuu-a wal fahsyaa-a innahu min 'ibaadinaal mukhlashiin(a)
"Dan keduanya berlomba-lomba menuju pintu, dan wanita itu menarik baju gamis Yusuf, dari belakang, hingga koyak, dan kedua-duanya mendapati suami wanita itu di muka pintu. Wanita itu berkata: 'Apakah pembalasan, terhadap orang yang bermaksud serong dengan istrimu?, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan azab yang pedih'." – (QS.12:25)
وَاسْتَبَقَا الْبَابَ وَقَدَّتْ قَمِيصَهُ مِنْ دُبُرٍ وَأَلْفَيَا سَيِّدَهَا لَدَى الْبَابِ قَالَتْ مَا جَزَاءُ مَنْ أَرَادَ بِأَهْلِكَ سُوءًا إِلا أَنْ يُسْجَنَ أَوْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Waastabaqaal baaba waqaddat qamiishahu min duburin wa-alfayaa sai-yidahaa ladal baabi qaalat maa jazaa-u man araada biahlika suu-an ilaa an yusjana au 'adzaabun aliimun
"Yusuf berkata: 'Dia menggodaku untuk menundukkan diriku (kepadanya)', dan seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya: 'Jika baju gamisnya koyak di muka, maka wanita itu benar, dan Yusuf termasuk orang-orang yang dusta." – (QS.12:26)
قَالَ هِيَ رَاوَدَتْنِي عَنْ نَفْسِي وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِنْ أَهْلِهَا إِنْ كَانَ قَمِيصُهُ قُدَّ مِنْ قُبُلٍ فَصَدَقَتْ وَهُوَ مِنَ الْكَاذِبِينَ
Qaala hiya raawadatnii 'an nafsii wasyahida syaahidun min ahlihaa in kaana qamiishuhu qudda min qubulin fashadaqat wahuwa minal kaadzibiin(a)
"Dan jika baju gamisnya koyak di belakang, maka wanita itulah yang dusta, dan Yusuf termasuk orang-orang yang benar'." – (QS.12:27)
وَإِنْ كَانَ قَمِيصُهُ قُدَّ مِنْ دُبُرٍ فَكَذَبَتْ وَهُوَ مِنَ الصَّادِقِينَ
Wa-in kaana qamiishuhu qudda min duburin fakadzabat wahuwa minash-shaadiqiin(a)
"Maka tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf, koyak di belakang, berkatalah dia: 'Sesungguhnya (kejadian) itu adalah di antara tipu-daya kamu, sesungguhnya tipu-daya kamu adalah besar." – (QS.12:28)
فَلَمَّا رَأَى قَمِيصَهُ قُدَّ مِنْ دُبُرٍ قَالَ إِنَّهُ مِنْ كَيْدِكُنَّ إِنَّ كَيْدَكُنَّ عَظِيمٌ
Falammaa raa qamiishahu qudda min duburin qaala innahu min kaidikunna inna kaidakunna 'azhiimun
"(Hai) Yusuf: 'Berpalinglah dari (hal) ini, dan (kamu hai istriku) mohon ampunlah atas dosamu itu, karena kamu sesungguhnya, termasuk orang-orang yang berbuat salah''." – (QS.12:29)
يُوسُفُ أَعْرِضْ عَنْ هَذَا وَاسْتَغْفِرِي لِذَنْبِكِ إِنَّكِ كُنْتِ مِنَ الْخَاطِئِينَ
Yuusufu a'ridh 'an hadzaa waastaghfirii lidzanbiki innaki kunti minal khaathi-iin(a)
"Dan wanita-wanita di kota berkata: 'Istri Al-Aziz menggoda bujangnya, untuk menundukkan dirinya (kepadanya), sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat mendalam. Sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata'." – (QS.12:30)
وَقَالَ نِسْوَةٌ فِي الْمَدِينَةِ امْرَأَةُ الْعَزِيزِ تُرَاوِدُ فَتَاهَا عَنْ نَفْسِهِ قَدْ شَغَفَهَا حُبًّا إِنَّا لَنَرَاهَا فِي ضَلالٍ مُبِينٍ
Waqaala niswatun fiil madiinatiimraatul 'aziizi turaawidu fataahaa 'an nafsihi qad syaghafahaa hubban innaa lanaraahaa fii dhalalin mubiinin
"Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu, dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka, sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf): 'Keluarlah (tampakkanlah dirimu) kepada mereka'. Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka melukai (jari) tangannya, dan berkata: 'Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia'." – (QS.12:31)
فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ أَرْسَلَتْ إِلَيْهِنَّ وَأَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَأً وَآتَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِنْهُنَّ سِكِّينًا وَقَالَتِ اخْرُجْ عَلَيْهِنَّ فَلَمَّا رَأَيْنَهُ أَكْبَرْنَهُ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ وَقُلْنَ حَاشَ لِلَّهِ مَا هَذَا بَشَرًا إِنْ هَذَا إِلا مَلَكٌ كَرِيمٌ
Falammaa sami'at bimakrihinna arsalat ilaihinna wa-a'tadat lahunna muttakaan waaatat kulla waahidatin minhunna sikkiinan waqaalatiikhruj 'alaihinna falammaa ra-ainahu akbarnahu waqath-tha'na aidiyahunna waqulna haasya lillahi maa hadzaa basyaran in hadzaa ilaa malakun kariimun
"Wanita itu berkata: 'Itulah dia, orang yang (membuat) kamu (men)cela aku, karena (tertarik) kepadanya, dan sesungguhnya, aku telah menggoda dia, untuk menundukkan dirinya (kepadaku), akan tetapi dia menolak. Dan sesungguhnya, jika dia tidak mentaati (lagi),) apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan, dan dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina'." – (QS.12:32)
قَالَتْ فَذَلِكُنَّ الَّذِي لُمْتُنَّنِي فِيهِ وَلَقَدْ رَاوَدْتُهُ عَنْ نَفْسِهِ فَاسْتَعْصَمَ وَلَئِنْ لَمْ يَفْعَلْ مَا آمُرُهُ لَيُسْجَنَنَّ وَلَيَكُونًا مِنَ الصَّاغِرِينَ
Qaalat fadzalikunnal-ladzii lumtunnanii fiihi walaqad raawadtuhu 'an nafsihi faasta'shama wala-in lam yaf'al maa aamuruhu layusjananna walayakuunan minash-shaaghiriin(a)
"Yusuf berkata: 'Wahai Rabb-ku, penjara lebih aku sukai, daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dariku, tipu-daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka), dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh'." – (QS.12:33)
قَالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَيْهِ وَإِلا تَصْرِفْ عَنِّي كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُنْ مِنَ الْجَاهِلِينَ
Qaala rabbissijnu ahabbu ilai-ya mimmaa yad'uunanii ilaihi wa-ilaa tashrif 'annii kaidahunna ashbu ilaihinna wa-akun minal jaahiliin(a)
"Maka Rabb-nya memperkenankan do'a Yusuf, dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu-daya mereka. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui." – (QS.12:34)
فَاسْتَجَابَ لَهُ رَبُّهُ فَصَرَفَ عَنْهُ كَيْدَهُنَّ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Faastajaaba lahu rabbuhu fasharafa 'anhu kaidahunna innahu huwassamii'ul 'aliim(u)
"Kemudian timbul pikiran pada mereka, setelah melihat tanda-tanda (kebenaran Yusuf), bahwa mereka harus memenjarakannya, sampai sesuatu waktu." – (QS.12:35)
ثُمَّ بَدَا لَهُمْ مِنْ بَعْدِ مَا رَأَوُا الآيَاتِ لَيَسْجُنُنَّهُ حَتَّى حِينٍ
Tsumma badaa lahum min ba'di maa raawuuaayaati layasjununnahu hatta hiinin
"Dan bersama dengan dia, masuk pula ke dalam penjara, dua orang pemuda. Berkatalah salah seorang di antara keduanya: 'Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku memeras anggur'. Dan yang lainnya berkata: 'Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku membawa roti di atas kepalaku, sebagiannya dimakan burung. Berikanlah kepada kami tabirnya; sesungguhnya kami memandang kamu, termasuk orang-orang yang pandai (menabirkan mimpi)'." – (QS.12:36)
وَدَخَلَ مَعَهُ السِّجْنَ فَتَيَانِ قَالَ أَحَدُهُمَا إِنِّي أَرَانِي أَعْصِرُ خَمْرًا وَقَالَ الآخَرُ إِنِّي أَرَانِي أَحْمِلُ فَوْقَ رَأْسِي خُبْزًا تَأْكُلُ الطَّيْرُ مِنْهُ نَبِّئْنَا بِتَأْوِيلِهِ إِنَّا نَرَاكَ مِنَ الْمُحْسِنِينَ
Wadakhala ma'ahussijna fatayaani qaala ahaduhumaa innii araanii a'shiru khamran waqaalaaakharu innii araanii ahmilu fauqa ra'sii khubzan ta'kuluth-thairu minhu nabbi-anaa bita'wiilihi innaa naraaka minal muhsiniin(a)
"Yusuf berkata: 'Tidak disampaikan kepada kamu berdua, makanan yang akan diberikan kepadamu, melainkan aku telah dapat menerangkan jenis makanan itu, sebelum makanan itu sampai kepadamu. Yang demikian itu, adalah sebagian dari, apa yang diajarkan kepadaku oleh Rabb-ku. Sesungguhnya aku telah meninggalkan, agama orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, sedang mereka ingkar kepada hari kemudian." – (QS.12:37)
قَالَ لا يَأْتِيكُمَا طَعَامٌ تُرْزَقَانِهِ إِلا نَبَّأْتُكُمَا بِتَأْوِيلِهِ قَبْلَ أَنْ يَأْتِيَكُمَا ذَلِكُمَا مِمَّا عَلَّمَنِي رَبِّي إِنِّي تَرَكْتُ مِلَّةَ قَوْمٍ لا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَهُمْ بِالآخِرَةِ هُمْ كَافِرُونَ
Qaala laa ya'tiikumaa tha'aamun turzaqaanihi ilaa nabba'tukumaa bita'wiilihi qabla an ya'tiyakumaa dzalikumaa mimmaa 'allamanii rabbii innii taraktu millata qaumin laa yu'minuuna billahi wahum bil-aakhirati hum kaafiruun(a)
"Dan aku mengikuti agama bapak-bapakku, yaitu Ibrahim, Ishak, Yakub. Tiadalah patut bagi kami (para Nabi), mempersekutukan sesuatu apapun dengan Allah. Yang demikian itu adalah dari karunia Allah, kepada kami dan kepada manusia (seluruhnya); tetapi kebanyakan manusia itu tidak mensyukuri(-Nya)." – (QS.12:38)
وَاتَّبَعْتُ مِلَّةَ آبَائِي إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ مَا كَانَ لَنَا أَنْ نُشْرِكَ بِاللَّهِ مِنْ شَيْءٍ ذَلِكَ مِنْ فَضْلِ اللَّهِ عَلَيْنَا وَعَلَى النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَشْكُرُونَ
Waattaba'tu millata aabaa-ii ibraahiima waishaaqa waya'quuba maa kaana lanaa an nusyrika billahi min syai-in dzalika min fadhlillahi 'alainaa wa'alannaasi walakinna aktsarannaasi laa yasykuruun(a)
"Hai kedua temanku dalam penjara, manakah yang baik, rabb-rabb yang bermacam-macam itu, ataukah Allah Yang Maha Esa, lagi Maha Perkasa." – (QS.12:39)
يَا صَاحِبَيِ السِّجْنِ أَأَرْبَابٌ مُتَفَرِّقُونَ خَيْرٌ أَمِ اللَّهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ
Yaa shaahibayissijni aarbaabun mutafarriquuna khairun amillahul waahidul qahhaar(u)
"Kamu tidak menyembah yang selain Allah, kecuali hanya (menyembah) nama-nama yang kamu, dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun, tentang nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan, agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui'." – (QS.12:40)
مَا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِهِ إِلا أَسْمَاءً سَمَّيْتُمُوهَا أَنْتُمْ وَآبَاؤُكُمْ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ بِهَا مِنْ سُلْطَانٍ إِنِ الْحُكْمُ إِلا لِلَّهِ أَمَرَ أَلا تَعْبُدُوا إِلا إِيَّاهُ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ
Maa ta'buduuna min duunihi ilaa asmaa-an sammaitumuuhaa antum waaabaa'ukum maa anzalallahu bihaa min sulthaanin inil hukmu ilaa lillahi amara alaa ta'buduu ilaa ii-yaahu dzalikaddiinul qai-yimu walakinna aktsarannaasi laa ya'lamuun(a)
"Hai kedua temanku dalam penjara: 'Adapun salah seorang di antara kamu berdua, akan memberi minum tuannya dengan khamar; adapun yang seorang lagi, maka ia akan disalib, lalu burung memakan sebagian dari kepalanya. Telah diputuskan perkara, yang kamu berdua menanyakannya (kepadaku)'." – (QS.12:41)
يَا صَاحِبَيِ السِّجْنِ أَمَّا أَحَدُكُمَا فَيَسْقِي رَبَّهُ خَمْرًا وَأَمَّا الآخَرُ فَيُصْلَبُ فَتَأْكُلُ الطَّيْرُ مِنْ رَأْسِهِ قُضِيَ الأمْرُ الَّذِي فِيهِ تَسْتَفْتِيَانِ
Yaa shaahibayissijni ammaa ahadukumaa fayasqii rabbahu khamran wa-ammaaaakharu fayushlabu fata'kuluth-thairu min ra'sihi qudhiyal amrul-ladzii fiihi tastaftiyaan(i)
"Dan Yusuf berkata kepada orang, yang diketahuinya akan selamat, di antara mereka berdua: 'Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu'. Maka syaitan menjadikan dia lupa, (untuk) menerangkan (keadaan Yusuf) kepada tuannya. Karena itu tetaplah dia (Yusuf) dalam penjara, (selama) beberapa tahun lamanya." – (QS.12:42)
وَقَالَ لِلَّذِي ظَنَّ أَنَّهُ نَاجٍ مِنْهُمَا اذْكُرْنِي عِنْدَ رَبِّكَ فَأَنْسَاهُ الشَّيْطَانُ ذِكْرَ رَبِّهِ فَلَبِثَ فِي السِّجْنِ بِضْعَ سِنِينَ
Waqaala lil-ladzii zhanna annahu naajin minhumaaadzkurnii 'inda rabbika fa-ansaahusy-syaithaanu dzikra rabbihi falabitsa fiissijni bidh'a siniin(a)
"Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya): 'Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina, yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina, yang kurus-kurus, dan tujuh butir (gandum) yang hijau, dan tujuh butir lainnya yang kering'. Hai orang-orang yang terkemuka: 'terangkanlah kepadaku, tentang tabir mimpiku itu, jika kamu dapat menabirkan mimpi'." – (QS.12:43)
وَقَالَ الْمَلِكُ إِنِّي أَرَى سَبْعَ بَقَرَاتٍ سِمَانٍ يَأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَسَبْعَ سُنْبُلاتٍ خُضْرٍ وَأُخَرَ يَابِسَاتٍ يَا أَيُّهَا الْمَلأ أَفْتُونِي فِي رُؤْيَايَ إِنْ كُنْتُمْ لِلرُّؤْيَا تَعْبُرُونَ
Waqaalal maliku innii ara sab'a baqaraatin simaanin ya'kuluhunna sab'un 'ijaafun wasab'a sunbulaatin khudhrin wa-ukhara yaabisaatin yaa ai-yuhaal malaa aftuunii fii ru'yaaya in kuntum li-rru'yaa ta'buruun(a)
"Mereka menjawab: '(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong, dan kami sekali-kali tidak tahu menabirkan mimpi itu'." – (QS.12:44)
قَالُوا أَضْغَاثُ أَحْلامٍ وَمَا نَحْنُ بِتَأْوِيلِ الأحْلامِ بِعَالِمِينَ
Qaaluuu adhghaatsu ahlaamin wamaa nahnu bita'wiilil ahlaami bi'aalimiin(a)
"Dan berkatalah orang yang selamat di antara mereka berdua, dan teringat (kepada) Yusuf, sesudah beberapa waktu lamanya: 'Aku akan memberitakan kepadamu, tentang (orang yang pandai) menabirkan mimpi itu, maka utuslah aku (kepadanya)'." – (QS.12:45)
وَقَالَ الَّذِي نَجَا مِنْهُمَا وَادَّكَرَ بَعْدَ أُمَّةٍ أَنَا أُنَبِّئُكُمْ بِتَأْوِيلِهِ فَأَرْسِلُونِ
Waqaalal-ladzii najaa minhumaa waaddakara ba'da ummatin anaa unabbi-ukum bita'wiilihi fa-arsiluun(i)
"(Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf, dia berseru): 'Yusuf, hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami, tentang tujuh ekor sapi, yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina, yang kurus-kurus, dan tujuh butir (gandum) yang hijau, dan tujuh lainnya yang kering, agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahui'." – (QS.12:46)
يُوسُفُ أَيُّهَا الصِّدِّيقُ أَفْتِنَا فِي سَبْعِ بَقَرَاتٍ سِمَانٍ يَأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَسَبْعِ سُنْبُلاتٍ خُضْرٍ وَأُخَرَ يَابِسَاتٍ لَعَلِّي أَرْجِعُ إِلَى النَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَعْلَمُونَ
Yuusufu ai-yuhaash-shiddiiqu aftinaa fii sab'i baqaraatin simaanin ya'kuluhunna sab'un 'ijaafun wasab'i sunbulaatin khudhrin wa-ukhara yaabisaatin la'allii arji'u ilannaasi la'allahum ya'lamuun(a)
"Yusuf berkata: 'Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya), sebagaimana biasa: maka apa yang kamu tuai, hendaklah kamu biarkan dibulirnya, kecuali sedikit untuk kamu makan." – (QS.12:47)
قَالَ تَزْرَعُونَ سَبْعَ سِنِينَ دَأَبًا فَمَا حَصَدْتُمْ فَذَرُوهُ فِي سُنْبُلِهِ إِلا قَلِيلا مِمَّا تَأْكُلُونَ
Qaala tazra'uuna sab'a siniina daaban famaa hashadtum fadzaruuhu fii sunbulihi ilaa qaliilaa mimmaa ta'kuluun(a)
"Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun, yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan, untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari bibit gandum, yang akan kamu simpan." – (QS.12:48)
ثُمَّ يَأْتِي مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ سَبْعٌ شِدَادٌ يَأْكُلْنَ مَا قَدَّمْتُمْ لَهُنَّ إِلا قَلِيلا مِمَّا تُحْصِنُونَ
Tsumma ya'tii min ba'di dzalika sab'un syidaadun ya'kulna maa qaddamtum lahunna ilaa qaliilaa mimmaa tuhshinuun(a)
"Kemudian setelah itu akan datang tahun, yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup), dan di masa itu mereka memeras anggur'." – (QS.12:49)
ثُمَّ يَأْتِي مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ عَامٌ فِيهِ يُغَاثُ النَّاسُ وَفِيهِ يَعْصِرُونَ
Tsumma ya'tii min ba'di dzalika 'aamun fiihi yughaatsunnaasu wafiihi ya'shiruun(a)
"Raja berkata: 'Bawalah dia kepadaku'. Maka tatkala utusan itu datang kepada Yusuf, berkatalah Yusuf: 'Kembalilah kepada tuanmu, dan tanyakanlah kepadanya, bagaimana halnya wanita-wanita yang telah melukai tangannya. Sesungguhnya Tuhanku, Maha Mengetahui tipu-daya mereka'." – (QS.12:50)
وَقَالَ الْمَلِكُ ائْتُونِي بِهِ فَلَمَّا جَاءَهُ الرَّسُولُ قَالَ ارْجِعْ إِلَى رَبِّكَ فَاسْأَلْهُ مَا بَالُ النِّسْوَةِ اللاتِي قَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ إِنَّ رَبِّي بِكَيْدِهِنَّ عَلِيمٌ
Waqaalal malikuu-atuunii bihi falammaa jaa-ahurrasuulu qaalaarji' ila rabbika faasalhu maa baalunniswatilaatii qath-tha'na aidiyahunna inna rabbii bikaidihinna 'aliimun
"Raja berkata (kepada wanita-wanita itu): 'Bagaimana keadaanmu, ketika kamu menggoda Yusuf, untuk menundukkan dirinya (kepadamu)'. Mereka berkata: Maha Sempurna Allah, kami tiada mengetahui, sesuatu keburukan darinya. Berkata istri Al-Aziz:: 'Sekarang jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggodanya, untuk menundukkan dirinya (kepadaku), dan sesungguhnya, dia termasuk orang-orang yang benar'." – (QS.12:51)
قَالَ مَا خَطْبُكُنَّ إِذْ رَاوَدْتُنَّ يُوسُفَ عَنْ نَفْسِهِ قُلْنَ حَاشَ لِلَّهِ مَا عَلِمْنَا عَلَيْهِ مِنْ سُوءٍ قَالَتِ امْرَأَةُ الْعَزِيزِ الآنَ حَصْحَصَ الْحَقُّ أَنَا رَاوَدْتُهُ عَنْ نَفْسِهِ وَإِنَّهُ لَمِنَ الصَّادِقِينَ
Qaala maa khathbukunna idz raawadtunna yuusufa 'an nafsihi qulna haasya lillahi maa 'alimnaa 'alaihi min suu-in qaalatiimraatul 'aziiziaana hashhashal haqqu anaa raawadtuhu 'an nafsihi wa-innahu laminash-shaadiqiin(a)
"(Yusuf berkata): 'Yang demikian itu, agar dia (Al-Aziz) mengetahui, bahwa sesungguhnya aku tidak berhianat kepadanya, di belakangnya, dan bahwasanya Allah tidak meredhai, tipu-daya orang-orang yang berhianat." – (QS.12:52)
ذَلِكَ لِيَعْلَمَ أَنِّي لَمْ أَخُنْهُ بِالْغَيْبِ وَأَنَّ اللَّهَ لا يَهْدِي كَيْدَ الْخَائِنِينَ
Dzalika liya'lama annii lam akhunhu bil ghaibi wa-annallaha laa yahdii kaidal khaa-iniin(a)
"Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Rabb-ku. Sesungguhnya Rabb-ku Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.12:53)
وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي إِنَّ النَّفْسَ لأمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلا مَا رَحِمَ رَبِّي إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَحِيمٌ
Wamaa ubarri-u nafsii innannafsa ammaaratun bissuu-i ilaa maa rahima rabbii inna rabbii ghafuurun rahiimun
"Dan raja berkata: 'Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih dia, sebagai orang yang rapat (kepercayaan) kepadaku'. Maka tatkala raja telah bercakap-cakap dengan dia, dia berkata: 'Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini, menjadi orang yang berkedudukan tinggi, lagi dipercaya pada sisi kami'." – (QS.12:54)
وَقَالَ الْمَلِكُ ائْتُونِي بِهِ أَسْتَخْلِصْهُ لِنَفْسِي فَلَمَّا كَلَّمَهُ قَالَ إِنَّكَ الْيَوْمَ لَدَيْنَا مَكِينٌ أَمِينٌ
Waqaalal malikuu-atuunii bihi astakhlishhu linafsii falammaa kallamahu qaala innakal yauma ladainaa makiinun amiinun
"Berkata Yusuf: 'Jadikanlah aku bendaharawan negeri (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan'." – (QS.12:55)
قَالَ اجْعَلْنِي عَلَى خَزَائِنِ الأرْضِ إِنِّي حَفِيظٌ عَلِيمٌ
Qaalaaj'alnii 'ala khazaa-inil ardhi innii hafiizhun 'aliimun
"Dan demikianlah, Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir; (dia berkuasa penuh) pergi menuju kemana saja, (yang) ia kehendaki di bumi Mesir itu. Kami melimpahkan rahmat Kami, kepada siapa yang Kami kehendaki, dan Kami tidak menyia-nyiakan, pahala orang-orang yang berbuat baik." – (QS.12:56)
وَكَذَلِكَ مَكَّنَّا لِيُوسُفَ فِي الأرْضِ يَتَبَوَّأُ مِنْهَا حَيْثُ يَشَاءُ نُصِيبُ بِرَحْمَتِنَا مَنْ نَشَاءُ وَلا نُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ
Wakadzalika makkannaa liyuusufa fiil ardhi yatabau-wau minhaa haitsu yasyaa-u nushiibu birahmatinaa man nasyaa-u walaa nudhii'u ajral muhsiniin(a)
"Dan sesungguhnya, pahala di akhirat itu lebih baik, bagi orang-orang yang beriman dan selalu bertaqwa." – (QS.12:57)
وَلأجْرُ الآخِرَةِ خَيْرٌ لِلَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ
Wal-ajru-aakhirati khairul(n)-lil-ladziina aamanuu wakaanuu yattaquun(a)
"Dan saudara-saudara Yusuf datang (ke Mesir), lalu mereka ke (tempat)nya. Maka Yusuf mengenal mereka, sedang mereka tidak kenal (lagi) kepadanya." – (QS.12:58)
وَجَاءَ إِخْوَةُ يُوسُفَ فَدَخَلُوا عَلَيْهِ فَعَرَفَهُمْ وَهُمْ لَهُ مُنْكِرُونَ
Wajaa-a ikhwatu yuusufa fadakhaluu 'alaihi fa'arafahum wahum lahu munkiruun(a)
"Dan tatkala Yusuf menyiapkan untuk mereka, bahan makanannya, ia berkata: 'Bawalah kepadaku saudaramu, yang seayah dengan kamu (Bunyamin), tidakkah kamu melihat, bahwa aku menyempurnakan sukatan, dan aku adalah sebaik-baik penerima tamu." – (QS.12:59)
وَلَمَّا جَهَّزَهُمْ بِجَهَازِهِمْ قَالَ ائْتُونِي بِأَخٍ لَكُمْ مِنْ أَبِيكُمْ أَلا تَرَوْنَ أَنِّي أُوفِي الْكَيْلَ وَأَنَا خَيْرُ الْمُنْزِلِينَ
Walammaa jahhazahum bijahaazihim qaalaa-atuunii biakhin lakum min abiikum alaa tarauna annii uufiil kaila wa-anaa khairul munziliin(a)
"Jika kamu tidak membawanya kepadaku, maka kamu tidak akan mendapatkan sukatan lagi dariku, dan jangan kamu mendekatiku'," – (QS.12:60)
فَإِنْ لَمْ تَأْتُونِي بِهِ فَلا كَيْلَ لَكُمْ عِنْدِي وَلا تَقْرَبُونِ
Fa-in lam ta'tuunii bihi falaa kaila lakum 'indii walaa taqrabuun(i)
"Mereka berkata: 'Kami akan membujuk ayahnya untuk membawanya (ke mari) dan sesungguhnya, kami benar-benar akan melaksanakannya'." – (QS.12:61)
قَالُوا سَنُرَاوِدُ عَنْهُ أَبَاهُ وَإِنَّا لَفَاعِلُونَ
Qaaluuu sanuraawidu 'anhu abaahu wa-innaa lafaa'iluun(a)
"Yusuf berkata kepada bujang-bujangnya: 'Masukkanlah barang-barang (penukar kepunyaan mereka) ke dalam karung-karung mereka, supaya mereka mengetahuinya, apabila mereka telah kembali kepada keluarganya, mudah-mudahan mereka kembali lagi'." – (QS.12:62)
وَقَالَ لِفِتْيَانِهِ اجْعَلُوا بِضَاعَتَهُمْ فِي رِحَالِهِمْ لَعَلَّهُمْ يَعْرِفُونَهَا إِذَا انْقَلَبُوا إِلَى أَهْلِهِمْ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Waqaala lifityaanihiij'aluu bidhaa'atahum fii rihaalihim la'allahum ya'rifuunahaa idzaaanqalabuu ila ahlihim la'allahum yarji'uun(a)
"Maka tatkala mereka telah kembali kepada ayah mereka (Yakub) mereka berkata: 'Wahai ayah kami, kami tidak akan mendapat sukatan (gandum) lagi, (jika tidak membawa saudara kami), sebab itu biarkanlah saudara kami pergi bersama-sama kami, supaya kami mendapat sukatan, dan sesungguhnya, kami benar-benar akan menjaganya'." – (QS.12:63)
فَلَمَّا رَجَعُوا إِلَى أَبِيهِمْ قَالُوا يَا أَبَانَا مُنِعَ مِنَّا الْكَيْلُ فَأَرْسِلْ مَعَنَا أَخَانَا نَكْتَلْ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
Falammaa raja'uu ila abiihim qaaluuu yaa abaanaa muni'a minnaal kailu fa-arsil ma'anaa akhaanaa naktal wa-innaa lahu lahaafizhuun(a)
"Berkata Yakub: 'Bagaimana aku akan mempercayakannya (Bunyamin) kepadamu, kecuali seperti aku telah mempercayakan saudaranya (Yusuf) kepada kamu dahulu'. Maka Allah adalah sebaik-baik Penjaga dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para Penyayang." – (QS.12:64)
قَالَ هَلْ آمَنُكُمْ عَلَيْهِ إِلا كَمَا أَمِنْتُكُمْ عَلَى أَخِيهِ مِنْ قَبْلُ فَاللَّهُ خَيْرٌ حَافِظًا وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
Qaala hal aamanukum 'alaihi ilaa kamaa amintukum 'ala akhiihi min qablu fallahu khairun haafizhan wahuwa arhamurraahimiin(a)
"Tatkala mereka membuka barang-barangnya, mereka menemukan kembali barang-barang (penukaran) mereka, dikembalikan kepada mereka. Mereka berkata: 'Wahai ayah kami apalagi yang kita inginkan. Ini barang-barang kita dikembalikan kepada kita, dan kami akan dapat memberi makan keluarga kami, dan kami akan dapat memelihara saudara kami, dan kami akan mendapat tambahan sukatan (gandum) seberat beban seekor unta. Itu adalah sukatan yang mudah (bagi raja Mesir)'." – (QS.12:65)
وَلَمَّا فَتَحُوا مَتَاعَهُمْ وَجَدُوا بِضَاعَتَهُمْ رُدَّتْ إِلَيْهِمْ قَالُوا يَا أَبَانَا مَا نَبْغِي هَذِهِ بِضَاعَتُنَا رُدَّتْ إِلَيْنَا وَنَمِيرُ أَهْلَنَا وَنَحْفَظُ أَخَانَا وَنَزْدَادُ كَيْلَ بَعِيرٍ ذَلِكَ كَيْلٌ يَسِيرٌ
Walammaa fatahuu mataa'ahum wajaduu bidhaa'atahum ruddat ilaihim qaaluuu yaa abaanaa maa nabghii hadzihi bidhaa'atunaa ruddat ilainaa wanamiiru ahlanaa wanahfazhu akhaanaa wanazdaadu kaila ba'iirin dzalika kailun yasiirun
"Yakub berkata: 'Aku sekali-kali tidak akan melepaskannya (pergi) bersama-sama kamu, sebelum kamu memberikan kepadaku janji yang teguh atas nama Allah (bersumpah), bahwa kamu pasti akan membawanya kepadaku kembali, kecuali jika kamu dikepung musuh'. Tatkala mereka memberikan janji mereka, maka Yakub berkata: 'Allah adalah saksi terhadap apa yang kita ucapkan (ini)'." – (QS.12:66)
قَالَ لَنْ أُرْسِلَهُ مَعَكُمْ حَتَّى تُؤْتُونِ مَوْثِقًا مِنَ اللَّهِ لَتَأْتُنَّنِي بِهِ إِلا أَنْ يُحَاطَ بِكُمْ فَلَمَّا آتَوْهُ مَوْثِقَهُمْ قَالَ اللَّهُ عَلَى مَا نَقُولُ وَكِيلٌ
Qaala lan ursilahu ma'akum hatta tu'tuuni mautsiqan minallahi lata'tunnanii bihi ilaa an yuhaatha bikum falammaa aatauhu mautsiqahum qaalallahu 'ala maa naquulu wakiilun
"Dan Yakub berkata: 'Hai anak-anakku janganlah kamu (bersama-sama) masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lain(an); namun demikian aku tiada dapat melepaskan kamu barang sedikitpun dari (takdir) Allah. Keputusan menetapkan (sesuatu) hanyalah hak Allah; kepada-Nya-lah aku bertawakal dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang yang bertawakal berserah diri'." – (QS.12:67)
وَقَالَ يَا بَنِيَّ لا تَدْخُلُوا مِنْ بَابٍ وَاحِدٍ وَادْخُلُوا مِنْ أَبْوَابٍ مُتَفَرِّقَةٍ وَمَا أُغْنِي عَنْكُمْ مِنَ اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ إِنِ الْحُكْمُ إِلا لِلَّهِ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَعَلَيْهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُتَوَكِّلُونَ
Waqaala yaa banii-ya laa tadkhuluu min baabin waahidin waadkhuluu min abwaabin mutafarriqatin wamaa ughnii 'ankum minallahi min syai-in inil hukmu ilaa lillahi 'alaihi tawakkaltu wa'alaihi falyatawakkalil mutawakkiluun(a)
"Dan tatkala mereka masuk, menurut yang diperintahkan ayah mereka, maka (cara yang mereka lakukan itu), tiadalah melepaskan mereka sedikitpun dari takdir Allah, akan tetapi itu hanya sesuatu keinginan pada diri Yakub, yang telah ditetapkannya. Dan sesungguhnya, dia mempunyai pengetahuan, karena Kami telah mengajarkan kepadanya. Akan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui-nya." – (QS.12:68)
وَلَمَّا دَخَلُوا مِنْ حَيْثُ أَمَرَهُمْ أَبُوهُمْ مَا كَانَ يُغْنِي عَنْهُمْ مِنَ اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ إِلا حَاجَةً فِي نَفْسِ يَعْقُوبَ قَضَاهَا وَإِنَّهُ لَذُو عِلْمٍ لِمَا عَلَّمْنَاهُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ
Walammaa dakhaluu min haitsu amarahum abuuhum maa kaana yughnii 'anhum minallahi min syai-in ilaa haajatan fii nafsi ya'quuba qadhaahaa wa-innahu ladzuu 'ilmin limaa 'allamnaahu walakinna aktsarannaasi laa ya'lamuun(a)
"Dan tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf, Yusuf membawa saudaranya (Bunyamin) ke tempatnya, Yusuf berkata: 'Sesungguhnya aku (ini) adalah saudaramu, maka janganlah kamu berduka-cita terhadap apa yang telah mereka kerjakan'." – (QS.12:69)
وَلَمَّا دَخَلُوا عَلَى يُوسُفَ آوَى إِلَيْهِ أَخَاهُ قَالَ إِنِّي أَنَا أَخُوكَ فَلا تَبْتَئِسْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Walammaa dakhaluu 'ala yuusufa aawa ilaihi akhaahu qaala innii anaa akhuuka falaa tabta-is bimaa kaanuu ya'maluun(a)
"Maka tatkala telah disiapkan untuk mereka bahan makanan mereka, Yusuf memasukkan piala (tempat minum) ke dalam karung saudaranya. Kemudian berteriaklah seseorang yang menyerukan: 'Hai khafilah, sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang mencuri'." – (QS.12:70)
فَلَمَّا جَهَّزَهُمْ بِجَهَازِهِمْ جَعَلَ السِّقَايَةَ فِي رَحْلِ أَخِيهِ ثُمَّ أَذَّنَ مُؤَذِّنٌ أَيَّتُهَا الْعِيرُ إِنَّكُمْ لَسَارِقُونَ
Falammaa jahhazahum bijahaazihim ja'alassiqaayata fii rahli akhiihi tsumma adz-dzana mu'adz-dzinun ai-yatuhaal 'iiru innakum lasaariquun(a)
"Mereka menjawab, sambil menghadap kepada penyeru-penyeru itu: 'Barang apakah yang hilang dari kamu'." – (QS.12:71)
قَالُوا وَأَقْبَلُوا عَلَيْهِمْ مَاذَا تَفْقِدُونَ
Qaaluuu wa-aqbaluu 'alaihim maadzaa tafqiduun(a)
"Penyeru-penyeru itu berkata: 'Kami kehilangan piala raja, dan siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta, dan aku menjamin terhadapnya'." – (QS.12:72)
قَالُوا نَفْقِدُ صُوَاعَ الْمَلِكِ وَلِمَنْ جَاءَ بِهِ حِمْلُ بَعِيرٍ وَأَنَا بِهِ زَعِيمٌ
Qaaluuu nafqidu shuwaa'al maliki waliman jaa-a bihi himlu ba'iirin wa-anaa bihi za'iimun
"Saudara-saudara Yusuf menjawab: 'Demi Allah, sesungguhnya kamu mengetahui, bahwa kami datang tidak untuk membuat kerusakan di negeri (ini), dan kami bukanlah para pencuri'." – (QS.12:73)
قَالُوا تَاللَّهِ لَقَدْ عَلِمْتُمْ مَا جِئْنَا لِنُفْسِدَ فِي الأرْضِ وَمَا كُنَّا سَارِقِينَ
Qaaluuu tallahi laqad 'alimtum maa ji-anaa linufsida fiil ardhi wamaa kunnaa saariqiin(a)
"Mereka berkata: 'Tetapi apa balasannya, jika kamu betul-betul pendusta'." – (QS.12:74)
قَالُوا فَمَا جَزَاؤُهُ إِنْ كُنْتُمْ كَاذِبِينَ
Qaaluuu famaa jazaa'uhu in kuntum kaadzibiin(a)
"Mereka menjawab: 'Balasannya, ialah pada siapa diketemukan (barang yang hilang) dalam karungnya, maka dia sendirilah balasannya (tebusannya)'. Demikianlah kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang zalim." – (QS.12:75)
قَالُوا جَزَاؤُهُ مَنْ وُجِدَ فِي رَحْلِهِ فَهُوَ جَزَاؤُهُ كَذَلِكَ نَجْزِي الظَّالِمِينَ
Qaaluuu jazaa'uhu man wujida fii rahlihi fahuwa jazaa'uhu kadzalika najziizh-zhaalimiin(a)
"Maka mulailah Yusuf (memeriksa) karung-karung mereka, sebelum (memeriksa) karung saudaranya sendiri, kemudian mengeluarkan piala raja itu dari karung saudaranya. Demikianlah Kami atur untuk (mencapai maksud) Yusuf. Tiadalah patut Yusuf menghukum saudaranya, menurut undang-undang raja, kecuali Allah menghendakinya. Kami tinggikan derajat orang yang Kami kehendaki: dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi Yang Maha Mengetahui." – (QS.12:76)
فَبَدَأَ بِأَوْعِيَتِهِمْ قَبْلَ وِعَاءِ أَخِيهِ ثُمَّ اسْتَخْرَجَهَا مِنْ وِعَاءِ أَخِيهِ كَذَلِكَ كِدْنَا لِيُوسُفَ مَا كَانَ لِيَأْخُذَ أَخَاهُ فِي دِينِ الْمَلِكِ إِلا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ نَرْفَعُ دَرَجَاتٍ مَنْ نَشَاءُ وَفَوْقَ كُلِّ ذِي عِلْمٍ عَلِيمٌ
Fabadaa biau'iyatihim qabla wi'aa-i akhiihi tsummaas-takhrajahaa min wi'aa-i akhiihi kadzalika kidnaa liyuusufa maa kaana liya'khudza akhaahu fii diinil maliki ilaa an yasyaa-allahu narfa'u darajaatin man nasyaa-u wafauqa kulli dzii 'ilmin 'aliimun
"Mereka berkata: 'Jika ia mencuri, maka sesungguhnya telah pernah mencuri pula saudaranya, sebelum ini'. Maka Yusuf menyembunyikan kejengkelan itu pada dirinya dan tidak menampakkannya kepada mereka. Dia berkata (dalam hatinya): 'Kamu lebih buruk kedudukanmu (sifat-sifatmu) dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu terangkan itu'." – (QS.12:77)
قَالُوا إِنْ يَسْرِقْ فَقَدْ سَرَقَ أَخٌ لَهُ مِنْ قَبْلُ فَأَسَرَّهَا يُوسُفُ فِي نَفْسِهِ وَلَمْ يُبْدِهَا لَهُمْ قَالَ أَنْتُمْ شَرٌّ مَكَانًا وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا تَصِفُونَ
Qaaluuu in yasriq faqad saraqa akhun lahu min qablu fa-asarrahaa yuusufu fii nafsihi walam yubdihaa lahum qaala antum syarrun makaanan wallahu a'lamu bimaa tashifuun(a)
"Mereka berkata: 'wahai Al-Aziz, sesungguhnya ia mempunyai ayah yang sudah lanjut usianya, lantaran itu ambillah salah seorang di antara kami sebagai gantinya, sesungguhnya kami melihat kamu termasuk orang-orang yang berbuat baik'." – (QS.12:78)
قَالُوا يَا أَيُّهَا الْعَزِيزُ إِنَّ لَهُ أَبًا شَيْخًا كَبِيرًا فَخُذْ أَحَدَنَا مَكَانَهُ إِنَّا نَرَاكَ مِنَ الْمُحْسِنِينَ
Qaaluuu yaa ai-yuhaal 'aziizu inna lahu aban syaikhan kabiiran fakhudz ahadanaa makaanahu innaa naraaka minal muhsiniin(a)
"Berkata Yusuf: 'Aku mohon perlindungan kepada Allah dari menahan seorang, kecuali orang yang kami ketemukan harta benda kami padanya, jika kami berbuat demikian, maka benar-benarlah kami orang-orang yang zalim'." – (QS.12:79)
قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ أَنْ نَأْخُذَ إِلا مَنْ وَجَدْنَا مَتَاعَنَا عِنْدَهُ إِنَّا إِذًا لَظَالِمُونَ
Qaala ma'aadzallahi an na'khudza ilaa man wajadnaa mataa'anaa 'indahu innaa idzan lazhaalimuun(a)
"Maka tatkala mereka berputus-asa dari (putusan) Yusuf, mereka menyendiri sambil berunding dengan berbisik-bisik. Berkatalah yang tertua di antara mereka: 'Tidakkah kamu ketahui, bahwa sesungguhnya ayahmu telah mengambil janji dari kamu, dengan nama Allah, dan sebelum itu kamu telah menyia-nyiakan Yusuf. Sebab itu aku tidak akan meninggalkan negeri Mesir, sampai ayahku mengijinkan kepadaku (untuk kembali), atau Allah memberi keputusan terhadapku. Dan Dia adalah hakim yang sebaik-baiknya'." – (QS.12:80)
فَلَمَّا اسْتَيْأَسُوا مِنْهُ خَلَصُوا نَجِيًّا قَالَ كَبِيرُهُمْ أَلَمْ تَعْلَمُوا أَنَّ أَبَاكُمْ قَدْ أَخَذَ عَلَيْكُمْ مَوْثِقًا مِنَ اللَّهِ وَمِنْ قَبْلُ مَا فَرَّطْتُمْ فِي يُوسُفَ فَلَنْ أَبْرَحَ الأرْضَ حَتَّى يَأْذَنَ لِي أَبِي أَوْ يَحْكُمَ اللَّهُ لِي وَهُوَ خَيْرُ الْحَاكِمِينَ
Falammaaastayasuu minhu khalashuu najii-yan qaala kabiiruhum alam ta'lamuu anna abaakum qad akhadza 'alaikum mautsiqan minallahi wamin qablu maa farrathtum fii yuusufa falan abrahal ardha hatta ya'dzana lii abii au yahkumallahu lii wahuwa khairul haakimiin(a)
"Kembalilah kepada ayahmu dan katakanlah: 'Wahai ayah kami!, sesungguhnya anakmu telah mencuri; dan kami hanya menyaksikan apa yang kami ketahui, dan sekali-kali kami tidak dapat menjaga (mengetahui) barang yang gaib." – (QS.12:81)
ارْجِعُوا إِلَى أَبِيكُمْ فَقُولُوا يَا أَبَانَا إِنَّ ابْنَكَ سَرَقَ وَمَا شَهِدْنَا إِلا بِمَا عَلِمْنَا وَمَا كُنَّا لِلْغَيْبِ حَافِظِينَ
Arji'uu ila abiikum faquuluu yaa abaanaa innaabnaka saraqa wamaa syahidnaa ilaa bimaa 'alimnaa wamaa kunnaa lilghaibi haafizhiin(a)
"Dan tanyalah (penduduk) negeri yang kami berada di situ, dan khafilah yang kami datang bersamanya, dan sesungguhnya, kami adalah orang-orang yang benar'." – (QS.12:82)
وَاسْأَلِ الْقَرْيَةَ الَّتِي كُنَّا فِيهَا وَالْعِيرَ الَّتِي أَقْبَلْنَا فِيهَا وَإِنَّا لَصَادِقُونَ
Waasalil qaryatallatii kunnaa fiihaa wal 'iirallatii aqbalnaa fiihaa wa-innaa lashaadiquun(a)
"Yakub berkata: 'Hanya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu. Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Mudah-mudahan Allah mendatangkan mereka semuanya kepadaku; sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana'." – (QS.12:83)
قَالَ بَلْ سَوَّلَتْ لَكُمْ أَنْفُسُكُمْ أَمْرًا فَصَبْرٌ جَمِيلٌ عَسَى اللَّهُ أَنْ يَأْتِيَنِي بِهِمْ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ
Qaala bal sau-walat lakum anfusukum amran fashabrun jamiilun 'asallahu an ya'tiyanii bihim jamii'an innahu huwal 'aliimul hakiim(u)
"Dan Yakub berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata: 'Aduhai duka-citaku terhadap Yusuf', dan kedua matanya menjadi putih, karena kesedihan, dan dia adalah seorang yang menahan amarahnya (terhadap anak-anaknya)." – (QS.12:84)
وَتَوَلَّى عَنْهُمْ وَقَالَ يَا أَسَفَى عَلَى يُوسُفَ وَابْيَضَّتْ عَيْنَاهُ مِنَ الْحُزْنِ فَهُوَ كَظِيمٌ
Watawalla 'anhum waqaala yaa asafa 'ala yuusufa waabyadh-dhat 'ainaahu minal huzni fahuwa kazhiimun
"Mereka berkata: 'Demi Allah, senantiasa kamu mengingat-ingat Yusuf, sehingga kamu mengidap penyakit yang berat atau kamu termasuk orang-orang yang binasa'." – (QS.12:85)
قَالُوا تَاللَّهِ تَفْتَأُ تَذْكُرُ يُوسُفَ حَتَّى تَكُونَ حَرَضًا أَوْ تَكُونَ مِنَ الْهَالِكِينَ
Qaaluuu tallahi taftau tadzkuru yuusufa hatta takuuna haradhan au takuuna minal haalikiin(a)
"Yakub menjawab: 'Sesungguhnya hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya'." – (QS.12:86)
قَالَ إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّهِ وَأَعْلَمُ مِنَ اللَّهِ مَا لا تَعْلَمُونَ
Qaala innamaa asykuu bats-tsii wahuznii ilallahi wa-a'lamu minallahi maa laa ta'lamuun(a)
"Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus-asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus-asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir'." – (QS.12:87)
يَا بَنِيَّ اذْهَبُوا فَتَحَسَّسُوا مِنْ يُوسُفَ وَأَخِيهِ وَلا تَيْأَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِنَّهُ لا يَيْئَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ
Yaa banii-yaadzhabuu fatahassasuu min yuusufa wa-akhiihi walaa tayasuu min rauhillahi innahu laa yai-asu min rauhillahi ilaal qaumul kaafiruun(a)
"Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, mereka berkata: 'Hai Al-Aziz, kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan dan kami datang membawa barang-barang yang tak berharga, maka sempurnakanlah sukatan untuk kami, dan bersedekahlah kepada kami, sesungguhnya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bersedekah'." – (QS.12:88)
فَلَمَّا دَخَلُوا عَلَيْهِ قَالُوا يَا أَيُّهَا الْعَزِيزُ مَسَّنَا وَأَهْلَنَا الضُّرُّ وَجِئْنَا بِبِضَاعَةٍ مُزْجَاةٍ فَأَوْفِ لَنَا الْكَيْلَ وَتَصَدَّقْ عَلَيْنَا إِنَّ اللَّهَ يَجْزِي الْمُتَصَدِّقِينَ
Falammaa dakhaluu 'alaihi qaaluuu yaa ai-yuhaal 'aziizu massanaa wa-ahlanaadh-dhurru waji-anaa bibidhaa'atin muzjaatin fa-aufi lanaal kaila watashaddaq 'alainaa innallaha yajziil mutashaddiqiin(a)
"Yusuf berkata: 'Apakah kamu mengetahui, (kejelekan) apa yang telah kamu lakukan terhadap Yusuf dan saudaranya, ketika kamu tidak mengetahui (akibat) perbuatanmu itu'." – (QS.12:89)
قَالَ هَلْ عَلِمْتُمْ مَا فَعَلْتُمْ بِيُوسُفَ وَأَخِيهِ إِذْ أَنْتُمْ جَاهِلُونَ
Qaala hal 'alimtum maa fa'altum biyuusufa wa-akhiihi idz antum jaahiluun(a)
"Mereka berkata: 'Apakah kamu ini benar-benar Yusuf'. Yusuf menjawab: 'Akulah Yusuf dan ini saudaraku. Sesungguhnya Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami'. Sesungguhnya barangsiapa yang bertaqwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik'." – (QS.12:90)
قَالُوا أَئِنَّكَ لأنْتَ يُوسُفُ قَالَ أَنَا يُوسُفُ وَهَذَا أَخِي قَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَيْنَا إِنَّهُ مَنْ يَتَّقِ وَيَصْبِرْ فَإِنَّ اللَّهَ لا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ
Qaaluuu a-innaka anta yuusufu qaala anaa yuusufu wahadzaa akhii qad mannallahu 'alainaa innahu man yattaqi wayashbir fa-innallaha laa yudhii'u ajral muhsiniin(a)
"Mereka berkata: 'Demi Allah, sesungguhnya Allah telah melebihkan kamu atas kami, dan sesungguhnya, kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)'." – (QS.12:91)
قَالُوا تَاللَّهِ لَقَدْ آثَرَكَ اللَّهُ عَلَيْنَا وَإِنْ كُنَّا لَخَاطِئِينَ
Qaaluuu tallahi laqad aatsarakallahu 'alainaa wa-in kunnaa lakhaathi-iin(a)
"Dia (Yusuf) berkata: 'Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang di antara penyayang'." – (QS.12:92)
قَالَ لا تَثْرِيبَ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ يَغْفِرُ اللَّهُ لَكُمْ وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
Qaala laa tatsriiba 'alaikumul yauma yaghfirullahu lakum wahuwa arhamurraahimiin(a)
"Pergilah kamu dengan membawa baju gamisku ini, lalu letakkanlah dia ke wajah ayahku, nanti ia akan melihat kembali; dan bawalah keluargamu semuanya kepadaku'." – (QS.12:93)
اذْهَبُوا بِقَمِيصِي هَذَا فَأَلْقُوهُ عَلَى وَجْهِ أَبِي يَأْتِ بَصِيرًا وَأْتُونِي بِأَهْلِكُمْ أَجْمَعِينَ
Adzhabuu biqamiishii hadzaa fa-alquuhu 'ala wajhi abii ya'ti bashiiran wa'tuunii biahlikum ajma'iin(a)
"Tatkala khafilah itu telah keluar (dari negeri Mesir) berkata ayah mereka: 'Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf, sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal (tentu kamu membenarkan aku)'." – (QS.12:94)
وَلَمَّا فَصَلَتِ الْعِيرُ قَالَ أَبُوهُمْ إِنِّي لأجِدُ رِيحَ يُوسُفَ لَوْلا أَنْ تُفَنِّدُونِ
Walammaa fashalatil 'iiru qaala abuuhum innii ajidu riiha yuusufa laulaa an tufanniduun(i)
"Keluarganya berkata: 'Demi Allah, sesungguhnya kamu masih dalam kekeliruanmu yang dahulu'." – (QS.12:95)
قَالُوا تَاللَّهِ إِنَّكَ لَفِي ضَلالِكَ الْقَدِيمِ
Qaaluuu tallahi innaka lafii dhalalikal qadiim(i)
"Tatkala telah tiba pembawa khabar gembira itu, maka diletakkannya baju gamis itu ke wajah Yakub, lalu kembalilah ia dapat melihat. Berkata Yakub: 'Tidakkah aku katakan kepadamu, bahwa aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tidak mengetahuinya'." – (QS.12:96)
فَلَمَّا أَنْ جَاءَ الْبَشِيرُ أَلْقَاهُ عَلَى وَجْهِهِ فَارْتَدَّ بَصِيرًا قَالَ أَلَمْ أَقُلْ لَكُمْ إِنِّي أَعْلَمُ مِنَ اللَّهِ مَا لا تَعْلَمُونَ
Falammaa an jaa-al basyiiru alqaahu 'ala wajhihi faartadda bashiiran qaala alam aqul lakum innii a'lamu minallahi maa laa ta'lamuun(a)
"Mereka berkata: 'Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa) '." – (QS.12:97)
قَالُوا يَا أَبَانَا اسْتَغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا إِنَّا كُنَّا خَاطِئِينَ
Qaaluuu yaa abaanaaastaghfir lanaa dzunuubanaa innaa kunnaa khaathi-iin(a)
"Yakub berkata: 'Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabb-ku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang'." – (QS.12:98)
قَالَ سَوْفَ أَسْتَغْفِرُ لَكُمْ رَبِّي إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Qaala saufa astaghfiru lakum rabbii innahu huwal ghafuurur-rahiim(u)
"Maka tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf. Yusuf merangkul ibu bapaknya dan dia berkata: 'Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman'." – (QS.12:99)
فَلَمَّا دَخَلُوا عَلَى يُوسُفَ آوَى إِلَيْهِ أَبَوَيْهِ وَقَالَ ادْخُلُوا مِصْرَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ آمِنِينَ
Falammaa dakhaluu 'ala yuusufa aawa ilaihi abawaihi waqaalaadkhuluu mishra in syaa-allahu aaminiin(a)
"Dan ia menaikkan kedua ibu-bapaknya ke atas singgasana. Dan mereka (semuanya) merebahkan diri seraya sujud kepada Yusuf. Dan berkata Yusuf: 'Wahai ayahku inilah tabir mimpiku yang dahulu itu; sesungguhnya Rabb-ku telah menjadikan suatu kenyataan. Dan sesungguhnya Rabb-ku telah berbuat baik kepadaku, ketika dia (raja) membebaskan aku dari rumah penjara, dan ketika membawa kamu dari dusun padang pasir, setelah syaitan merusakkan (hubungan) antaraku dan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Rabb-ku Maha Lembut, terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana." – (QS.12:100)
وَرَفَعَ أَبَوَيْهِ عَلَى الْعَرْشِ وَخَرُّوا لَهُ سُجَّدًا وَقَالَ يَا أَبَتِ هَذَا تَأْوِيلُ رُؤْيَايَ مِنْ قَبْلُ قَدْ جَعَلَهَا رَبِّي حَقًّا وَقَدْ أَحْسَنَ بِي إِذْ أَخْرَجَنِي مِنَ السِّجْنِ وَجَاءَ بِكُمْ مِنَ الْبَدْوِ مِنْ بَعْدِ أَنْ نَزَغَ الشَّيْطَانُ بَيْنِي وَبَيْنَ إِخْوَتِي إِنَّ رَبِّي لَطِيفٌ لِمَا يَشَاءُ إِنَّهُ هُوَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ
Warafa'a abawaihi 'alal 'arsyi wakharruu lahu sujjadan waqaala yaa abati hadzaa ta'wiilu ru'yaaya min qablu qad ja'alahaa rabbii haqqan waqad ahsana bii idz akhrajanii minassijni wajaa-a bikum minal badwi min ba'di an nazaghasy-syaithaanu bainii wabaina ikhwatii inna rabbii lathiifun limaa yasyaa-u innahu huwal 'aliimul hakiim(u)
"Ya Rabb-ku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebagian tabir mimpi. (Ya Rabb) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang shaleh." – (QS.12:101)
رَبِّ قَدْ آتَيْتَنِي مِنَ الْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِي مِنْ تَأْوِيلِ الأحَادِيثِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ أَنْتَ وَلِيِّي فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ
Rabbi qad aataitanii minal mulki wa'allamtanii min ta'wiilil ahaadiitsi faathiras-samaawaati wal ardhi anta walii-yii fiiddunyaa wal-aakhirati tawaffanii musliman wa-alhiqnii bish-shaalihiin(a)
"Demikian itu (adalah) di antara berita-berita yang gaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); padahal kamu tidak berada pada sisi mereka, ketika mereka memutuskan rencananya (untuk memasukkan Yusuf ke dalam sumur) dan mereka sedang mengatur tipu-daya." – (QS.12:102)
ذَلِكَ مِنْ أَنْبَاءِ الْغَيْبِ نُوحِيهِ إِلَيْكَ وَمَا كُنْتَ لَدَيْهِمْ إِذْ أَجْمَعُوا أَمْرَهُمْ وَهُمْ يَمْكُرُونَ
Dzalika min anbaa-il ghaibi nuuhiihi ilaika wamaa kunta ladaihim idz ajma'uu amrahum wahum yamkuruun(a)
"Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun kamu sangat menginginkan-nya." – (QS.12:103)
وَمَا أَكْثَرُ النَّاسِ وَلَوْ حَرَصْتَ بِمُؤْمِنِينَ
Wamaa aktsarunnaasi walau harashta bimu'miniin(a)
"Dan kamu sekali-kali tidak meminta upah kepada mereka (terhadap seruanmu ini), itu tidak lain hanyalah pengajaran bagi semesta alam." – (QS.12:104)
وَمَا تَسْأَلُهُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ إِنْ هُوَ إِلا ذِكْرٌ لِلْعَالَمِينَ
Wamaa tasaluhum 'alaihi min ajrin in huwa ilaa dzikrul(n)-lil'aalamiin(a)
"Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling dari-nya." – (QS.12:105)
وَكَأَيِّنْ مِنْ آيَةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ يَمُرُّونَ عَلَيْهَا وَهُمْ عَنْهَا مُعْرِضُونَ
Waka-ai-yin min aayatin fiis-samaawaati wal ardhi yamurruuna 'alaihaa wahum 'anhaa mu'ridhuun(a)
"Dan sebagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain)." – (QS.12:106)
وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللَّهِ إِلا وَهُمْ مُشْرِكُونَ
Wamaa yu'minu aktsaruhum billahi ilaa wahum musyrikuun(a)
"Apakah mereka merasa aman dari kedatangan siksa(an) Allah yang meliputi mereka, atau kedatangan kiamat kepada mereka, secara mendadak, sedang mereka tidak menyadari-nya." – (QS.12:107)
أَفَأَمِنُوا أَنْ تَأْتِيَهُمْ غَاشِيَةٌ مِنْ عَذَابِ اللَّهِ أَوْ تَأْتِيَهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً وَهُمْ لا يَشْعُرُونَ
Afaaminuu an ta'tiyahum ghaasyiyatun min 'adzaabillahi au ta'tiyahumussaa'atu baghtatan wahum laa yasy'uruun(a)
"Katakanlah: 'Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik'." – (QS.12:108)
قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Qul hadzihi sabiilii ad'uu ilallahi 'ala bashiiratin anaa wamaniittaba'anii wasubhaanallahi wamaa anaa minal musyrikiin(a)
"Kami tidak mengutus sebelum kamu, melainkan orang laki-laki, yang kami berikan wahyu kepadanya di antara penduduk negeri. Maka tidakkah mereka bepergian di muka bumi, lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka, (yang mendustakan rasul), dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik, bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memikirkan-nya." – (QS.12:109)
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ إِلا رِجَالا نُوحِي إِلَيْهِمْ مِنْ أَهْلِ الْقُرَى أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الأرْضِ فَيَنْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَدَارُ الآخِرَةِ خَيْرٌ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا أَفَلا تَعْقِلُونَ
Wamaa arsalnaa min qablika ilaa rijaaalan nuuhii ilaihim min ahlil qura afalam yasiiruu fiil ardhi fayanzhuruu kaifa kaana 'aaqibatul-ladziina min qablihim waladaaru-aakhirati khairul(n)-lil-ladziina-attaqau afalaa ta'qiluun(a)
"Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang keimanan mereka), dan telah menyakini, bahwa mereka telah didustakan, datanglah kepada para rasul itu pertolongan Kami, lalu diselamatkan orang-orang yang Kami kehendaki. Dan tidak dapat ditolak siksa Kami, dari orang-orang yang berdosa." – (QS.12:110)
حَتَّى إِذَا اسْتَيْئَسَ الرُّسُلُ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ قَدْ كُذِبُوا جَاءَهُمْ نَصْرُنَا فَنُجِّيَ مَنْ نَشَاءُ وَلا يُرَدُّ بَأْسُنَا عَنِ الْقَوْمِ الْمُجْرِمِينَ
Hatta idzaaastai-asarrusulu wazhannuu annahum qad kudzibuu jaa-ahum nashrunaa fanujjiya man nasyaa-u walaa yuraddu ba'sunaa 'anil qaumil mujrimiin(a)
"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka (para nabi) itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman." – (QS.12:111)
لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لأولِي الألْبَابِ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَى وَلَكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Laqad kaana fii qashashihim 'ibratun auliil albaabi maa kaana hadiitsan yuftara walakin tashdiiqal-ladzii baina yadaihi watafshiila kulli syai-in wahudan warahmatan liqaumin yu'minuun(a)
"Alif Laam Raa'. Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al-Qur'an) yang nyata (dari Allah)." – (QS.12:1)
الر تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ الْمُبِينِ
Alif laam raa tilka aayaatul kitaabil mubiin(i)
"Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qur'an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahami-nya." – (QS.12:2)
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
Innaa anzalnaahu quraanan 'arabii-yan la'allakum ta'qiluun(a)
"Kami menceritakan kepadamu, kisah yang paling baik, dengan mewahyukan Al-Qur'an ini kepadamu, dan sesungguhnya, kamu sebelum (Kami mewahyukan)nya, adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui." – (QS.12:3)
نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ أَحْسَنَ الْقَصَصِ بِمَا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ هَذَا الْقُرْآنَ وَإِنْ كُنْتَ مِنْ قَبْلِهِ لَمِنَ الْغَافِلِينَ
Nahnu naqush-shu 'alaika ahsanal qashashi bimaa auhainaa ilaika hadzaal quraana wa-in kunta min qablihi laminal ghaafiliin(a)
"(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya (Yakub): 'Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas buah bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku'." – (QS.12:4)
إِذْ قَالَ يُوسُفُ لأبِيهِ يَا أَبَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِي سَاجِدِينَ
Idz qaala yuusufu abiihi yaa abati innii ra-aitu ahada 'asyara kaukaban wasy-syamsa wal qamara ra-aituhum lii saajidiin(a)
"Ayahnya berkata: 'Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan)mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia." – (QS.12:5)
قَالَ يَا بُنَيَّ لا تَقْصُصْ رُؤْيَاكَ عَلَى إِخْوَتِكَ فَيَكِيدُوا لَكَ كَيْدًا إِنَّ الشَّيْطَانَ لِلإنْسَانِ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Qaala yaa bunai-ya laa taqshush ru'yaaka 'ala ikhwatika fayakiiduu laka kaidan innasy-syaithaana lila-insaani 'aduu-wun mubiinun
"Dan demikianlah Rabb-mu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebagian dari tabir mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Yakub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada dua orang bapakmu, sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Rabb-mu Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana." – (QS.12:6)
وَكَذَلِكَ يَجْتَبِيكَ رَبُّكَ وَيُعَلِّمُكَ مِنْ تَأْوِيلِ الأحَادِيثِ وَيُتِمُّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَعَلَى آلِ يَعْقُوبَ كَمَا أَتَمَّهَا عَلَى أَبَوَيْكَ مِنْ قَبْلُ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ إِنَّ رَبَّكَ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Wakadzalika yajtabiika rabbuka wayu'allimuka min ta'wiilil ahaadiitsi wayutimmu ni'matahu 'alaika wa'ala aali ya'quuba kamaa atammahaa 'ala abawaika min qablu ibraahiima wa-ishaaqa inna rabbaka 'aliimun hakiimun
"Sesungguhnya ada beberapa tanda-tanda kekuasaan Allah, pada (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya, bagi orang-orang yang bertanya." – (QS.12:7)
لَقَدْ كَانَ فِي يُوسُفَ وَإِخْوَتِهِ آيَاتٌ لِلسَّائِلِينَ
Laqad kaana fii yuusufa wa-ikhwatihi aayaatun li-ssaa-iliin(a)
"(Yaitu) ketika mereka berkata: 'Sesungguhnya, Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita, daripada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya, ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata." – (QS.12:8)
إِذْ قَالُوا لَيُوسُفُ وَأَخُوهُ أَحَبُّ إِلَى أَبِينَا مِنَّا وَنَحْنُ عُصْبَةٌ إِنَّ أَبَانَا لَفِي ضَلالٍ مُبِينٍ
Idz qaaluuu layuusufu wa-akhuuhu ahabbu ila abiinaa minnaa wanahnu 'ushbatun inna abaanaa lafii dhalalin mubiinin
"Bunuhlah Yusuf, atau buanglah dia ke suatu daerah (yang tak dikenal), supaya perhatian ayahmu, tertumpah kepadamu saja, dan sesudah itu, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang baik'." – (QS.12:9)
اقْتُلُوا يُوسُفَ أَوِ اطْرَحُوهُ أَرْضًا يَخْلُ لَكُمْ وَجْهُ أَبِيكُمْ وَتَكُونُوا مِنْ بَعْدِهِ قَوْمًا صَالِحِينَ
Aqtuluu yuusufa awiithrahuuhu ardhan yakhlu lakum wajhu abiikum watakuunuu min ba'dihi qauman shaalihiin(a)
"Seorang di antara mereka berkata: 'Janganlah kamu bunuh Yusuf, tetapi masukkanlah dia ke dasar sumur, supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir, jika kamu hendak berbuat'." – (QS.12:10)
قَالَ قَائِلٌ مِنْهُمْ لا تَقْتُلُوا يُوسُفَ وَأَلْقُوهُ فِي غَيَابَةِ الْجُبِّ يَلْتَقِطْهُ بَعْضُ السَّيَّارَةِ إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِينَ
Qaala qaa-ilun minhum laa taqtuluu yuusufa wa-alquuhu fii ghayaabatil jubbi yaltaqithhu ba'dhussai-yaarati in kuntum faa'iliin(a)
"Mereka berkata: 'Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami, terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya, kami adalah orang-orang yang menginginkan kebaikan bagi-nya." – (QS.12:11)
قَالُوا يَا أَبَانَا مَا لَكَ لا تَأْمَنَّا عَلَى يُوسُفَ وَإِنَّا لَهُ لَنَاصِحُونَ
Qaaluuu yaa abaanaa maa laka laa ta'mannaa 'ala yuusufa wa-innaa lahu lanaashihuun(a)
"Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar dia (dapat) bersenang-senang dan (dapat) bermain-main, dan sesungguhnya, kami pasti menjaganya'." – (QS.12:12)
أَرْسِلْهُ مَعَنَا غَدًا يَرْتَعْ وَيَلْعَبْ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
Arsilhu ma'anaa ghadan yarta' wayal'ab wa-innaa lahu lahaafizhuun(a)
"Berkata Yakub: 'Sesungguhnya, kepergian kamu bersama Yusuf, amat menyedihkanku, dan aku kuatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah darinya'." – (QS.12:13)
قَالَ إِنِّي لَيَحْزُنُنِي أَنْ تَذْهَبُوا بِهِ وَأَخَافُ أَنْ يَأْكُلَهُ الذِّئْبُ وَأَنْتُمْ عَنْهُ غَافِلُونَ
Qaala innii layahzununii an tadzhabuu bihi wa-akhaafu an ya'kulahudz-dzi-abu wa-antum 'anhu ghaafiluun(a)
"Mereka berkata: 'Jika ia benar-benar dimakan serigala, sedang kami golongan (yang kuat), sesungguhnya, kami kalau demikian adalah orang-orang yang merugi'." – (QS.12:14)
قَالُوا لَئِنْ أَكَلَهُ الذِّئْبُ وَنَحْنُ عُصْبَةٌ إِنَّا إِذًا لَخَاسِرُونَ
Qaaluuu la-in akalahudz-dzi-abu wanahnu 'ushbatun innaa idzan lakhaasiruun(a)
"Maka tatkala mereka membawanya, dan sepakat memasukkannya ke dasar sumur, (lalu mereka masukkan dia), dan (di waktu dia sudah dalam sumur), Kami wahyukan kepada Yusuf: 'Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka, perbuatan mereka ini, sedang mereka tiada ingat lagi'." – (QS.12:15)
فَلَمَّا ذَهَبُوا بِهِ وَأَجْمَعُوا أَنْ يَجْعَلُوهُ فِي غَيَابَةِ الْجُبِّ وَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِ لَتُنَبِّئَنَّهُمْ بِأَمْرِهِمْ هَذَا وَهُمْ لا يَشْعُرُونَ
Falammaa dzahabuu bihi wa-ajma'uu an yaj'aluuhu fii ghayaabatil jubbi wa-auhainaa ilaihi latunabbi-annahum biamrihim hadzaa wahum laa yasy'uruun(a)
"Kemudian mereka datang kepada ayah mereka, di sore hari sambil menangis." – (QS.12:16)
وَجَاءُوا أَبَاهُمْ عِشَاءً يَبْكُونَ
Wajaa-uu abaahum 'isyaa-an yabkuun(a)
"Mereka berkata: 'Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba, dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala; dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang benar'." – (QS.12:17)
قَالُوا يَا أَبَانَا إِنَّا ذَهَبْنَا نَسْتَبِقُ وَتَرَكْنَا يُوسُفَ عِنْدَ مَتَاعِنَا فَأَكَلَهُ الذِّئْبُ وَمَا أَنْتَ بِمُؤْمِنٍ لَنَا وَلَوْ كُنَّا صَادِقِينَ
Qaaluuu yaa abaanaa innaa dzahabnaa nastabiqu wataraknaa yuusufa 'inda mataa'inaa fa-akalahudz-dzi-abu wamaa anta bimu'minin lanaa walau kunnaa shaadiqiin(a)
"Mereka datang membawa baju gamisnya, (yang berlumuran) dengan darah palsu. Yakub berkata: 'Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik, perbuatan (yang buruk) itu; maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya, terhadap apa yang kamu ceritakan'." – (QS.12:18)
وَجَاءُوا عَلَى قَمِيصِهِ بِدَمٍ كَذِبٍ قَالَ بَلْ سَوَّلَتْ لَكُمْ أَنْفُسُكُمْ أَمْرًا فَصَبْرٌ جَمِيلٌ وَاللَّهُ الْمُسْتَعَانُ عَلَى مَا تَصِفُونَ
Wajaa-uu 'ala qamiishihi bidamin kadzibin qaala bal sau-walat lakum anfusukum amran fashabrun jamiilun wallahul musta'aanu 'ala maa tashifuun(a)
Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir, lalu mereka menyuruh seorang pengambil air, maka dia menurunkan timba-nya, dia berkata: 'Oh; khabar gembira, ini seorang anak muda!'. Kemudian mereka menyembunyikan dia, sebagai barang dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui, apa yang mereka kerjakan." – (QS.12:19)
وَجَاءَتْ سَيَّارَةٌ فَأَرْسَلُوا وَارِدَهُمْ فَأَدْلَى دَلْوَهُ قَالَ يَا بُشْرَى هَذَا غُلامٌ وَأَسَرُّوهُ بِضَاعَةً وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِمَا يَعْمَلُونَ
Wajaa-at sai-yaaratun fa-arsaluu waaridahum fa-adla dalwahu qaala yaa busyra hadzaa ghulaamun wa-asarruuhu bidhaa'atan wallahu 'aliimun bimaa ya'maluun(a)
"Dan mereka menjual Yusuf, dengan harga yang murah, yaitu beberapa dirham saja, dan mereka merasa tidak tertarik hatinya, kepada Yusuf." – (QS.12:20)
وَشَرَوْهُ بِثَمَنٍ بَخْسٍ دَرَاهِمَ مَعْدُودَةٍ وَكَانُوا فِيهِ مِنَ الزَّاهِدِينَ
Wasyarauhu bitsamanin bakhsin daraahima ma'duudatin wakaanuu fiihi minazzaahidiin(a)
"Dan orang Mesir yang membelinya, berkata kepada istrinya: 'Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, boleh jadi dia bermanfaat kepada kita, atau kita pungut dia sebagai anak'. Dan demikian pulalah, Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di muka bumi (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya tabir mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui-nya." – (QS.12:21)
وَقَالَ الَّذِي اشْتَرَاهُ مِنْ مِصْرَ لامْرَأَتِهِ أَكْرِمِي مَثْوَاهُ عَسَى أَنْ يَنْفَعَنَا أَوْ نَتَّخِذَهُ وَلَدًا وَكَذَلِكَ مَكَّنَّا لِيُوسُفَ فِي الأرْضِ وَلِنُعَلِّمَهُ مِنْ تَأْوِيلِ الأحَادِيثِ وَاللَّهُ غَالِبٌ عَلَى أَمْرِهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ
Waqaalal-ladziiisytaraahu min mishra laamraatihi akrimii matswaahu 'asa an yanfa'anaa au nattakhidzahu waladan wakadzalika makkannaa liyuusufa fiil ardhi walinu'allimahu min ta'wiilil ahaadiitsi wallahu ghaalibun 'ala amrihi walakinna aktsarannaasi laa ya'lamuun(a)
"Dan tatkala dia (Yusuf) cukup dewasa, Kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik." – (QS.12:22)
وَلَمَّا بَلَغَ أَشُدَّهُ آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
Walammaa balagha asyuddahu aatainaahu hukman wa'ilman wakadzalika najziil muhsiniin(a)
"Dan wanita (Zulaikha), yang Yusuf tinggal di rumahnya, menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya), dan dia menutupi pintu-pintu, seraya berkata: 'Marilah ke sini'. Yusuf berkata: 'Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukanku dengan baik'. Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung." – (QS.12:23)
وَرَاوَدَتْهُ الَّتِي هُوَ فِي بَيْتِهَا عَنْ نَفْسِهِ وَغَلَّقَتِ الأبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ إِنَّهُ لا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ
Waraawadathullatii huwa fii baitihaa 'an nafsihi waghallaqatil abwaaba waqaalat haita laka qaala ma'aadzallahi innahu rabbii ahsana matswaaya innahu laa yuflihuzh-zhaalimuun(a)
"Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu, andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Rabb-nya. Demikianlah, agar Kami memalingkan darinya, kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya, Yusuf itu termasuk hamba-hamba kami yang terpilih." – (QS.12:24)
وَلَقَدْ هَمَّتْ بِهِ وَهَمَّ بِهَا لَوْلا أَنْ رَأَى بُرْهَانَ رَبِّهِ كَذَلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوءَ وَالْفَحْشَاءَ إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُخْلَصِينَ
Walaqad hammat bihi wahamma bihaa laulaa an raa burhaana rabbihi kadzalika linashrifa 'anhussuu-a wal fahsyaa-a innahu min 'ibaadinaal mukhlashiin(a)
"Dan keduanya berlomba-lomba menuju pintu, dan wanita itu menarik baju gamis Yusuf, dari belakang, hingga koyak, dan kedua-duanya mendapati suami wanita itu di muka pintu. Wanita itu berkata: 'Apakah pembalasan, terhadap orang yang bermaksud serong dengan istrimu?, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan azab yang pedih'." – (QS.12:25)
وَاسْتَبَقَا الْبَابَ وَقَدَّتْ قَمِيصَهُ مِنْ دُبُرٍ وَأَلْفَيَا سَيِّدَهَا لَدَى الْبَابِ قَالَتْ مَا جَزَاءُ مَنْ أَرَادَ بِأَهْلِكَ سُوءًا إِلا أَنْ يُسْجَنَ أَوْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Waastabaqaal baaba waqaddat qamiishahu min duburin wa-alfayaa sai-yidahaa ladal baabi qaalat maa jazaa-u man araada biahlika suu-an ilaa an yusjana au 'adzaabun aliimun
"Yusuf berkata: 'Dia menggodaku untuk menundukkan diriku (kepadanya)', dan seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya: 'Jika baju gamisnya koyak di muka, maka wanita itu benar, dan Yusuf termasuk orang-orang yang dusta." – (QS.12:26)
قَالَ هِيَ رَاوَدَتْنِي عَنْ نَفْسِي وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِنْ أَهْلِهَا إِنْ كَانَ قَمِيصُهُ قُدَّ مِنْ قُبُلٍ فَصَدَقَتْ وَهُوَ مِنَ الْكَاذِبِينَ
Qaala hiya raawadatnii 'an nafsii wasyahida syaahidun min ahlihaa in kaana qamiishuhu qudda min qubulin fashadaqat wahuwa minal kaadzibiin(a)
"Dan jika baju gamisnya koyak di belakang, maka wanita itulah yang dusta, dan Yusuf termasuk orang-orang yang benar'." – (QS.12:27)
وَإِنْ كَانَ قَمِيصُهُ قُدَّ مِنْ دُبُرٍ فَكَذَبَتْ وَهُوَ مِنَ الصَّادِقِينَ
Wa-in kaana qamiishuhu qudda min duburin fakadzabat wahuwa minash-shaadiqiin(a)
"Maka tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf, koyak di belakang, berkatalah dia: 'Sesungguhnya (kejadian) itu adalah di antara tipu-daya kamu, sesungguhnya tipu-daya kamu adalah besar." – (QS.12:28)
فَلَمَّا رَأَى قَمِيصَهُ قُدَّ مِنْ دُبُرٍ قَالَ إِنَّهُ مِنْ كَيْدِكُنَّ إِنَّ كَيْدَكُنَّ عَظِيمٌ
Falammaa raa qamiishahu qudda min duburin qaala innahu min kaidikunna inna kaidakunna 'azhiimun
"(Hai) Yusuf: 'Berpalinglah dari (hal) ini, dan (kamu hai istriku) mohon ampunlah atas dosamu itu, karena kamu sesungguhnya, termasuk orang-orang yang berbuat salah''." – (QS.12:29)
يُوسُفُ أَعْرِضْ عَنْ هَذَا وَاسْتَغْفِرِي لِذَنْبِكِ إِنَّكِ كُنْتِ مِنَ الْخَاطِئِينَ
Yuusufu a'ridh 'an hadzaa waastaghfirii lidzanbiki innaki kunti minal khaathi-iin(a)
"Dan wanita-wanita di kota berkata: 'Istri Al-Aziz menggoda bujangnya, untuk menundukkan dirinya (kepadanya), sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat mendalam. Sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata'." – (QS.12:30)
وَقَالَ نِسْوَةٌ فِي الْمَدِينَةِ امْرَأَةُ الْعَزِيزِ تُرَاوِدُ فَتَاهَا عَنْ نَفْسِهِ قَدْ شَغَفَهَا حُبًّا إِنَّا لَنَرَاهَا فِي ضَلالٍ مُبِينٍ
Waqaala niswatun fiil madiinatiimraatul 'aziizi turaawidu fataahaa 'an nafsihi qad syaghafahaa hubban innaa lanaraahaa fii dhalalin mubiinin
"Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu, dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka, sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf): 'Keluarlah (tampakkanlah dirimu) kepada mereka'. Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka melukai (jari) tangannya, dan berkata: 'Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia'." – (QS.12:31)
فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ أَرْسَلَتْ إِلَيْهِنَّ وَأَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَأً وَآتَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِنْهُنَّ سِكِّينًا وَقَالَتِ اخْرُجْ عَلَيْهِنَّ فَلَمَّا رَأَيْنَهُ أَكْبَرْنَهُ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ وَقُلْنَ حَاشَ لِلَّهِ مَا هَذَا بَشَرًا إِنْ هَذَا إِلا مَلَكٌ كَرِيمٌ
Falammaa sami'at bimakrihinna arsalat ilaihinna wa-a'tadat lahunna muttakaan waaatat kulla waahidatin minhunna sikkiinan waqaalatiikhruj 'alaihinna falammaa ra-ainahu akbarnahu waqath-tha'na aidiyahunna waqulna haasya lillahi maa hadzaa basyaran in hadzaa ilaa malakun kariimun
"Wanita itu berkata: 'Itulah dia, orang yang (membuat) kamu (men)cela aku, karena (tertarik) kepadanya, dan sesungguhnya, aku telah menggoda dia, untuk menundukkan dirinya (kepadaku), akan tetapi dia menolak. Dan sesungguhnya, jika dia tidak mentaati (lagi),) apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan, dan dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina'." – (QS.12:32)
قَالَتْ فَذَلِكُنَّ الَّذِي لُمْتُنَّنِي فِيهِ وَلَقَدْ رَاوَدْتُهُ عَنْ نَفْسِهِ فَاسْتَعْصَمَ وَلَئِنْ لَمْ يَفْعَلْ مَا آمُرُهُ لَيُسْجَنَنَّ وَلَيَكُونًا مِنَ الصَّاغِرِينَ
Qaalat fadzalikunnal-ladzii lumtunnanii fiihi walaqad raawadtuhu 'an nafsihi faasta'shama wala-in lam yaf'al maa aamuruhu layusjananna walayakuunan minash-shaaghiriin(a)
"Yusuf berkata: 'Wahai Rabb-ku, penjara lebih aku sukai, daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dariku, tipu-daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka), dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh'." – (QS.12:33)
قَالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَيْهِ وَإِلا تَصْرِفْ عَنِّي كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُنْ مِنَ الْجَاهِلِينَ
Qaala rabbissijnu ahabbu ilai-ya mimmaa yad'uunanii ilaihi wa-ilaa tashrif 'annii kaidahunna ashbu ilaihinna wa-akun minal jaahiliin(a)
"Maka Rabb-nya memperkenankan do'a Yusuf, dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu-daya mereka. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui." – (QS.12:34)
فَاسْتَجَابَ لَهُ رَبُّهُ فَصَرَفَ عَنْهُ كَيْدَهُنَّ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Faastajaaba lahu rabbuhu fasharafa 'anhu kaidahunna innahu huwassamii'ul 'aliim(u)
"Kemudian timbul pikiran pada mereka, setelah melihat tanda-tanda (kebenaran Yusuf), bahwa mereka harus memenjarakannya, sampai sesuatu waktu." – (QS.12:35)
ثُمَّ بَدَا لَهُمْ مِنْ بَعْدِ مَا رَأَوُا الآيَاتِ لَيَسْجُنُنَّهُ حَتَّى حِينٍ
Tsumma badaa lahum min ba'di maa raawuuaayaati layasjununnahu hatta hiinin
"Dan bersama dengan dia, masuk pula ke dalam penjara, dua orang pemuda. Berkatalah salah seorang di antara keduanya: 'Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku memeras anggur'. Dan yang lainnya berkata: 'Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku membawa roti di atas kepalaku, sebagiannya dimakan burung. Berikanlah kepada kami tabirnya; sesungguhnya kami memandang kamu, termasuk orang-orang yang pandai (menabirkan mimpi)'." – (QS.12:36)
وَدَخَلَ مَعَهُ السِّجْنَ فَتَيَانِ قَالَ أَحَدُهُمَا إِنِّي أَرَانِي أَعْصِرُ خَمْرًا وَقَالَ الآخَرُ إِنِّي أَرَانِي أَحْمِلُ فَوْقَ رَأْسِي خُبْزًا تَأْكُلُ الطَّيْرُ مِنْهُ نَبِّئْنَا بِتَأْوِيلِهِ إِنَّا نَرَاكَ مِنَ الْمُحْسِنِينَ
Wadakhala ma'ahussijna fatayaani qaala ahaduhumaa innii araanii a'shiru khamran waqaalaaakharu innii araanii ahmilu fauqa ra'sii khubzan ta'kuluth-thairu minhu nabbi-anaa bita'wiilihi innaa naraaka minal muhsiniin(a)
"Yusuf berkata: 'Tidak disampaikan kepada kamu berdua, makanan yang akan diberikan kepadamu, melainkan aku telah dapat menerangkan jenis makanan itu, sebelum makanan itu sampai kepadamu. Yang demikian itu, adalah sebagian dari, apa yang diajarkan kepadaku oleh Rabb-ku. Sesungguhnya aku telah meninggalkan, agama orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, sedang mereka ingkar kepada hari kemudian." – (QS.12:37)
قَالَ لا يَأْتِيكُمَا طَعَامٌ تُرْزَقَانِهِ إِلا نَبَّأْتُكُمَا بِتَأْوِيلِهِ قَبْلَ أَنْ يَأْتِيَكُمَا ذَلِكُمَا مِمَّا عَلَّمَنِي رَبِّي إِنِّي تَرَكْتُ مِلَّةَ قَوْمٍ لا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَهُمْ بِالآخِرَةِ هُمْ كَافِرُونَ
Qaala laa ya'tiikumaa tha'aamun turzaqaanihi ilaa nabba'tukumaa bita'wiilihi qabla an ya'tiyakumaa dzalikumaa mimmaa 'allamanii rabbii innii taraktu millata qaumin laa yu'minuuna billahi wahum bil-aakhirati hum kaafiruun(a)
"Dan aku mengikuti agama bapak-bapakku, yaitu Ibrahim, Ishak, Yakub. Tiadalah patut bagi kami (para Nabi), mempersekutukan sesuatu apapun dengan Allah. Yang demikian itu adalah dari karunia Allah, kepada kami dan kepada manusia (seluruhnya); tetapi kebanyakan manusia itu tidak mensyukuri(-Nya)." – (QS.12:38)
وَاتَّبَعْتُ مِلَّةَ آبَائِي إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ مَا كَانَ لَنَا أَنْ نُشْرِكَ بِاللَّهِ مِنْ شَيْءٍ ذَلِكَ مِنْ فَضْلِ اللَّهِ عَلَيْنَا وَعَلَى النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَشْكُرُونَ
Waattaba'tu millata aabaa-ii ibraahiima waishaaqa waya'quuba maa kaana lanaa an nusyrika billahi min syai-in dzalika min fadhlillahi 'alainaa wa'alannaasi walakinna aktsarannaasi laa yasykuruun(a)
"Hai kedua temanku dalam penjara, manakah yang baik, rabb-rabb yang bermacam-macam itu, ataukah Allah Yang Maha Esa, lagi Maha Perkasa." – (QS.12:39)
يَا صَاحِبَيِ السِّجْنِ أَأَرْبَابٌ مُتَفَرِّقُونَ خَيْرٌ أَمِ اللَّهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ
Yaa shaahibayissijni aarbaabun mutafarriquuna khairun amillahul waahidul qahhaar(u)
"Kamu tidak menyembah yang selain Allah, kecuali hanya (menyembah) nama-nama yang kamu, dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun, tentang nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan, agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui'." – (QS.12:40)
مَا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِهِ إِلا أَسْمَاءً سَمَّيْتُمُوهَا أَنْتُمْ وَآبَاؤُكُمْ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ بِهَا مِنْ سُلْطَانٍ إِنِ الْحُكْمُ إِلا لِلَّهِ أَمَرَ أَلا تَعْبُدُوا إِلا إِيَّاهُ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ
Maa ta'buduuna min duunihi ilaa asmaa-an sammaitumuuhaa antum waaabaa'ukum maa anzalallahu bihaa min sulthaanin inil hukmu ilaa lillahi amara alaa ta'buduu ilaa ii-yaahu dzalikaddiinul qai-yimu walakinna aktsarannaasi laa ya'lamuun(a)
"Hai kedua temanku dalam penjara: 'Adapun salah seorang di antara kamu berdua, akan memberi minum tuannya dengan khamar; adapun yang seorang lagi, maka ia akan disalib, lalu burung memakan sebagian dari kepalanya. Telah diputuskan perkara, yang kamu berdua menanyakannya (kepadaku)'." – (QS.12:41)
يَا صَاحِبَيِ السِّجْنِ أَمَّا أَحَدُكُمَا فَيَسْقِي رَبَّهُ خَمْرًا وَأَمَّا الآخَرُ فَيُصْلَبُ فَتَأْكُلُ الطَّيْرُ مِنْ رَأْسِهِ قُضِيَ الأمْرُ الَّذِي فِيهِ تَسْتَفْتِيَانِ
Yaa shaahibayissijni ammaa ahadukumaa fayasqii rabbahu khamran wa-ammaaaakharu fayushlabu fata'kuluth-thairu min ra'sihi qudhiyal amrul-ladzii fiihi tastaftiyaan(i)
"Dan Yusuf berkata kepada orang, yang diketahuinya akan selamat, di antara mereka berdua: 'Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu'. Maka syaitan menjadikan dia lupa, (untuk) menerangkan (keadaan Yusuf) kepada tuannya. Karena itu tetaplah dia (Yusuf) dalam penjara, (selama) beberapa tahun lamanya." – (QS.12:42)
وَقَالَ لِلَّذِي ظَنَّ أَنَّهُ نَاجٍ مِنْهُمَا اذْكُرْنِي عِنْدَ رَبِّكَ فَأَنْسَاهُ الشَّيْطَانُ ذِكْرَ رَبِّهِ فَلَبِثَ فِي السِّجْنِ بِضْعَ سِنِينَ
Waqaala lil-ladzii zhanna annahu naajin minhumaaadzkurnii 'inda rabbika fa-ansaahusy-syaithaanu dzikra rabbihi falabitsa fiissijni bidh'a siniin(a)
"Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya): 'Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina, yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina, yang kurus-kurus, dan tujuh butir (gandum) yang hijau, dan tujuh butir lainnya yang kering'. Hai orang-orang yang terkemuka: 'terangkanlah kepadaku, tentang tabir mimpiku itu, jika kamu dapat menabirkan mimpi'." – (QS.12:43)
وَقَالَ الْمَلِكُ إِنِّي أَرَى سَبْعَ بَقَرَاتٍ سِمَانٍ يَأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَسَبْعَ سُنْبُلاتٍ خُضْرٍ وَأُخَرَ يَابِسَاتٍ يَا أَيُّهَا الْمَلأ أَفْتُونِي فِي رُؤْيَايَ إِنْ كُنْتُمْ لِلرُّؤْيَا تَعْبُرُونَ
Waqaalal maliku innii ara sab'a baqaraatin simaanin ya'kuluhunna sab'un 'ijaafun wasab'a sunbulaatin khudhrin wa-ukhara yaabisaatin yaa ai-yuhaal malaa aftuunii fii ru'yaaya in kuntum li-rru'yaa ta'buruun(a)
"Mereka menjawab: '(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong, dan kami sekali-kali tidak tahu menabirkan mimpi itu'." – (QS.12:44)
قَالُوا أَضْغَاثُ أَحْلامٍ وَمَا نَحْنُ بِتَأْوِيلِ الأحْلامِ بِعَالِمِينَ
Qaaluuu adhghaatsu ahlaamin wamaa nahnu bita'wiilil ahlaami bi'aalimiin(a)
"Dan berkatalah orang yang selamat di antara mereka berdua, dan teringat (kepada) Yusuf, sesudah beberapa waktu lamanya: 'Aku akan memberitakan kepadamu, tentang (orang yang pandai) menabirkan mimpi itu, maka utuslah aku (kepadanya)'." – (QS.12:45)
وَقَالَ الَّذِي نَجَا مِنْهُمَا وَادَّكَرَ بَعْدَ أُمَّةٍ أَنَا أُنَبِّئُكُمْ بِتَأْوِيلِهِ فَأَرْسِلُونِ
Waqaalal-ladzii najaa minhumaa waaddakara ba'da ummatin anaa unabbi-ukum bita'wiilihi fa-arsiluun(i)
"(Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf, dia berseru): 'Yusuf, hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami, tentang tujuh ekor sapi, yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina, yang kurus-kurus, dan tujuh butir (gandum) yang hijau, dan tujuh lainnya yang kering, agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahui'." – (QS.12:46)
يُوسُفُ أَيُّهَا الصِّدِّيقُ أَفْتِنَا فِي سَبْعِ بَقَرَاتٍ سِمَانٍ يَأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَسَبْعِ سُنْبُلاتٍ خُضْرٍ وَأُخَرَ يَابِسَاتٍ لَعَلِّي أَرْجِعُ إِلَى النَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَعْلَمُونَ
Yuusufu ai-yuhaash-shiddiiqu aftinaa fii sab'i baqaraatin simaanin ya'kuluhunna sab'un 'ijaafun wasab'i sunbulaatin khudhrin wa-ukhara yaabisaatin la'allii arji'u ilannaasi la'allahum ya'lamuun(a)
"Yusuf berkata: 'Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya), sebagaimana biasa: maka apa yang kamu tuai, hendaklah kamu biarkan dibulirnya, kecuali sedikit untuk kamu makan." – (QS.12:47)
قَالَ تَزْرَعُونَ سَبْعَ سِنِينَ دَأَبًا فَمَا حَصَدْتُمْ فَذَرُوهُ فِي سُنْبُلِهِ إِلا قَلِيلا مِمَّا تَأْكُلُونَ
Qaala tazra'uuna sab'a siniina daaban famaa hashadtum fadzaruuhu fii sunbulihi ilaa qaliilaa mimmaa ta'kuluun(a)
"Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun, yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan, untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari bibit gandum, yang akan kamu simpan." – (QS.12:48)
ثُمَّ يَأْتِي مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ سَبْعٌ شِدَادٌ يَأْكُلْنَ مَا قَدَّمْتُمْ لَهُنَّ إِلا قَلِيلا مِمَّا تُحْصِنُونَ
Tsumma ya'tii min ba'di dzalika sab'un syidaadun ya'kulna maa qaddamtum lahunna ilaa qaliilaa mimmaa tuhshinuun(a)
"Kemudian setelah itu akan datang tahun, yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup), dan di masa itu mereka memeras anggur'." – (QS.12:49)
ثُمَّ يَأْتِي مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ عَامٌ فِيهِ يُغَاثُ النَّاسُ وَفِيهِ يَعْصِرُونَ
Tsumma ya'tii min ba'di dzalika 'aamun fiihi yughaatsunnaasu wafiihi ya'shiruun(a)
"Raja berkata: 'Bawalah dia kepadaku'. Maka tatkala utusan itu datang kepada Yusuf, berkatalah Yusuf: 'Kembalilah kepada tuanmu, dan tanyakanlah kepadanya, bagaimana halnya wanita-wanita yang telah melukai tangannya. Sesungguhnya Tuhanku, Maha Mengetahui tipu-daya mereka'." – (QS.12:50)
وَقَالَ الْمَلِكُ ائْتُونِي بِهِ فَلَمَّا جَاءَهُ الرَّسُولُ قَالَ ارْجِعْ إِلَى رَبِّكَ فَاسْأَلْهُ مَا بَالُ النِّسْوَةِ اللاتِي قَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ إِنَّ رَبِّي بِكَيْدِهِنَّ عَلِيمٌ
Waqaalal malikuu-atuunii bihi falammaa jaa-ahurrasuulu qaalaarji' ila rabbika faasalhu maa baalunniswatilaatii qath-tha'na aidiyahunna inna rabbii bikaidihinna 'aliimun
"Raja berkata (kepada wanita-wanita itu): 'Bagaimana keadaanmu, ketika kamu menggoda Yusuf, untuk menundukkan dirinya (kepadamu)'. Mereka berkata: Maha Sempurna Allah, kami tiada mengetahui, sesuatu keburukan darinya. Berkata istri Al-Aziz:: 'Sekarang jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggodanya, untuk menundukkan dirinya (kepadaku), dan sesungguhnya, dia termasuk orang-orang yang benar'." – (QS.12:51)
قَالَ مَا خَطْبُكُنَّ إِذْ رَاوَدْتُنَّ يُوسُفَ عَنْ نَفْسِهِ قُلْنَ حَاشَ لِلَّهِ مَا عَلِمْنَا عَلَيْهِ مِنْ سُوءٍ قَالَتِ امْرَأَةُ الْعَزِيزِ الآنَ حَصْحَصَ الْحَقُّ أَنَا رَاوَدْتُهُ عَنْ نَفْسِهِ وَإِنَّهُ لَمِنَ الصَّادِقِينَ
Qaala maa khathbukunna idz raawadtunna yuusufa 'an nafsihi qulna haasya lillahi maa 'alimnaa 'alaihi min suu-in qaalatiimraatul 'aziiziaana hashhashal haqqu anaa raawadtuhu 'an nafsihi wa-innahu laminash-shaadiqiin(a)
"(Yusuf berkata): 'Yang demikian itu, agar dia (Al-Aziz) mengetahui, bahwa sesungguhnya aku tidak berhianat kepadanya, di belakangnya, dan bahwasanya Allah tidak meredhai, tipu-daya orang-orang yang berhianat." – (QS.12:52)
ذَلِكَ لِيَعْلَمَ أَنِّي لَمْ أَخُنْهُ بِالْغَيْبِ وَأَنَّ اللَّهَ لا يَهْدِي كَيْدَ الْخَائِنِينَ
Dzalika liya'lama annii lam akhunhu bil ghaibi wa-annallaha laa yahdii kaidal khaa-iniin(a)
"Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Rabb-ku. Sesungguhnya Rabb-ku Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.12:53)
وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي إِنَّ النَّفْسَ لأمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلا مَا رَحِمَ رَبِّي إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَحِيمٌ
Wamaa ubarri-u nafsii innannafsa ammaaratun bissuu-i ilaa maa rahima rabbii inna rabbii ghafuurun rahiimun
"Dan raja berkata: 'Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih dia, sebagai orang yang rapat (kepercayaan) kepadaku'. Maka tatkala raja telah bercakap-cakap dengan dia, dia berkata: 'Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini, menjadi orang yang berkedudukan tinggi, lagi dipercaya pada sisi kami'." – (QS.12:54)
وَقَالَ الْمَلِكُ ائْتُونِي بِهِ أَسْتَخْلِصْهُ لِنَفْسِي فَلَمَّا كَلَّمَهُ قَالَ إِنَّكَ الْيَوْمَ لَدَيْنَا مَكِينٌ أَمِينٌ
Waqaalal malikuu-atuunii bihi astakhlishhu linafsii falammaa kallamahu qaala innakal yauma ladainaa makiinun amiinun
"Berkata Yusuf: 'Jadikanlah aku bendaharawan negeri (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan'." – (QS.12:55)
قَالَ اجْعَلْنِي عَلَى خَزَائِنِ الأرْضِ إِنِّي حَفِيظٌ عَلِيمٌ
Qaalaaj'alnii 'ala khazaa-inil ardhi innii hafiizhun 'aliimun
"Dan demikianlah, Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir; (dia berkuasa penuh) pergi menuju kemana saja, (yang) ia kehendaki di bumi Mesir itu. Kami melimpahkan rahmat Kami, kepada siapa yang Kami kehendaki, dan Kami tidak menyia-nyiakan, pahala orang-orang yang berbuat baik." – (QS.12:56)
وَكَذَلِكَ مَكَّنَّا لِيُوسُفَ فِي الأرْضِ يَتَبَوَّأُ مِنْهَا حَيْثُ يَشَاءُ نُصِيبُ بِرَحْمَتِنَا مَنْ نَشَاءُ وَلا نُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ
Wakadzalika makkannaa liyuusufa fiil ardhi yatabau-wau minhaa haitsu yasyaa-u nushiibu birahmatinaa man nasyaa-u walaa nudhii'u ajral muhsiniin(a)
"Dan sesungguhnya, pahala di akhirat itu lebih baik, bagi orang-orang yang beriman dan selalu bertaqwa." – (QS.12:57)
وَلأجْرُ الآخِرَةِ خَيْرٌ لِلَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ
Wal-ajru-aakhirati khairul(n)-lil-ladziina aamanuu wakaanuu yattaquun(a)
"Dan saudara-saudara Yusuf datang (ke Mesir), lalu mereka ke (tempat)nya. Maka Yusuf mengenal mereka, sedang mereka tidak kenal (lagi) kepadanya." – (QS.12:58)
وَجَاءَ إِخْوَةُ يُوسُفَ فَدَخَلُوا عَلَيْهِ فَعَرَفَهُمْ وَهُمْ لَهُ مُنْكِرُونَ
Wajaa-a ikhwatu yuusufa fadakhaluu 'alaihi fa'arafahum wahum lahu munkiruun(a)
"Dan tatkala Yusuf menyiapkan untuk mereka, bahan makanannya, ia berkata: 'Bawalah kepadaku saudaramu, yang seayah dengan kamu (Bunyamin), tidakkah kamu melihat, bahwa aku menyempurnakan sukatan, dan aku adalah sebaik-baik penerima tamu." – (QS.12:59)
وَلَمَّا جَهَّزَهُمْ بِجَهَازِهِمْ قَالَ ائْتُونِي بِأَخٍ لَكُمْ مِنْ أَبِيكُمْ أَلا تَرَوْنَ أَنِّي أُوفِي الْكَيْلَ وَأَنَا خَيْرُ الْمُنْزِلِينَ
Walammaa jahhazahum bijahaazihim qaalaa-atuunii biakhin lakum min abiikum alaa tarauna annii uufiil kaila wa-anaa khairul munziliin(a)
"Jika kamu tidak membawanya kepadaku, maka kamu tidak akan mendapatkan sukatan lagi dariku, dan jangan kamu mendekatiku'," – (QS.12:60)
فَإِنْ لَمْ تَأْتُونِي بِهِ فَلا كَيْلَ لَكُمْ عِنْدِي وَلا تَقْرَبُونِ
Fa-in lam ta'tuunii bihi falaa kaila lakum 'indii walaa taqrabuun(i)
"Mereka berkata: 'Kami akan membujuk ayahnya untuk membawanya (ke mari) dan sesungguhnya, kami benar-benar akan melaksanakannya'." – (QS.12:61)
قَالُوا سَنُرَاوِدُ عَنْهُ أَبَاهُ وَإِنَّا لَفَاعِلُونَ
Qaaluuu sanuraawidu 'anhu abaahu wa-innaa lafaa'iluun(a)
"Yusuf berkata kepada bujang-bujangnya: 'Masukkanlah barang-barang (penukar kepunyaan mereka) ke dalam karung-karung mereka, supaya mereka mengetahuinya, apabila mereka telah kembali kepada keluarganya, mudah-mudahan mereka kembali lagi'." – (QS.12:62)
وَقَالَ لِفِتْيَانِهِ اجْعَلُوا بِضَاعَتَهُمْ فِي رِحَالِهِمْ لَعَلَّهُمْ يَعْرِفُونَهَا إِذَا انْقَلَبُوا إِلَى أَهْلِهِمْ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Waqaala lifityaanihiij'aluu bidhaa'atahum fii rihaalihim la'allahum ya'rifuunahaa idzaaanqalabuu ila ahlihim la'allahum yarji'uun(a)
"Maka tatkala mereka telah kembali kepada ayah mereka (Yakub) mereka berkata: 'Wahai ayah kami, kami tidak akan mendapat sukatan (gandum) lagi, (jika tidak membawa saudara kami), sebab itu biarkanlah saudara kami pergi bersama-sama kami, supaya kami mendapat sukatan, dan sesungguhnya, kami benar-benar akan menjaganya'." – (QS.12:63)
فَلَمَّا رَجَعُوا إِلَى أَبِيهِمْ قَالُوا يَا أَبَانَا مُنِعَ مِنَّا الْكَيْلُ فَأَرْسِلْ مَعَنَا أَخَانَا نَكْتَلْ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
Falammaa raja'uu ila abiihim qaaluuu yaa abaanaa muni'a minnaal kailu fa-arsil ma'anaa akhaanaa naktal wa-innaa lahu lahaafizhuun(a)
"Berkata Yakub: 'Bagaimana aku akan mempercayakannya (Bunyamin) kepadamu, kecuali seperti aku telah mempercayakan saudaranya (Yusuf) kepada kamu dahulu'. Maka Allah adalah sebaik-baik Penjaga dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para Penyayang." – (QS.12:64)
قَالَ هَلْ آمَنُكُمْ عَلَيْهِ إِلا كَمَا أَمِنْتُكُمْ عَلَى أَخِيهِ مِنْ قَبْلُ فَاللَّهُ خَيْرٌ حَافِظًا وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
Qaala hal aamanukum 'alaihi ilaa kamaa amintukum 'ala akhiihi min qablu fallahu khairun haafizhan wahuwa arhamurraahimiin(a)
"Tatkala mereka membuka barang-barangnya, mereka menemukan kembali barang-barang (penukaran) mereka, dikembalikan kepada mereka. Mereka berkata: 'Wahai ayah kami apalagi yang kita inginkan. Ini barang-barang kita dikembalikan kepada kita, dan kami akan dapat memberi makan keluarga kami, dan kami akan dapat memelihara saudara kami, dan kami akan mendapat tambahan sukatan (gandum) seberat beban seekor unta. Itu adalah sukatan yang mudah (bagi raja Mesir)'." – (QS.12:65)
وَلَمَّا فَتَحُوا مَتَاعَهُمْ وَجَدُوا بِضَاعَتَهُمْ رُدَّتْ إِلَيْهِمْ قَالُوا يَا أَبَانَا مَا نَبْغِي هَذِهِ بِضَاعَتُنَا رُدَّتْ إِلَيْنَا وَنَمِيرُ أَهْلَنَا وَنَحْفَظُ أَخَانَا وَنَزْدَادُ كَيْلَ بَعِيرٍ ذَلِكَ كَيْلٌ يَسِيرٌ
Walammaa fatahuu mataa'ahum wajaduu bidhaa'atahum ruddat ilaihim qaaluuu yaa abaanaa maa nabghii hadzihi bidhaa'atunaa ruddat ilainaa wanamiiru ahlanaa wanahfazhu akhaanaa wanazdaadu kaila ba'iirin dzalika kailun yasiirun
"Yakub berkata: 'Aku sekali-kali tidak akan melepaskannya (pergi) bersama-sama kamu, sebelum kamu memberikan kepadaku janji yang teguh atas nama Allah (bersumpah), bahwa kamu pasti akan membawanya kepadaku kembali, kecuali jika kamu dikepung musuh'. Tatkala mereka memberikan janji mereka, maka Yakub berkata: 'Allah adalah saksi terhadap apa yang kita ucapkan (ini)'." – (QS.12:66)
قَالَ لَنْ أُرْسِلَهُ مَعَكُمْ حَتَّى تُؤْتُونِ مَوْثِقًا مِنَ اللَّهِ لَتَأْتُنَّنِي بِهِ إِلا أَنْ يُحَاطَ بِكُمْ فَلَمَّا آتَوْهُ مَوْثِقَهُمْ قَالَ اللَّهُ عَلَى مَا نَقُولُ وَكِيلٌ
Qaala lan ursilahu ma'akum hatta tu'tuuni mautsiqan minallahi lata'tunnanii bihi ilaa an yuhaatha bikum falammaa aatauhu mautsiqahum qaalallahu 'ala maa naquulu wakiilun
"Dan Yakub berkata: 'Hai anak-anakku janganlah kamu (bersama-sama) masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lain(an); namun demikian aku tiada dapat melepaskan kamu barang sedikitpun dari (takdir) Allah. Keputusan menetapkan (sesuatu) hanyalah hak Allah; kepada-Nya-lah aku bertawakal dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang yang bertawakal berserah diri'." – (QS.12:67)
وَقَالَ يَا بَنِيَّ لا تَدْخُلُوا مِنْ بَابٍ وَاحِدٍ وَادْخُلُوا مِنْ أَبْوَابٍ مُتَفَرِّقَةٍ وَمَا أُغْنِي عَنْكُمْ مِنَ اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ إِنِ الْحُكْمُ إِلا لِلَّهِ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَعَلَيْهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُتَوَكِّلُونَ
Waqaala yaa banii-ya laa tadkhuluu min baabin waahidin waadkhuluu min abwaabin mutafarriqatin wamaa ughnii 'ankum minallahi min syai-in inil hukmu ilaa lillahi 'alaihi tawakkaltu wa'alaihi falyatawakkalil mutawakkiluun(a)
"Dan tatkala mereka masuk, menurut yang diperintahkan ayah mereka, maka (cara yang mereka lakukan itu), tiadalah melepaskan mereka sedikitpun dari takdir Allah, akan tetapi itu hanya sesuatu keinginan pada diri Yakub, yang telah ditetapkannya. Dan sesungguhnya, dia mempunyai pengetahuan, karena Kami telah mengajarkan kepadanya. Akan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui-nya." – (QS.12:68)
وَلَمَّا دَخَلُوا مِنْ حَيْثُ أَمَرَهُمْ أَبُوهُمْ مَا كَانَ يُغْنِي عَنْهُمْ مِنَ اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ إِلا حَاجَةً فِي نَفْسِ يَعْقُوبَ قَضَاهَا وَإِنَّهُ لَذُو عِلْمٍ لِمَا عَلَّمْنَاهُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ
Walammaa dakhaluu min haitsu amarahum abuuhum maa kaana yughnii 'anhum minallahi min syai-in ilaa haajatan fii nafsi ya'quuba qadhaahaa wa-innahu ladzuu 'ilmin limaa 'allamnaahu walakinna aktsarannaasi laa ya'lamuun(a)
"Dan tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf, Yusuf membawa saudaranya (Bunyamin) ke tempatnya, Yusuf berkata: 'Sesungguhnya aku (ini) adalah saudaramu, maka janganlah kamu berduka-cita terhadap apa yang telah mereka kerjakan'." – (QS.12:69)
وَلَمَّا دَخَلُوا عَلَى يُوسُفَ آوَى إِلَيْهِ أَخَاهُ قَالَ إِنِّي أَنَا أَخُوكَ فَلا تَبْتَئِسْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Walammaa dakhaluu 'ala yuusufa aawa ilaihi akhaahu qaala innii anaa akhuuka falaa tabta-is bimaa kaanuu ya'maluun(a)
"Maka tatkala telah disiapkan untuk mereka bahan makanan mereka, Yusuf memasukkan piala (tempat minum) ke dalam karung saudaranya. Kemudian berteriaklah seseorang yang menyerukan: 'Hai khafilah, sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang mencuri'." – (QS.12:70)
فَلَمَّا جَهَّزَهُمْ بِجَهَازِهِمْ جَعَلَ السِّقَايَةَ فِي رَحْلِ أَخِيهِ ثُمَّ أَذَّنَ مُؤَذِّنٌ أَيَّتُهَا الْعِيرُ إِنَّكُمْ لَسَارِقُونَ
Falammaa jahhazahum bijahaazihim ja'alassiqaayata fii rahli akhiihi tsumma adz-dzana mu'adz-dzinun ai-yatuhaal 'iiru innakum lasaariquun(a)
"Mereka menjawab, sambil menghadap kepada penyeru-penyeru itu: 'Barang apakah yang hilang dari kamu'." – (QS.12:71)
قَالُوا وَأَقْبَلُوا عَلَيْهِمْ مَاذَا تَفْقِدُونَ
Qaaluuu wa-aqbaluu 'alaihim maadzaa tafqiduun(a)
"Penyeru-penyeru itu berkata: 'Kami kehilangan piala raja, dan siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta, dan aku menjamin terhadapnya'." – (QS.12:72)
قَالُوا نَفْقِدُ صُوَاعَ الْمَلِكِ وَلِمَنْ جَاءَ بِهِ حِمْلُ بَعِيرٍ وَأَنَا بِهِ زَعِيمٌ
Qaaluuu nafqidu shuwaa'al maliki waliman jaa-a bihi himlu ba'iirin wa-anaa bihi za'iimun
"Saudara-saudara Yusuf menjawab: 'Demi Allah, sesungguhnya kamu mengetahui, bahwa kami datang tidak untuk membuat kerusakan di negeri (ini), dan kami bukanlah para pencuri'." – (QS.12:73)
قَالُوا تَاللَّهِ لَقَدْ عَلِمْتُمْ مَا جِئْنَا لِنُفْسِدَ فِي الأرْضِ وَمَا كُنَّا سَارِقِينَ
Qaaluuu tallahi laqad 'alimtum maa ji-anaa linufsida fiil ardhi wamaa kunnaa saariqiin(a)
"Mereka berkata: 'Tetapi apa balasannya, jika kamu betul-betul pendusta'." – (QS.12:74)
قَالُوا فَمَا جَزَاؤُهُ إِنْ كُنْتُمْ كَاذِبِينَ
Qaaluuu famaa jazaa'uhu in kuntum kaadzibiin(a)
"Mereka menjawab: 'Balasannya, ialah pada siapa diketemukan (barang yang hilang) dalam karungnya, maka dia sendirilah balasannya (tebusannya)'. Demikianlah kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang zalim." – (QS.12:75)
قَالُوا جَزَاؤُهُ مَنْ وُجِدَ فِي رَحْلِهِ فَهُوَ جَزَاؤُهُ كَذَلِكَ نَجْزِي الظَّالِمِينَ
Qaaluuu jazaa'uhu man wujida fii rahlihi fahuwa jazaa'uhu kadzalika najziizh-zhaalimiin(a)
"Maka mulailah Yusuf (memeriksa) karung-karung mereka, sebelum (memeriksa) karung saudaranya sendiri, kemudian mengeluarkan piala raja itu dari karung saudaranya. Demikianlah Kami atur untuk (mencapai maksud) Yusuf. Tiadalah patut Yusuf menghukum saudaranya, menurut undang-undang raja, kecuali Allah menghendakinya. Kami tinggikan derajat orang yang Kami kehendaki: dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi Yang Maha Mengetahui." – (QS.12:76)
فَبَدَأَ بِأَوْعِيَتِهِمْ قَبْلَ وِعَاءِ أَخِيهِ ثُمَّ اسْتَخْرَجَهَا مِنْ وِعَاءِ أَخِيهِ كَذَلِكَ كِدْنَا لِيُوسُفَ مَا كَانَ لِيَأْخُذَ أَخَاهُ فِي دِينِ الْمَلِكِ إِلا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ نَرْفَعُ دَرَجَاتٍ مَنْ نَشَاءُ وَفَوْقَ كُلِّ ذِي عِلْمٍ عَلِيمٌ
Fabadaa biau'iyatihim qabla wi'aa-i akhiihi tsummaas-takhrajahaa min wi'aa-i akhiihi kadzalika kidnaa liyuusufa maa kaana liya'khudza akhaahu fii diinil maliki ilaa an yasyaa-allahu narfa'u darajaatin man nasyaa-u wafauqa kulli dzii 'ilmin 'aliimun
"Mereka berkata: 'Jika ia mencuri, maka sesungguhnya telah pernah mencuri pula saudaranya, sebelum ini'. Maka Yusuf menyembunyikan kejengkelan itu pada dirinya dan tidak menampakkannya kepada mereka. Dia berkata (dalam hatinya): 'Kamu lebih buruk kedudukanmu (sifat-sifatmu) dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu terangkan itu'." – (QS.12:77)
قَالُوا إِنْ يَسْرِقْ فَقَدْ سَرَقَ أَخٌ لَهُ مِنْ قَبْلُ فَأَسَرَّهَا يُوسُفُ فِي نَفْسِهِ وَلَمْ يُبْدِهَا لَهُمْ قَالَ أَنْتُمْ شَرٌّ مَكَانًا وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا تَصِفُونَ
Qaaluuu in yasriq faqad saraqa akhun lahu min qablu fa-asarrahaa yuusufu fii nafsihi walam yubdihaa lahum qaala antum syarrun makaanan wallahu a'lamu bimaa tashifuun(a)
"Mereka berkata: 'wahai Al-Aziz, sesungguhnya ia mempunyai ayah yang sudah lanjut usianya, lantaran itu ambillah salah seorang di antara kami sebagai gantinya, sesungguhnya kami melihat kamu termasuk orang-orang yang berbuat baik'." – (QS.12:78)
قَالُوا يَا أَيُّهَا الْعَزِيزُ إِنَّ لَهُ أَبًا شَيْخًا كَبِيرًا فَخُذْ أَحَدَنَا مَكَانَهُ إِنَّا نَرَاكَ مِنَ الْمُحْسِنِينَ
Qaaluuu yaa ai-yuhaal 'aziizu inna lahu aban syaikhan kabiiran fakhudz ahadanaa makaanahu innaa naraaka minal muhsiniin(a)
"Berkata Yusuf: 'Aku mohon perlindungan kepada Allah dari menahan seorang, kecuali orang yang kami ketemukan harta benda kami padanya, jika kami berbuat demikian, maka benar-benarlah kami orang-orang yang zalim'." – (QS.12:79)
قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ أَنْ نَأْخُذَ إِلا مَنْ وَجَدْنَا مَتَاعَنَا عِنْدَهُ إِنَّا إِذًا لَظَالِمُونَ
Qaala ma'aadzallahi an na'khudza ilaa man wajadnaa mataa'anaa 'indahu innaa idzan lazhaalimuun(a)
"Maka tatkala mereka berputus-asa dari (putusan) Yusuf, mereka menyendiri sambil berunding dengan berbisik-bisik. Berkatalah yang tertua di antara mereka: 'Tidakkah kamu ketahui, bahwa sesungguhnya ayahmu telah mengambil janji dari kamu, dengan nama Allah, dan sebelum itu kamu telah menyia-nyiakan Yusuf. Sebab itu aku tidak akan meninggalkan negeri Mesir, sampai ayahku mengijinkan kepadaku (untuk kembali), atau Allah memberi keputusan terhadapku. Dan Dia adalah hakim yang sebaik-baiknya'." – (QS.12:80)
فَلَمَّا اسْتَيْأَسُوا مِنْهُ خَلَصُوا نَجِيًّا قَالَ كَبِيرُهُمْ أَلَمْ تَعْلَمُوا أَنَّ أَبَاكُمْ قَدْ أَخَذَ عَلَيْكُمْ مَوْثِقًا مِنَ اللَّهِ وَمِنْ قَبْلُ مَا فَرَّطْتُمْ فِي يُوسُفَ فَلَنْ أَبْرَحَ الأرْضَ حَتَّى يَأْذَنَ لِي أَبِي أَوْ يَحْكُمَ اللَّهُ لِي وَهُوَ خَيْرُ الْحَاكِمِينَ
Falammaaastayasuu minhu khalashuu najii-yan qaala kabiiruhum alam ta'lamuu anna abaakum qad akhadza 'alaikum mautsiqan minallahi wamin qablu maa farrathtum fii yuusufa falan abrahal ardha hatta ya'dzana lii abii au yahkumallahu lii wahuwa khairul haakimiin(a)
"Kembalilah kepada ayahmu dan katakanlah: 'Wahai ayah kami!, sesungguhnya anakmu telah mencuri; dan kami hanya menyaksikan apa yang kami ketahui, dan sekali-kali kami tidak dapat menjaga (mengetahui) barang yang gaib." – (QS.12:81)
ارْجِعُوا إِلَى أَبِيكُمْ فَقُولُوا يَا أَبَانَا إِنَّ ابْنَكَ سَرَقَ وَمَا شَهِدْنَا إِلا بِمَا عَلِمْنَا وَمَا كُنَّا لِلْغَيْبِ حَافِظِينَ
Arji'uu ila abiikum faquuluu yaa abaanaa innaabnaka saraqa wamaa syahidnaa ilaa bimaa 'alimnaa wamaa kunnaa lilghaibi haafizhiin(a)
"Dan tanyalah (penduduk) negeri yang kami berada di situ, dan khafilah yang kami datang bersamanya, dan sesungguhnya, kami adalah orang-orang yang benar'." – (QS.12:82)
وَاسْأَلِ الْقَرْيَةَ الَّتِي كُنَّا فِيهَا وَالْعِيرَ الَّتِي أَقْبَلْنَا فِيهَا وَإِنَّا لَصَادِقُونَ
Waasalil qaryatallatii kunnaa fiihaa wal 'iirallatii aqbalnaa fiihaa wa-innaa lashaadiquun(a)
"Yakub berkata: 'Hanya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu. Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Mudah-mudahan Allah mendatangkan mereka semuanya kepadaku; sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana'." – (QS.12:83)
قَالَ بَلْ سَوَّلَتْ لَكُمْ أَنْفُسُكُمْ أَمْرًا فَصَبْرٌ جَمِيلٌ عَسَى اللَّهُ أَنْ يَأْتِيَنِي بِهِمْ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ
Qaala bal sau-walat lakum anfusukum amran fashabrun jamiilun 'asallahu an ya'tiyanii bihim jamii'an innahu huwal 'aliimul hakiim(u)
"Dan Yakub berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata: 'Aduhai duka-citaku terhadap Yusuf', dan kedua matanya menjadi putih, karena kesedihan, dan dia adalah seorang yang menahan amarahnya (terhadap anak-anaknya)." – (QS.12:84)
وَتَوَلَّى عَنْهُمْ وَقَالَ يَا أَسَفَى عَلَى يُوسُفَ وَابْيَضَّتْ عَيْنَاهُ مِنَ الْحُزْنِ فَهُوَ كَظِيمٌ
Watawalla 'anhum waqaala yaa asafa 'ala yuusufa waabyadh-dhat 'ainaahu minal huzni fahuwa kazhiimun
"Mereka berkata: 'Demi Allah, senantiasa kamu mengingat-ingat Yusuf, sehingga kamu mengidap penyakit yang berat atau kamu termasuk orang-orang yang binasa'." – (QS.12:85)
قَالُوا تَاللَّهِ تَفْتَأُ تَذْكُرُ يُوسُفَ حَتَّى تَكُونَ حَرَضًا أَوْ تَكُونَ مِنَ الْهَالِكِينَ
Qaaluuu tallahi taftau tadzkuru yuusufa hatta takuuna haradhan au takuuna minal haalikiin(a)
"Yakub menjawab: 'Sesungguhnya hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya'." – (QS.12:86)
قَالَ إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّهِ وَأَعْلَمُ مِنَ اللَّهِ مَا لا تَعْلَمُونَ
Qaala innamaa asykuu bats-tsii wahuznii ilallahi wa-a'lamu minallahi maa laa ta'lamuun(a)
"Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus-asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus-asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir'." – (QS.12:87)
يَا بَنِيَّ اذْهَبُوا فَتَحَسَّسُوا مِنْ يُوسُفَ وَأَخِيهِ وَلا تَيْأَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِنَّهُ لا يَيْئَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ
Yaa banii-yaadzhabuu fatahassasuu min yuusufa wa-akhiihi walaa tayasuu min rauhillahi innahu laa yai-asu min rauhillahi ilaal qaumul kaafiruun(a)
"Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, mereka berkata: 'Hai Al-Aziz, kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan dan kami datang membawa barang-barang yang tak berharga, maka sempurnakanlah sukatan untuk kami, dan bersedekahlah kepada kami, sesungguhnya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bersedekah'." – (QS.12:88)
فَلَمَّا دَخَلُوا عَلَيْهِ قَالُوا يَا أَيُّهَا الْعَزِيزُ مَسَّنَا وَأَهْلَنَا الضُّرُّ وَجِئْنَا بِبِضَاعَةٍ مُزْجَاةٍ فَأَوْفِ لَنَا الْكَيْلَ وَتَصَدَّقْ عَلَيْنَا إِنَّ اللَّهَ يَجْزِي الْمُتَصَدِّقِينَ
Falammaa dakhaluu 'alaihi qaaluuu yaa ai-yuhaal 'aziizu massanaa wa-ahlanaadh-dhurru waji-anaa bibidhaa'atin muzjaatin fa-aufi lanaal kaila watashaddaq 'alainaa innallaha yajziil mutashaddiqiin(a)
"Yusuf berkata: 'Apakah kamu mengetahui, (kejelekan) apa yang telah kamu lakukan terhadap Yusuf dan saudaranya, ketika kamu tidak mengetahui (akibat) perbuatanmu itu'." – (QS.12:89)
قَالَ هَلْ عَلِمْتُمْ مَا فَعَلْتُمْ بِيُوسُفَ وَأَخِيهِ إِذْ أَنْتُمْ جَاهِلُونَ
Qaala hal 'alimtum maa fa'altum biyuusufa wa-akhiihi idz antum jaahiluun(a)
"Mereka berkata: 'Apakah kamu ini benar-benar Yusuf'. Yusuf menjawab: 'Akulah Yusuf dan ini saudaraku. Sesungguhnya Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami'. Sesungguhnya barangsiapa yang bertaqwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik'." – (QS.12:90)
قَالُوا أَئِنَّكَ لأنْتَ يُوسُفُ قَالَ أَنَا يُوسُفُ وَهَذَا أَخِي قَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَيْنَا إِنَّهُ مَنْ يَتَّقِ وَيَصْبِرْ فَإِنَّ اللَّهَ لا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ
Qaaluuu a-innaka anta yuusufu qaala anaa yuusufu wahadzaa akhii qad mannallahu 'alainaa innahu man yattaqi wayashbir fa-innallaha laa yudhii'u ajral muhsiniin(a)
"Mereka berkata: 'Demi Allah, sesungguhnya Allah telah melebihkan kamu atas kami, dan sesungguhnya, kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)'." – (QS.12:91)
قَالُوا تَاللَّهِ لَقَدْ آثَرَكَ اللَّهُ عَلَيْنَا وَإِنْ كُنَّا لَخَاطِئِينَ
Qaaluuu tallahi laqad aatsarakallahu 'alainaa wa-in kunnaa lakhaathi-iin(a)
"Dia (Yusuf) berkata: 'Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang di antara penyayang'." – (QS.12:92)
قَالَ لا تَثْرِيبَ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ يَغْفِرُ اللَّهُ لَكُمْ وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
Qaala laa tatsriiba 'alaikumul yauma yaghfirullahu lakum wahuwa arhamurraahimiin(a)
"Pergilah kamu dengan membawa baju gamisku ini, lalu letakkanlah dia ke wajah ayahku, nanti ia akan melihat kembali; dan bawalah keluargamu semuanya kepadaku'." – (QS.12:93)
اذْهَبُوا بِقَمِيصِي هَذَا فَأَلْقُوهُ عَلَى وَجْهِ أَبِي يَأْتِ بَصِيرًا وَأْتُونِي بِأَهْلِكُمْ أَجْمَعِينَ
Adzhabuu biqamiishii hadzaa fa-alquuhu 'ala wajhi abii ya'ti bashiiran wa'tuunii biahlikum ajma'iin(a)
"Tatkala khafilah itu telah keluar (dari negeri Mesir) berkata ayah mereka: 'Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf, sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal (tentu kamu membenarkan aku)'." – (QS.12:94)
وَلَمَّا فَصَلَتِ الْعِيرُ قَالَ أَبُوهُمْ إِنِّي لأجِدُ رِيحَ يُوسُفَ لَوْلا أَنْ تُفَنِّدُونِ
Walammaa fashalatil 'iiru qaala abuuhum innii ajidu riiha yuusufa laulaa an tufanniduun(i)
"Keluarganya berkata: 'Demi Allah, sesungguhnya kamu masih dalam kekeliruanmu yang dahulu'." – (QS.12:95)
قَالُوا تَاللَّهِ إِنَّكَ لَفِي ضَلالِكَ الْقَدِيمِ
Qaaluuu tallahi innaka lafii dhalalikal qadiim(i)
"Tatkala telah tiba pembawa khabar gembira itu, maka diletakkannya baju gamis itu ke wajah Yakub, lalu kembalilah ia dapat melihat. Berkata Yakub: 'Tidakkah aku katakan kepadamu, bahwa aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tidak mengetahuinya'." – (QS.12:96)
فَلَمَّا أَنْ جَاءَ الْبَشِيرُ أَلْقَاهُ عَلَى وَجْهِهِ فَارْتَدَّ بَصِيرًا قَالَ أَلَمْ أَقُلْ لَكُمْ إِنِّي أَعْلَمُ مِنَ اللَّهِ مَا لا تَعْلَمُونَ
Falammaa an jaa-al basyiiru alqaahu 'ala wajhihi faartadda bashiiran qaala alam aqul lakum innii a'lamu minallahi maa laa ta'lamuun(a)
"Mereka berkata: 'Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa) '." – (QS.12:97)
قَالُوا يَا أَبَانَا اسْتَغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا إِنَّا كُنَّا خَاطِئِينَ
Qaaluuu yaa abaanaaastaghfir lanaa dzunuubanaa innaa kunnaa khaathi-iin(a)
"Yakub berkata: 'Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabb-ku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang'." – (QS.12:98)
قَالَ سَوْفَ أَسْتَغْفِرُ لَكُمْ رَبِّي إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Qaala saufa astaghfiru lakum rabbii innahu huwal ghafuurur-rahiim(u)
"Maka tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf. Yusuf merangkul ibu bapaknya dan dia berkata: 'Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman'." – (QS.12:99)
فَلَمَّا دَخَلُوا عَلَى يُوسُفَ آوَى إِلَيْهِ أَبَوَيْهِ وَقَالَ ادْخُلُوا مِصْرَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ آمِنِينَ
Falammaa dakhaluu 'ala yuusufa aawa ilaihi abawaihi waqaalaadkhuluu mishra in syaa-allahu aaminiin(a)
"Dan ia menaikkan kedua ibu-bapaknya ke atas singgasana. Dan mereka (semuanya) merebahkan diri seraya sujud kepada Yusuf. Dan berkata Yusuf: 'Wahai ayahku inilah tabir mimpiku yang dahulu itu; sesungguhnya Rabb-ku telah menjadikan suatu kenyataan. Dan sesungguhnya Rabb-ku telah berbuat baik kepadaku, ketika dia (raja) membebaskan aku dari rumah penjara, dan ketika membawa kamu dari dusun padang pasir, setelah syaitan merusakkan (hubungan) antaraku dan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Rabb-ku Maha Lembut, terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana." – (QS.12:100)
وَرَفَعَ أَبَوَيْهِ عَلَى الْعَرْشِ وَخَرُّوا لَهُ سُجَّدًا وَقَالَ يَا أَبَتِ هَذَا تَأْوِيلُ رُؤْيَايَ مِنْ قَبْلُ قَدْ جَعَلَهَا رَبِّي حَقًّا وَقَدْ أَحْسَنَ بِي إِذْ أَخْرَجَنِي مِنَ السِّجْنِ وَجَاءَ بِكُمْ مِنَ الْبَدْوِ مِنْ بَعْدِ أَنْ نَزَغَ الشَّيْطَانُ بَيْنِي وَبَيْنَ إِخْوَتِي إِنَّ رَبِّي لَطِيفٌ لِمَا يَشَاءُ إِنَّهُ هُوَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ
Warafa'a abawaihi 'alal 'arsyi wakharruu lahu sujjadan waqaala yaa abati hadzaa ta'wiilu ru'yaaya min qablu qad ja'alahaa rabbii haqqan waqad ahsana bii idz akhrajanii minassijni wajaa-a bikum minal badwi min ba'di an nazaghasy-syaithaanu bainii wabaina ikhwatii inna rabbii lathiifun limaa yasyaa-u innahu huwal 'aliimul hakiim(u)
"Ya Rabb-ku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebagian tabir mimpi. (Ya Rabb) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang shaleh." – (QS.12:101)
رَبِّ قَدْ آتَيْتَنِي مِنَ الْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِي مِنْ تَأْوِيلِ الأحَادِيثِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ أَنْتَ وَلِيِّي فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ
Rabbi qad aataitanii minal mulki wa'allamtanii min ta'wiilil ahaadiitsi faathiras-samaawaati wal ardhi anta walii-yii fiiddunyaa wal-aakhirati tawaffanii musliman wa-alhiqnii bish-shaalihiin(a)
"Demikian itu (adalah) di antara berita-berita yang gaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); padahal kamu tidak berada pada sisi mereka, ketika mereka memutuskan rencananya (untuk memasukkan Yusuf ke dalam sumur) dan mereka sedang mengatur tipu-daya." – (QS.12:102)
ذَلِكَ مِنْ أَنْبَاءِ الْغَيْبِ نُوحِيهِ إِلَيْكَ وَمَا كُنْتَ لَدَيْهِمْ إِذْ أَجْمَعُوا أَمْرَهُمْ وَهُمْ يَمْكُرُونَ
Dzalika min anbaa-il ghaibi nuuhiihi ilaika wamaa kunta ladaihim idz ajma'uu amrahum wahum yamkuruun(a)
"Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun kamu sangat menginginkan-nya." – (QS.12:103)
وَمَا أَكْثَرُ النَّاسِ وَلَوْ حَرَصْتَ بِمُؤْمِنِينَ
Wamaa aktsarunnaasi walau harashta bimu'miniin(a)
"Dan kamu sekali-kali tidak meminta upah kepada mereka (terhadap seruanmu ini), itu tidak lain hanyalah pengajaran bagi semesta alam." – (QS.12:104)
وَمَا تَسْأَلُهُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ إِنْ هُوَ إِلا ذِكْرٌ لِلْعَالَمِينَ
Wamaa tasaluhum 'alaihi min ajrin in huwa ilaa dzikrul(n)-lil'aalamiin(a)
"Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling dari-nya." – (QS.12:105)
وَكَأَيِّنْ مِنْ آيَةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ يَمُرُّونَ عَلَيْهَا وَهُمْ عَنْهَا مُعْرِضُونَ
Waka-ai-yin min aayatin fiis-samaawaati wal ardhi yamurruuna 'alaihaa wahum 'anhaa mu'ridhuun(a)
"Dan sebagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain)." – (QS.12:106)
وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللَّهِ إِلا وَهُمْ مُشْرِكُونَ
Wamaa yu'minu aktsaruhum billahi ilaa wahum musyrikuun(a)
"Apakah mereka merasa aman dari kedatangan siksa(an) Allah yang meliputi mereka, atau kedatangan kiamat kepada mereka, secara mendadak, sedang mereka tidak menyadari-nya." – (QS.12:107)
أَفَأَمِنُوا أَنْ تَأْتِيَهُمْ غَاشِيَةٌ مِنْ عَذَابِ اللَّهِ أَوْ تَأْتِيَهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً وَهُمْ لا يَشْعُرُونَ
Afaaminuu an ta'tiyahum ghaasyiyatun min 'adzaabillahi au ta'tiyahumussaa'atu baghtatan wahum laa yasy'uruun(a)
"Katakanlah: 'Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik'." – (QS.12:108)
قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Qul hadzihi sabiilii ad'uu ilallahi 'ala bashiiratin anaa wamaniittaba'anii wasubhaanallahi wamaa anaa minal musyrikiin(a)
"Kami tidak mengutus sebelum kamu, melainkan orang laki-laki, yang kami berikan wahyu kepadanya di antara penduduk negeri. Maka tidakkah mereka bepergian di muka bumi, lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka, (yang mendustakan rasul), dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik, bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memikirkan-nya." – (QS.12:109)
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ إِلا رِجَالا نُوحِي إِلَيْهِمْ مِنْ أَهْلِ الْقُرَى أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الأرْضِ فَيَنْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَدَارُ الآخِرَةِ خَيْرٌ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا أَفَلا تَعْقِلُونَ
Wamaa arsalnaa min qablika ilaa rijaaalan nuuhii ilaihim min ahlil qura afalam yasiiruu fiil ardhi fayanzhuruu kaifa kaana 'aaqibatul-ladziina min qablihim waladaaru-aakhirati khairul(n)-lil-ladziina-attaqau afalaa ta'qiluun(a)
"Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang keimanan mereka), dan telah menyakini, bahwa mereka telah didustakan, datanglah kepada para rasul itu pertolongan Kami, lalu diselamatkan orang-orang yang Kami kehendaki. Dan tidak dapat ditolak siksa Kami, dari orang-orang yang berdosa." – (QS.12:110)
حَتَّى إِذَا اسْتَيْئَسَ الرُّسُلُ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ قَدْ كُذِبُوا جَاءَهُمْ نَصْرُنَا فَنُجِّيَ مَنْ نَشَاءُ وَلا يُرَدُّ بَأْسُنَا عَنِ الْقَوْمِ الْمُجْرِمِينَ
Hatta idzaaastai-asarrusulu wazhannuu annahum qad kudzibuu jaa-ahum nashrunaa fanujjiya man nasyaa-u walaa yuraddu ba'sunaa 'anil qaumil mujrimiin(a)
"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka (para nabi) itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman." – (QS.12:111)
لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لأولِي الألْبَابِ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَى وَلَكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Laqad kaana fii qashashihim 'ibratun auliil albaabi maa kaana hadiitsan yuftara walakin tashdiiqal-ladzii baina yadaihi watafshiila kulli syai-in wahudan warahmatan liqaumin yu'minuun(a)
No.
|
Teks terjemahan
|
Teks Qur'an dan latinnya
|
001
|
"Alif Laam Raa'. Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al-Qur'an) yang nyata (dari Allah)." – (QS.12:1)
|
الر تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ الْمُبِينِ
|
Alif laam raa tilka aayaatul kitaabil mubiin(i)
|
||
002
|
"Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qur'an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahami-nya." – (QS.12:2)
|
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
|
Innaa anzalnaahu quraanan 'arabii-yan la'allakum ta'qiluun(a)
|
||
003
|
"Kami menceritakan kepadamu, kisah yang paling
baik, dengan mewahyukan Al-Qur'an ini kepadamu, dan sesungguhnya, kamu
sebelum (Kami mewahyukan)nya, adalah termasuk orang-orang yang belum
mengetahui." – (QS.12:3)
|
نَحْنُ
نَقُصُّ عَلَيْكَ أَحْسَنَ الْقَصَصِ بِمَا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ هَذَا
الْقُرْآنَ وَإِنْ كُنْتَ مِنْ قَبْلِهِ لَمِنَ الْغَافِلِينَ
|
Nahnu naqush-shu 'alaika ahsanal qashashi bimaa auhainaa ilaika hadzaal quraana wa-in kunta min qablihi laminal ghaafiliin(a)
|
||
004
|
"(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya
(Yakub): 'Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas buah
bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku'." – (QS.12:4)
|
إِذْ
قَالَ يُوسُفُ لأبِيهِ يَا أَبَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ
كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِي سَاجِدِينَ
|
Idz qaala yuusufu abiihi yaa abati innii ra-aitu ahada 'asyara kaukaban wasy-syamsa wal qamara ra-aituhum lii saajidiin(a)
|
||
005
|
"Ayahnya berkata: 'Hai anakku, janganlah kamu
ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat
makar (untuk membinasakan)mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang
nyata bagi manusia." – (QS.12:5)
|
قَالَ يَا بُنَيَّ لا تَقْصُصْ رُؤْيَاكَ عَلَى إِخْوَتِكَ فَيَكِيدُوا لَكَ كَيْدًا إِنَّ الشَّيْطَانَ لِلإنْسَانِ عَدُوٌّ مُبِينٌ
|
Qaala yaa bunai-ya laa taqshush ru'yaaka 'ala ikhwatika fayakiiduu laka kaidan innasy-syaithaana lila-insaani 'aduu-wun mubiinun
|
||
006
|
"Dan demikianlah Rabb-mu, memilih kamu (untuk
menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebagian dari tabir mimpi-mimpi
dan disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Yakub,
sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada dua orang
bapakmu, sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Rabb-mu
Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana." – (QS.12:6)
|
وَكَذَلِكَ
يَجْتَبِيكَ رَبُّكَ وَيُعَلِّمُكَ مِنْ تَأْوِيلِ الأحَادِيثِ وَيُتِمُّ
نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَعَلَى آلِ يَعْقُوبَ كَمَا أَتَمَّهَا عَلَى
أَبَوَيْكَ مِنْ قَبْلُ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ إِنَّ رَبَّكَ عَلِيمٌ
حَكِيمٌ
|
Wakadzalika yajtabiika rabbuka wayu'allimuka min
ta'wiilil ahaadiitsi wayutimmu ni'matahu 'alaika wa'ala aali ya'quuba
kamaa atammahaa 'ala abawaika min qablu ibraahiima wa-ishaaqa inna
rabbaka 'aliimun hakiimun
|
||
007
|
"Sesungguhnya ada beberapa tanda-tanda kekuasaan
Allah, pada (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya, bagi orang-orang yang
bertanya." – (QS.12:7)
|
لَقَدْ كَانَ فِي يُوسُفَ وَإِخْوَتِهِ آيَاتٌ لِلسَّائِلِينَ
|
Laqad kaana fii yuusufa wa-ikhwatihi aayaatun li-ssaa-iliin(a)
|
||
008
|
"(Yaitu) ketika mereka berkata: 'Sesungguhnya,
Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita,
daripada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang
kuat). Sesungguhnya, ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata." – (QS.12:8)
|
إِذْ قَالُوا لَيُوسُفُ وَأَخُوهُ أَحَبُّ إِلَى أَبِينَا مِنَّا وَنَحْنُ عُصْبَةٌ إِنَّ أَبَانَا لَفِي ضَلالٍ مُبِينٍ
|
Idz qaaluuu layuusufu wa-akhuuhu ahabbu ila abiinaa minnaa wanahnu 'ushbatun inna abaanaa lafii dhalalin mubiinin
|
||
009
|
"Bunuhlah Yusuf, atau buanglah dia ke suatu daerah
(yang tak dikenal), supaya perhatian ayahmu, tertumpah kepadamu saja,
dan sesudah itu, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang baik'." – (QS.12:9)
|
اقْتُلُوا يُوسُفَ أَوِ اطْرَحُوهُ أَرْضًا يَخْلُ لَكُمْ وَجْهُ أَبِيكُمْ وَتَكُونُوا مِنْ بَعْدِهِ قَوْمًا صَالِحِينَ
|
Aqtuluu yuusufa awiithrahuuhu ardhan yakhlu lakum wajhu abiikum watakuunuu min ba'dihi qauman shaalihiin(a)
|
||
010
|
"Seorang di antara mereka berkata: 'Janganlah kamu
bunuh Yusuf, tetapi masukkanlah dia ke dasar sumur, supaya dia dipungut
oleh beberapa orang musafir, jika kamu hendak berbuat'." – (QS.12:10)
|
قَالَ
قَائِلٌ مِنْهُمْ لا تَقْتُلُوا يُوسُفَ وَأَلْقُوهُ فِي غَيَابَةِ
الْجُبِّ يَلْتَقِطْهُ بَعْضُ السَّيَّارَةِ إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِينَ
|
Qaala qaa-ilun minhum laa taqtuluu yuusufa
wa-alquuhu fii ghayaabatil jubbi yaltaqithhu ba'dhussai-yaarati in
kuntum faa'iliin(a)
|
||
011
|
"Mereka berkata: 'Wahai ayah kami, apa sebabnya
kamu tidak mempercayai kami, terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya, kami
adalah orang-orang yang menginginkan kebaikan bagi-nya." – (QS.12:11)
|
قَالُوا يَا أَبَانَا مَا لَكَ لا تَأْمَنَّا عَلَى يُوسُفَ وَإِنَّا لَهُ لَنَاصِحُونَ
|
Qaaluuu yaa abaanaa maa laka laa ta'mannaa 'ala yuusufa wa-innaa lahu lanaashihuun(a)
|
||
012
|
"Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar
dia (dapat) bersenang-senang dan (dapat) bermain-main, dan
sesungguhnya, kami pasti menjaganya'." – (QS.12:12)
|
أَرْسِلْهُ مَعَنَا غَدًا يَرْتَعْ وَيَلْعَبْ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
|
Arsilhu ma'anaa ghadan yarta' wayal'ab wa-innaa lahu lahaafizhuun(a)
|
||
013
|
"Berkata Yakub: 'Sesungguhnya, kepergian kamu
bersama Yusuf, amat menyedihkanku, dan aku kuatir kalau-kalau dia
dimakan serigala, sedang kamu lengah darinya'." – (QS.12:13)
|
قَالَ إِنِّي لَيَحْزُنُنِي أَنْ تَذْهَبُوا بِهِ وَأَخَافُ أَنْ يَأْكُلَهُ الذِّئْبُ وَأَنْتُمْ عَنْهُ غَافِلُونَ
|
Qaala innii layahzununii an tadzhabuu bihi wa-akhaafu an ya'kulahudz-dzi-abu wa-antum 'anhu ghaafiluun(a)
|
||
014
|
"Mereka berkata: 'Jika ia benar-benar dimakan
serigala, sedang kami golongan (yang kuat), sesungguhnya, kami kalau
demikian adalah orang-orang yang merugi'." – (QS.12:14)
|
قَالُوا لَئِنْ أَكَلَهُ الذِّئْبُ وَنَحْنُ عُصْبَةٌ إِنَّا إِذًا لَخَاسِرُونَ
|
Qaaluuu la-in akalahudz-dzi-abu wanahnu 'ushbatun innaa idzan lakhaasiruun(a)
|
||
015
|
"Maka tatkala mereka membawanya, dan sepakat
memasukkannya ke dasar sumur, (lalu mereka masukkan dia), dan (di waktu
dia sudah dalam sumur), Kami wahyukan kepada Yusuf: 'Sesungguhnya kamu
akan menceritakan kepada mereka, perbuatan mereka ini, sedang mereka
tiada ingat lagi'." – (QS.12:15)
|
فَلَمَّا
ذَهَبُوا بِهِ وَأَجْمَعُوا أَنْ يَجْعَلُوهُ فِي غَيَابَةِ الْجُبِّ
وَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِ لَتُنَبِّئَنَّهُمْ بِأَمْرِهِمْ هَذَا وَهُمْ لا
يَشْعُرُونَ
|
Falammaa dzahabuu bihi wa-ajma'uu an yaj'aluuhu fii
ghayaabatil jubbi wa-auhainaa ilaihi latunabbi-annahum biamrihim hadzaa
wahum laa yasy'uruun(a)
|
||
016
|
"Kemudian mereka datang kepada ayah mereka, di sore hari sambil menangis." – (QS.12:16)
|
وَجَاءُوا أَبَاهُمْ عِشَاءً يَبْكُونَ
|
Wajaa-uu abaahum 'isyaa-an yabkuun(a)
|
||
017
|
"Mereka berkata: 'Wahai ayah kami, sesungguhnya
kami pergi berlomba-lomba, dan kami tinggalkan Yusuf di dekat
barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala; dan kamu sekali-kali
tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang
benar'." – (QS.12:17)
|
قَالُوا
يَا أَبَانَا إِنَّا ذَهَبْنَا نَسْتَبِقُ وَتَرَكْنَا يُوسُفَ عِنْدَ
مَتَاعِنَا فَأَكَلَهُ الذِّئْبُ وَمَا أَنْتَ بِمُؤْمِنٍ لَنَا وَلَوْ
كُنَّا صَادِقِينَ
|
Qaaluuu yaa abaanaa innaa dzahabnaa nastabiqu
wataraknaa yuusufa 'inda mataa'inaa fa-akalahudz-dzi-abu wamaa anta
bimu'minin lanaa walau kunnaa shaadiqiin(a)
|
||
018
|
"Mereka datang membawa baju gamisnya, (yang
berlumuran) dengan darah palsu. Yakub berkata: 'Sebenarnya dirimu
sendirilah yang memandang baik, perbuatan (yang buruk) itu; maka
kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon
pertolongan-Nya, terhadap apa yang kamu ceritakan'." – (QS.12:18)
|
وَجَاءُوا
عَلَى قَمِيصِهِ بِدَمٍ كَذِبٍ قَالَ بَلْ سَوَّلَتْ لَكُمْ أَنْفُسُكُمْ
أَمْرًا فَصَبْرٌ جَمِيلٌ وَاللَّهُ الْمُسْتَعَانُ عَلَى مَا تَصِفُونَ
|
Wajaa-uu 'ala qamiishihi bidamin kadzibin qaala bal
sau-walat lakum anfusukum amran fashabrun jamiilun wallahul musta'aanu
'ala maa tashifuun(a)
|
||
019
|
"Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir,
lalu mereka menyuruh seorang pengambil air, maka dia menurunkan
timba-nya, dia berkata: 'Oh; khabar gembira, ini seorang anak muda!'.
Kemudian mereka menyembunyikan dia, sebagai barang dagangan. Dan Allah
Maha Mengetahui, apa yang mereka kerjakan." – (QS.12:19)
|
وَجَاءَتْ
سَيَّارَةٌ فَأَرْسَلُوا وَارِدَهُمْ فَأَدْلَى دَلْوَهُ قَالَ يَا
بُشْرَى هَذَا غُلامٌ وَأَسَرُّوهُ بِضَاعَةً وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِمَا
يَعْمَلُونَ
|
Wajaa-at sai-yaaratun fa-arsaluu waaridahum fa-adla
dalwahu qaala yaa busyra hadzaa ghulaamun wa-asarruuhu bidhaa'atan
wallahu 'aliimun bimaa ya'maluun(a)
|
||
020
|
"Dan mereka menjual Yusuf, dengan harga yang murah,
yaitu beberapa dirham saja, dan mereka merasa tidak tertarik hatinya,
kepada Yusuf." – (QS.12:20)
|
وَشَرَوْهُ بِثَمَنٍ بَخْسٍ دَرَاهِمَ مَعْدُودَةٍ وَكَانُوا فِيهِ مِنَ الزَّاهِدِينَ
|
Wasyarauhu bitsamanin bakhsin daraahima ma'duudatin wakaanuu fiihi minazzaahidiin(a)
|
||
021
|
"Dan orang Mesir yang membelinya, berkata kepada
istrinya: 'Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, boleh
jadi dia bermanfaat kepada kita, atau kita pungut dia sebagai anak'. Dan
demikian pulalah, Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di
muka bumi (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya tabir mimpi. Dan
Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui-nya." – (QS.12:21)
|
وَقَالَ
الَّذِي اشْتَرَاهُ مِنْ مِصْرَ لامْرَأَتِهِ أَكْرِمِي مَثْوَاهُ عَسَى
أَنْ يَنْفَعَنَا أَوْ نَتَّخِذَهُ وَلَدًا وَكَذَلِكَ مَكَّنَّا لِيُوسُفَ
فِي الأرْضِ وَلِنُعَلِّمَهُ مِنْ تَأْوِيلِ الأحَادِيثِ وَاللَّهُ
غَالِبٌ عَلَى أَمْرِهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ
|
Waqaalal-ladziiisytaraahu min mishra laamraatihi
akrimii matswaahu 'asa an yanfa'anaa au nattakhidzahu waladan
wakadzalika makkannaa liyuusufa fiil ardhi walinu'allimahu min ta'wiilil
ahaadiitsi wallahu ghaalibun 'ala amrihi walakinna aktsarannaasi laa
ya'lamuun(a)
|
||
022
|
"Dan tatkala dia (Yusuf) cukup dewasa, Kami berikan
kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada
orang-orang yang berbuat baik." – (QS.12:22)
|
وَلَمَّا بَلَغَ أَشُدَّهُ آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
|
Walammaa balagha asyuddahu aatainaahu hukman wa'ilman wakadzalika najziil muhsiniin(a)
|
||
023
|
"Dan wanita (Zulaikha), yang Yusuf tinggal di
rumahnya, menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya), dan dia
menutupi pintu-pintu, seraya berkata: 'Marilah ke sini'. Yusuf berkata:
'Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukanku
dengan baik'. Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung."
– (QS.12:23)
|
وَرَاوَدَتْهُ
الَّتِي هُوَ فِي بَيْتِهَا عَنْ نَفْسِهِ وَغَلَّقَتِ الأبْوَابَ
وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ
مَثْوَايَ إِنَّهُ لا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ
|
Waraawadathullatii huwa fii baitihaa 'an nafsihi
waghallaqatil abwaaba waqaalat haita laka qaala ma'aadzallahi innahu
rabbii ahsana matswaaya innahu laa yuflihuzh-zhaalimuun(a)
|
||
024
|
"Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan
perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula)
dengan wanita itu, andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Rabb-nya.
Demikianlah, agar Kami memalingkan darinya, kemungkaran dan kekejian.
Sesungguhnya, Yusuf itu termasuk hamba-hamba kami yang terpilih." – (QS.12:24)
|
وَلَقَدْ
هَمَّتْ بِهِ وَهَمَّ بِهَا لَوْلا أَنْ رَأَى بُرْهَانَ رَبِّهِ كَذَلِكَ
لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوءَ وَالْفَحْشَاءَ إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا
الْمُخْلَصِينَ
|
Walaqad hammat bihi wahamma bihaa laulaa an raa
burhaana rabbihi kadzalika linashrifa 'anhussuu-a wal fahsyaa-a innahu
min 'ibaadinaal mukhlashiin(a)
|
||
025
|
"Dan keduanya berlomba-lomba menuju pintu, dan
wanita itu menarik baju gamis Yusuf, dari belakang, hingga koyak, dan
kedua-duanya mendapati suami wanita itu di muka pintu. Wanita itu
berkata: 'Apakah pembalasan, terhadap orang yang bermaksud serong dengan
istrimu?, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan azab yang pedih'." –
(QS.12:25)
|
وَاسْتَبَقَا
الْبَابَ وَقَدَّتْ قَمِيصَهُ مِنْ دُبُرٍ وَأَلْفَيَا سَيِّدَهَا لَدَى
الْبَابِ قَالَتْ مَا جَزَاءُ مَنْ أَرَادَ بِأَهْلِكَ سُوءًا إِلا أَنْ
يُسْجَنَ أَوْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
|
Waastabaqaal baaba waqaddat qamiishahu min duburin
wa-alfayaa sai-yidahaa ladal baabi qaalat maa jazaa-u man araada
biahlika suu-an ilaa an yusjana au 'adzaabun aliimun
|
||
026
|
"Yusuf berkata: 'Dia menggodaku untuk menundukkan
diriku (kepadanya)', dan seorang saksi dari keluarga wanita itu
memberikan kesaksiannya: 'Jika baju gamisnya koyak di muka, maka wanita
itu benar, dan Yusuf termasuk orang-orang yang dusta." – (QS.12:26)
|
قَالَ
هِيَ رَاوَدَتْنِي عَنْ نَفْسِي وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِنْ أَهْلِهَا إِنْ
كَانَ قَمِيصُهُ قُدَّ مِنْ قُبُلٍ فَصَدَقَتْ وَهُوَ مِنَ الْكَاذِبِينَ
|
Qaala hiya raawadatnii 'an nafsii wasyahida
syaahidun min ahlihaa in kaana qamiishuhu qudda min qubulin fashadaqat
wahuwa minal kaadzibiin(a)
|
||
027
|
"Dan jika baju gamisnya koyak di belakang, maka wanita itulah yang dusta, dan Yusuf termasuk orang-orang yang benar'." – (QS.12:27)
|
وَإِنْ كَانَ قَمِيصُهُ قُدَّ مِنْ دُبُرٍ فَكَذَبَتْ وَهُوَ مِنَ الصَّادِقِينَ
|
Wa-in kaana qamiishuhu qudda min duburin fakadzabat wahuwa minash-shaadiqiin(a)
|
||
028
|
"Maka tatkala suami wanita itu melihat baju gamis
Yusuf, koyak di belakang, berkatalah dia: 'Sesungguhnya (kejadian) itu
adalah di antara tipu-daya kamu, sesungguhnya tipu-daya kamu adalah
besar." – (QS.12:28)
|
فَلَمَّا رَأَى قَمِيصَهُ قُدَّ مِنْ دُبُرٍ قَالَ إِنَّهُ مِنْ كَيْدِكُنَّ إِنَّ كَيْدَكُنَّ عَظِيمٌ
|
Falammaa raa qamiishahu qudda min duburin qaala innahu min kaidikunna inna kaidakunna 'azhiimun
|
||
029
|
"(Hai) Yusuf: 'Berpalinglah dari (hal) ini, dan
(kamu hai istriku) mohon ampunlah atas dosamu itu, karena kamu
sesungguhnya, termasuk orang-orang yang berbuat salah''." – (QS.12:29)
|
يُوسُفُ أَعْرِضْ عَنْ هَذَا وَاسْتَغْفِرِي لِذَنْبِكِ إِنَّكِ كُنْتِ مِنَ الْخَاطِئِينَ
|
Yuusufu a'ridh 'an hadzaa waastaghfirii lidzanbiki innaki kunti minal khaathi-iin(a)
|
||
030
|
"Dan wanita-wanita di kota berkata: 'Istri Al-Aziz
menggoda bujangnya, untuk menundukkan dirinya (kepadanya), sesungguhnya
cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat mendalam. Sesungguhnya kami
memandangnya dalam kesesatan yang nyata'." – (QS.12:30)
|
وَقَالَ
نِسْوَةٌ فِي الْمَدِينَةِ امْرَأَةُ الْعَزِيزِ تُرَاوِدُ فَتَاهَا عَنْ
نَفْسِهِ قَدْ شَغَفَهَا حُبًّا إِنَّا لَنَرَاهَا فِي ضَلالٍ مُبِينٍ
|
Waqaala niswatun fiil madiinatiimraatul 'aziizi
turaawidu fataahaa 'an nafsihi qad syaghafahaa hubban innaa lanaraahaa
fii dhalalin mubiinin
|
||
031
|
"Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar
cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu, dan disediakannya bagi
mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka,
sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada
Yusuf): 'Keluarlah (tampakkanlah dirimu) kepada mereka'. Maka tatkala
wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa)nya,
dan mereka melukai (jari) tangannya, dan berkata: 'Maha sempurna Allah,
ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang
mulia'." – (QS.12:31)
|
فَلَمَّا
سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ أَرْسَلَتْ إِلَيْهِنَّ وَأَعْتَدَتْ لَهُنَّ
مُتَّكَأً وَآتَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِنْهُنَّ سِكِّينًا وَقَالَتِ اخْرُجْ
عَلَيْهِنَّ فَلَمَّا رَأَيْنَهُ أَكْبَرْنَهُ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ
وَقُلْنَ حَاشَ لِلَّهِ مَا هَذَا بَشَرًا إِنْ هَذَا إِلا مَلَكٌ كَرِيمٌ
|
Falammaa sami'at bimakrihinna arsalat ilaihinna
wa-a'tadat lahunna muttakaan waaatat kulla waahidatin minhunna sikkiinan
waqaalatiikhruj 'alaihinna falammaa ra-ainahu akbarnahu waqath-tha'na
aidiyahunna waqulna haasya lillahi maa hadzaa basyaran in hadzaa ilaa
malakun kariimun
|
||
032
|
"Wanita itu berkata: 'Itulah dia, orang yang
(membuat) kamu (men)cela aku, karena (tertarik) kepadanya, dan
sesungguhnya, aku telah menggoda dia, untuk menundukkan dirinya
(kepadaku), akan tetapi dia menolak. Dan sesungguhnya, jika dia tidak
mentaati (lagi),) apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan
dipenjarakan, dan dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina'." – (QS.12:32)
|
قَالَتْ
فَذَلِكُنَّ الَّذِي لُمْتُنَّنِي فِيهِ وَلَقَدْ رَاوَدْتُهُ عَنْ
نَفْسِهِ فَاسْتَعْصَمَ وَلَئِنْ لَمْ يَفْعَلْ مَا آمُرُهُ لَيُسْجَنَنَّ
وَلَيَكُونًا مِنَ الصَّاغِرِينَ
|
Qaalat fadzalikunnal-ladzii lumtunnanii fiihi
walaqad raawadtuhu 'an nafsihi faasta'shama wala-in lam yaf'al maa
aamuruhu layusjananna walayakuunan minash-shaaghiriin(a)
|
||
033
|
"Yusuf berkata: 'Wahai Rabb-ku, penjara lebih aku
sukai, daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau
hindarkan dariku, tipu-daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk
(memenuhi keinginan mereka), dan tentulah aku termasuk orang-orang yang
bodoh'." – (QS.12:33)
|
قَالَ
رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَيْهِ وَإِلا
تَصْرِفْ عَنِّي كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُنْ مِنَ
الْجَاهِلِينَ
|
Qaala rabbissijnu ahabbu ilai-ya mimmaa yad'uunanii
ilaihi wa-ilaa tashrif 'annii kaidahunna ashbu ilaihinna wa-akun minal
jaahiliin(a)
|
||
034
|
"Maka Rabb-nya memperkenankan do'a Yusuf, dan Dia
menghindarkan Yusuf dari tipu-daya mereka. Sesungguhnya Dia-lah yang
Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui." – (QS.12:34)
|
فَاسْتَجَابَ لَهُ رَبُّهُ فَصَرَفَ عَنْهُ كَيْدَهُنَّ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
|
Faastajaaba lahu rabbuhu fasharafa 'anhu kaidahunna innahu huwassamii'ul 'aliim(u)
|
||
035
|
"Kemudian timbul pikiran pada mereka, setelah
melihat tanda-tanda (kebenaran Yusuf), bahwa mereka harus
memenjarakannya, sampai sesuatu waktu." – (QS.12:35)
|
ثُمَّ بَدَا لَهُمْ مِنْ بَعْدِ مَا رَأَوُا الآيَاتِ لَيَسْجُنُنَّهُ حَتَّى حِينٍ
|
Tsumma badaa lahum min ba'di maa raawuuaayaati layasjununnahu hatta hiinin
|
||
036
|
"Dan bersama dengan dia, masuk pula ke dalam
penjara, dua orang pemuda. Berkatalah salah seorang di antara keduanya:
'Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku memeras anggur'. Dan yang lainnya
berkata: 'Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku membawa roti di atas
kepalaku, sebagiannya dimakan burung. Berikanlah kepada kami tabirnya;
sesungguhnya kami memandang kamu, termasuk orang-orang yang pandai
(menabirkan mimpi)'." – (QS.12:36)
|
وَدَخَلَ
مَعَهُ السِّجْنَ فَتَيَانِ قَالَ أَحَدُهُمَا إِنِّي أَرَانِي أَعْصِرُ
خَمْرًا وَقَالَ الآخَرُ إِنِّي أَرَانِي أَحْمِلُ فَوْقَ رَأْسِي خُبْزًا
تَأْكُلُ الطَّيْرُ مِنْهُ نَبِّئْنَا بِتَأْوِيلِهِ إِنَّا نَرَاكَ مِنَ
الْمُحْسِنِينَ
|
Wadakhala ma'ahussijna fatayaani qaala ahaduhumaa
innii araanii a'shiru khamran waqaalaaakharu innii araanii ahmilu fauqa
ra'sii khubzan ta'kuluth-thairu minhu nabbi-anaa bita'wiilihi innaa
naraaka minal muhsiniin(a)
|
||
037
|
"Yusuf berkata: 'Tidak disampaikan kepada kamu
berdua, makanan yang akan diberikan kepadamu, melainkan aku telah dapat
menerangkan jenis makanan itu, sebelum makanan itu sampai kepadamu. Yang
demikian itu, adalah sebagian dari, apa yang diajarkan kepadaku oleh
Rabb-ku. Sesungguhnya aku telah meninggalkan, agama orang-orang yang
tidak beriman kepada Allah, sedang mereka ingkar kepada hari kemudian." –
(QS.12:37)
|
قَالَ
لا يَأْتِيكُمَا طَعَامٌ تُرْزَقَانِهِ إِلا نَبَّأْتُكُمَا بِتَأْوِيلِهِ
قَبْلَ أَنْ يَأْتِيَكُمَا ذَلِكُمَا مِمَّا عَلَّمَنِي رَبِّي إِنِّي
تَرَكْتُ مِلَّةَ قَوْمٍ لا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَهُمْ بِالآخِرَةِ هُمْ
كَافِرُونَ
|
Qaala laa ya'tiikumaa tha'aamun turzaqaanihi ilaa
nabba'tukumaa bita'wiilihi qabla an ya'tiyakumaa dzalikumaa mimmaa
'allamanii rabbii innii taraktu millata qaumin laa yu'minuuna billahi
wahum bil-aakhirati hum kaafiruun(a)
|
||
038
|
"Dan aku mengikuti agama bapak-bapakku, yaitu
Ibrahim, Ishak, Yakub. Tiadalah patut bagi kami (para Nabi),
mempersekutukan sesuatu apapun dengan Allah. Yang demikian itu adalah
dari karunia Allah, kepada kami dan kepada manusia (seluruhnya); tetapi
kebanyakan manusia itu tidak mensyukuri(-Nya)." – (QS.12:38)
|
وَاتَّبَعْتُ
مِلَّةَ آبَائِي إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ مَا كَانَ لَنَا
أَنْ نُشْرِكَ بِاللَّهِ مِنْ شَيْءٍ ذَلِكَ مِنْ فَضْلِ اللَّهِ عَلَيْنَا
وَعَلَى النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَشْكُرُونَ
|
Waattaba'tu millata aabaa-ii ibraahiima waishaaqa
waya'quuba maa kaana lanaa an nusyrika billahi min syai-in dzalika min
fadhlillahi 'alainaa wa'alannaasi walakinna aktsarannaasi laa
yasykuruun(a)
|
||
039
|
"Hai kedua temanku dalam penjara, manakah yang
baik, rabb-rabb yang bermacam-macam itu, ataukah Allah Yang Maha Esa,
lagi Maha Perkasa." – (QS.12:39)
|
يَا صَاحِبَيِ السِّجْنِ أَأَرْبَابٌ مُتَفَرِّقُونَ خَيْرٌ أَمِ اللَّهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ
|
Yaa shaahibayissijni aarbaabun mutafarriquuna khairun amillahul waahidul qahhaar(u)
|
||
040
|
"Kamu tidak menyembah yang selain Allah, kecuali
hanya (menyembah) nama-nama yang kamu, dan nenek moyangmu
membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun, tentang
nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah
memerintahkan, agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang
lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui'." – (QS.12:40)
|
مَا
تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِهِ إِلا أَسْمَاءً سَمَّيْتُمُوهَا أَنْتُمْ
وَآبَاؤُكُمْ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ بِهَا مِنْ سُلْطَانٍ إِنِ الْحُكْمُ
إِلا لِلَّهِ أَمَرَ أَلا تَعْبُدُوا إِلا إِيَّاهُ ذَلِكَ الدِّينُ
الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ
|
Maa ta'buduuna min duunihi ilaa asmaa-an
sammaitumuuhaa antum waaabaa'ukum maa anzalallahu bihaa min sulthaanin
inil hukmu ilaa lillahi amara alaa ta'buduu ilaa ii-yaahu dzalikaddiinul
qai-yimu walakinna aktsarannaasi laa ya'lamuun(a)
|
||
041
|
"Hai kedua temanku dalam penjara: 'Adapun salah
seorang di antara kamu berdua, akan memberi minum tuannya dengan khamar;
adapun yang seorang lagi, maka ia akan disalib, lalu burung memakan
sebagian dari kepalanya. Telah diputuskan perkara, yang kamu berdua
menanyakannya (kepadaku)'." – (QS.12:41)
|
يَا
صَاحِبَيِ السِّجْنِ أَمَّا أَحَدُكُمَا فَيَسْقِي رَبَّهُ خَمْرًا
وَأَمَّا الآخَرُ فَيُصْلَبُ فَتَأْكُلُ الطَّيْرُ مِنْ رَأْسِهِ قُضِيَ
الأمْرُ الَّذِي فِيهِ تَسْتَفْتِيَانِ
|
Yaa shaahibayissijni ammaa ahadukumaa fayasqii
rabbahu khamran wa-ammaaaakharu fayushlabu fata'kuluth-thairu min
ra'sihi qudhiyal amrul-ladzii fiihi tastaftiyaan(i)
|
||
042
|
"Dan Yusuf berkata kepada orang, yang diketahuinya
akan selamat, di antara mereka berdua: 'Terangkanlah keadaanku kepada
tuanmu'. Maka syaitan menjadikan dia lupa, (untuk) menerangkan (keadaan
Yusuf) kepada tuannya. Karena itu tetaplah dia (Yusuf) dalam penjara,
(selama) beberapa tahun lamanya." – (QS.12:42)
|
وَقَالَ
لِلَّذِي ظَنَّ أَنَّهُ نَاجٍ مِنْهُمَا اذْكُرْنِي عِنْدَ رَبِّكَ
فَأَنْسَاهُ الشَّيْطَانُ ذِكْرَ رَبِّهِ فَلَبِثَ فِي السِّجْنِ بِضْعَ
سِنِينَ
|
Waqaala lil-ladzii zhanna annahu naajin
minhumaaadzkurnii 'inda rabbika fa-ansaahusy-syaithaanu dzikra rabbihi
falabitsa fiissijni bidh'a siniin(a)
|
||
043
|
"Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari
kaumnya): 'Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina,
yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina, yang kurus-kurus,
dan tujuh butir (gandum) yang hijau, dan tujuh butir lainnya yang
kering'. Hai orang-orang yang terkemuka: 'terangkanlah kepadaku, tentang
tabir mimpiku itu, jika kamu dapat menabirkan mimpi'." – (QS.12:43)
|
وَقَالَ
الْمَلِكُ إِنِّي أَرَى سَبْعَ بَقَرَاتٍ سِمَانٍ يَأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ
عِجَافٌ وَسَبْعَ سُنْبُلاتٍ خُضْرٍ وَأُخَرَ يَابِسَاتٍ يَا أَيُّهَا
الْمَلأ أَفْتُونِي فِي رُؤْيَايَ إِنْ كُنْتُمْ لِلرُّؤْيَا تَعْبُرُونَ
|
Waqaalal maliku innii ara sab'a baqaraatin simaanin
ya'kuluhunna sab'un 'ijaafun wasab'a sunbulaatin khudhrin wa-ukhara
yaabisaatin yaa ai-yuhaal malaa aftuunii fii ru'yaaya in kuntum
li-rru'yaa ta'buruun(a)
|
||
044
|
"Mereka menjawab: '(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong, dan kami sekali-kali tidak tahu menabirkan mimpi itu'." – (QS.12:44)
|
قَالُوا أَضْغَاثُ أَحْلامٍ وَمَا نَحْنُ بِتَأْوِيلِ الأحْلامِ بِعَالِمِينَ
|
Qaaluuu adhghaatsu ahlaamin wamaa nahnu bita'wiilil ahlaami bi'aalimiin(a)
|
||
045
|
"Dan berkatalah orang yang selamat di antara mereka
berdua, dan teringat (kepada) Yusuf, sesudah beberapa waktu lamanya:
'Aku akan memberitakan kepadamu, tentang (orang yang pandai) menabirkan
mimpi itu, maka utuslah aku (kepadanya)'." – (QS.12:45)
|
وَقَالَ الَّذِي نَجَا مِنْهُمَا وَادَّكَرَ بَعْدَ أُمَّةٍ أَنَا أُنَبِّئُكُمْ بِتَأْوِيلِهِ فَأَرْسِلُونِ
|
Waqaalal-ladzii najaa minhumaa waaddakara ba'da ummatin anaa unabbi-ukum bita'wiilihi fa-arsiluun(i)
|
||
046
|
"(Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf, dia
berseru): 'Yusuf, hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada
kami, tentang tujuh ekor sapi, yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh
ekor sapi betina, yang kurus-kurus, dan tujuh butir (gandum) yang hijau,
dan tujuh lainnya yang kering, agar aku kembali kepada orang-orang itu,
agar mereka mengetahui'." – (QS.12:46)
|
يُوسُفُ
أَيُّهَا الصِّدِّيقُ أَفْتِنَا فِي سَبْعِ بَقَرَاتٍ سِمَانٍ
يَأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَسَبْعِ سُنْبُلاتٍ خُضْرٍ وَأُخَرَ
يَابِسَاتٍ لَعَلِّي أَرْجِعُ إِلَى النَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَعْلَمُونَ
|
Yuusufu ai-yuhaash-shiddiiqu aftinaa fii sab'i
baqaraatin simaanin ya'kuluhunna sab'un 'ijaafun wasab'i sunbulaatin
khudhrin wa-ukhara yaabisaatin la'allii arji'u ilannaasi la'allahum
ya'lamuun(a)
|
||
047
|
"Yusuf berkata: 'Supaya kamu bertanam tujuh tahun
(lamanya), sebagaimana biasa: maka apa yang kamu tuai, hendaklah kamu
biarkan dibulirnya, kecuali sedikit untuk kamu makan." – (QS.12:47)
|
قَالَ تَزْرَعُونَ سَبْعَ سِنِينَ دَأَبًا فَمَا حَصَدْتُمْ فَذَرُوهُ فِي سُنْبُلِهِ إِلا قَلِيلا مِمَّا تَأْكُلُونَ
|
Qaala tazra'uuna sab'a siniina daaban famaa hashadtum fadzaruuhu fii sunbulihi ilaa qaliilaa mimmaa ta'kuluun(a)
|
||
048
|
"Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun, yang
amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan, untuk menghadapinya
(tahun sulit), kecuali sedikit dari bibit gandum, yang akan kamu
simpan." – (QS.12:48)
|
ثُمَّ يَأْتِي مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ سَبْعٌ شِدَادٌ يَأْكُلْنَ مَا قَدَّمْتُمْ لَهُنَّ إِلا قَلِيلا مِمَّا تُحْصِنُونَ
|
Tsumma ya'tii min ba'di dzalika sab'un syidaadun ya'kulna maa qaddamtum lahunna ilaa qaliilaa mimmaa tuhshinuun(a)
|
||
049
|
"Kemudian setelah itu akan datang tahun, yang
padanya manusia diberi hujan (dengan cukup), dan di masa itu mereka
memeras anggur'." – (QS.12:49)
|
ثُمَّ يَأْتِي مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ عَامٌ فِيهِ يُغَاثُ النَّاسُ وَفِيهِ يَعْصِرُونَ
|
Tsumma ya'tii min ba'di dzalika 'aamun fiihi yughaatsunnaasu wafiihi ya'shiruun(a)
|
||
050
|
"Raja berkata: 'Bawalah dia kepadaku'. Maka tatkala
utusan itu datang kepada Yusuf, berkatalah Yusuf: 'Kembalilah kepada
tuanmu, dan tanyakanlah kepadanya, bagaimana halnya wanita-wanita yang
telah melukai tangannya. Sesungguhnya Tuhanku, Maha Mengetahui tipu-daya
mereka'." – (QS.12:50)
|
وَقَالَ
الْمَلِكُ ائْتُونِي بِهِ فَلَمَّا جَاءَهُ الرَّسُولُ قَالَ ارْجِعْ
إِلَى رَبِّكَ فَاسْأَلْهُ مَا بَالُ النِّسْوَةِ اللاتِي قَطَّعْنَ
أَيْدِيَهُنَّ إِنَّ رَبِّي بِكَيْدِهِنَّ عَلِيمٌ
|
Waqaalal malikuu-atuunii bihi falammaa
jaa-ahurrasuulu qaalaarji' ila rabbika faasalhu maa baalunniswatilaatii
qath-tha'na aidiyahunna inna rabbii bikaidihinna 'aliimun
|
||
051
|
"Raja berkata (kepada wanita-wanita itu):
'Bagaimana keadaanmu, ketika kamu menggoda Yusuf, untuk menundukkan
dirinya (kepadamu)'. Mereka berkata: Maha Sempurna Allah, kami tiada
mengetahui, sesuatu keburukan darinya. Berkata istri Al-Aziz:: 'Sekarang
jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggodanya, untuk menundukkan
dirinya (kepadaku), dan sesungguhnya, dia termasuk orang-orang yang
benar'." – (QS.12:51)
|
قَالَ
مَا خَطْبُكُنَّ إِذْ رَاوَدْتُنَّ يُوسُفَ عَنْ نَفْسِهِ قُلْنَ حَاشَ
لِلَّهِ مَا عَلِمْنَا عَلَيْهِ مِنْ سُوءٍ قَالَتِ امْرَأَةُ الْعَزِيزِ
الآنَ حَصْحَصَ الْحَقُّ أَنَا رَاوَدْتُهُ عَنْ نَفْسِهِ وَإِنَّهُ لَمِنَ
الصَّادِقِينَ
|
Qaala maa khathbukunna idz raawadtunna yuusufa 'an
nafsihi qulna haasya lillahi maa 'alimnaa 'alaihi min suu-in
qaalatiimraatul 'aziiziaana hashhashal haqqu anaa raawadtuhu 'an nafsihi
wa-innahu laminash-shaadiqiin(a)
|
||
052
|
"(Yusuf berkata): 'Yang demikian itu, agar dia
(Al-Aziz) mengetahui, bahwa sesungguhnya aku tidak berhianat kepadanya,
di belakangnya, dan bahwasanya Allah tidak meredhai, tipu-daya
orang-orang yang berhianat." – (QS.12:52)
|
ذَلِكَ لِيَعْلَمَ أَنِّي لَمْ أَخُنْهُ بِالْغَيْبِ وَأَنَّ اللَّهَ لا يَهْدِي كَيْدَ الْخَائِنِينَ
|
Dzalika liya'lama annii lam akhunhu bil ghaibi wa-annallaha laa yahdii kaidal khaa-iniin(a)
|
||
053
|
"Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan),
karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali
nafsu yang diberi rahmat oleh Rabb-ku. Sesungguhnya Rabb-ku Maha
Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.12:53)
|
وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي إِنَّ النَّفْسَ لأمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلا مَا رَحِمَ رَبِّي إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَحِيمٌ
|
Wamaa ubarri-u nafsii innannafsa ammaaratun bissuu-i ilaa maa rahima rabbii inna rabbii ghafuurun rahiimun
|
||
054
|
"Dan raja berkata: 'Bawalah Yusuf kepadaku, agar
aku memilih dia, sebagai orang yang rapat (kepercayaan) kepadaku'. Maka
tatkala raja telah bercakap-cakap dengan dia, dia berkata: 'Sesungguhnya
kamu (mulai) hari ini, menjadi orang yang berkedudukan tinggi, lagi
dipercaya pada sisi kami'." – (QS.12:54)
|
وَقَالَ الْمَلِكُ ائْتُونِي بِهِ أَسْتَخْلِصْهُ لِنَفْسِي فَلَمَّا كَلَّمَهُ قَالَ إِنَّكَ الْيَوْمَ لَدَيْنَا مَكِينٌ أَمِينٌ
|
Waqaalal malikuu-atuunii bihi astakhlishhu linafsii falammaa kallamahu qaala innakal yauma ladainaa makiinun amiinun
|
||
055
|
"Berkata Yusuf: 'Jadikanlah aku bendaharawan negeri
(Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi
berpengetahuan'." – (QS.12:55)
|
قَالَ اجْعَلْنِي عَلَى خَزَائِنِ الأرْضِ إِنِّي حَفِيظٌ عَلِيمٌ
|
Qaalaaj'alnii 'ala khazaa-inil ardhi innii hafiizhun 'aliimun
|
||
056
|
"Dan demikianlah, Kami memberi kedudukan kepada
Yusuf di negeri Mesir; (dia berkuasa penuh) pergi menuju kemana saja,
(yang) ia kehendaki di bumi Mesir itu. Kami melimpahkan rahmat Kami,
kepada siapa yang Kami kehendaki, dan Kami tidak menyia-nyiakan, pahala
orang-orang yang berbuat baik." – (QS.12:56)
|
وَكَذَلِكَ
مَكَّنَّا لِيُوسُفَ فِي الأرْضِ يَتَبَوَّأُ مِنْهَا حَيْثُ يَشَاءُ
نُصِيبُ بِرَحْمَتِنَا مَنْ نَشَاءُ وَلا نُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ
|
Wakadzalika makkannaa liyuusufa fiil ardhi
yatabau-wau minhaa haitsu yasyaa-u nushiibu birahmatinaa man nasyaa-u
walaa nudhii'u ajral muhsiniin(a)
|
||
057
|
"Dan sesungguhnya, pahala di akhirat itu lebih baik, bagi orang-orang yang beriman dan selalu bertaqwa." – (QS.12:57)
|
وَلأجْرُ الآخِرَةِ خَيْرٌ لِلَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ
|
Wal-ajru-aakhirati khairul(n)-lil-ladziina aamanuu wakaanuu yattaquun(a)
|
||
058
|
"Dan saudara-saudara Yusuf datang (ke Mesir), lalu
mereka ke (tempat)nya. Maka Yusuf mengenal mereka, sedang mereka tidak
kenal (lagi) kepadanya." – (QS.12:58)
|
وَجَاءَ إِخْوَةُ يُوسُفَ فَدَخَلُوا عَلَيْهِ فَعَرَفَهُمْ وَهُمْ لَهُ مُنْكِرُونَ
|
Wajaa-a ikhwatu yuusufa fadakhaluu 'alaihi fa'arafahum wahum lahu munkiruun(a)
|
||
059
|
"Dan tatkala Yusuf menyiapkan untuk mereka, bahan
makanannya, ia berkata: 'Bawalah kepadaku saudaramu, yang seayah dengan
kamu (Bunyamin), tidakkah kamu melihat, bahwa aku menyempurnakan
sukatan, dan aku adalah sebaik-baik penerima tamu." – (QS.12:59)
|
وَلَمَّا
جَهَّزَهُمْ بِجَهَازِهِمْ قَالَ ائْتُونِي بِأَخٍ لَكُمْ مِنْ أَبِيكُمْ
أَلا تَرَوْنَ أَنِّي أُوفِي الْكَيْلَ وَأَنَا خَيْرُ الْمُنْزِلِينَ
|
Walammaa jahhazahum bijahaazihim qaalaa-atuunii
biakhin lakum min abiikum alaa tarauna annii uufiil kaila wa-anaa
khairul munziliin(a)
|
||
060
|
"Jika kamu tidak membawanya kepadaku, maka kamu tidak akan mendapatkan sukatan lagi dariku, dan jangan kamu mendekatiku'," – (QS.12:60)
|
فَإِنْ لَمْ تَأْتُونِي بِهِ فَلا كَيْلَ لَكُمْ عِنْدِي وَلا تَقْرَبُونِ
|
Fa-in lam ta'tuunii bihi falaa kaila lakum 'indii walaa taqrabuun(i)
|
||
061
|
"Mereka berkata: 'Kami akan membujuk ayahnya untuk
membawanya (ke mari) dan sesungguhnya, kami benar-benar akan
melaksanakannya'." – (QS.12:61)
|
قَالُوا سَنُرَاوِدُ عَنْهُ أَبَاهُ وَإِنَّا لَفَاعِلُونَ
|
Qaaluuu sanuraawidu 'anhu abaahu wa-innaa lafaa'iluun(a)
|
||
062
|
"Yusuf berkata kepada bujang-bujangnya:
'Masukkanlah barang-barang (penukar kepunyaan mereka) ke dalam
karung-karung mereka, supaya mereka mengetahuinya, apabila mereka telah
kembali kepada keluarganya, mudah-mudahan mereka kembali lagi'." – (QS.12:62)
|
وَقَالَ
لِفِتْيَانِهِ اجْعَلُوا بِضَاعَتَهُمْ فِي رِحَالِهِمْ لَعَلَّهُمْ
يَعْرِفُونَهَا إِذَا انْقَلَبُوا إِلَى أَهْلِهِمْ لَعَلَّهُمْ
يَرْجِعُونَ
|
Waqaala lifityaanihiij'aluu bidhaa'atahum fii
rihaalihim la'allahum ya'rifuunahaa idzaaanqalabuu ila ahlihim
la'allahum yarji'uun(a)
|
||
063
|
"Maka tatkala mereka telah kembali kepada ayah
mereka (Yakub) mereka berkata: 'Wahai ayah kami, kami tidak akan
mendapat sukatan (gandum) lagi, (jika tidak membawa saudara kami), sebab
itu biarkanlah saudara kami pergi bersama-sama kami, supaya kami
mendapat sukatan, dan sesungguhnya, kami benar-benar akan menjaganya'." –
(QS.12:63)
|
فَلَمَّا
رَجَعُوا إِلَى أَبِيهِمْ قَالُوا يَا أَبَانَا مُنِعَ مِنَّا الْكَيْلُ
فَأَرْسِلْ مَعَنَا أَخَانَا نَكْتَلْ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
|
Falammaa raja'uu ila abiihim qaaluuu yaa abaanaa
muni'a minnaal kailu fa-arsil ma'anaa akhaanaa naktal wa-innaa lahu
lahaafizhuun(a)
|
||
064
|
"Berkata Yakub: 'Bagaimana aku akan
mempercayakannya (Bunyamin) kepadamu, kecuali seperti aku telah
mempercayakan saudaranya (Yusuf) kepada kamu dahulu'. Maka Allah adalah
sebaik-baik Penjaga dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para
Penyayang." – (QS.12:64)
|
قَالَ
هَلْ آمَنُكُمْ عَلَيْهِ إِلا كَمَا أَمِنْتُكُمْ عَلَى أَخِيهِ مِنْ
قَبْلُ فَاللَّهُ خَيْرٌ حَافِظًا وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
|
Qaala hal aamanukum 'alaihi ilaa kamaa amintukum 'ala akhiihi min qablu fallahu khairun haafizhan wahuwa arhamurraahimiin(a)
|
||
065
|
"Tatkala mereka membuka barang-barangnya, mereka
menemukan kembali barang-barang (penukaran) mereka, dikembalikan kepada
mereka. Mereka berkata: 'Wahai ayah kami apalagi yang kita inginkan. Ini
barang-barang kita dikembalikan kepada kita, dan kami akan dapat
memberi makan keluarga kami, dan kami akan dapat memelihara saudara
kami, dan kami akan mendapat tambahan sukatan (gandum) seberat beban
seekor unta. Itu adalah sukatan yang mudah (bagi raja Mesir)'." – (QS.12:65)
|
وَلَمَّا
فَتَحُوا مَتَاعَهُمْ وَجَدُوا بِضَاعَتَهُمْ رُدَّتْ إِلَيْهِمْ قَالُوا
يَا أَبَانَا مَا نَبْغِي هَذِهِ بِضَاعَتُنَا رُدَّتْ إِلَيْنَا وَنَمِيرُ
أَهْلَنَا وَنَحْفَظُ أَخَانَا وَنَزْدَادُ كَيْلَ بَعِيرٍ ذَلِكَ كَيْلٌ
يَسِيرٌ
|
Walammaa fatahuu mataa'ahum wajaduu bidhaa'atahum
ruddat ilaihim qaaluuu yaa abaanaa maa nabghii hadzihi bidhaa'atunaa
ruddat ilainaa wanamiiru ahlanaa wanahfazhu akhaanaa wanazdaadu kaila
ba'iirin dzalika kailun yasiirun
|
||
066
|
"Yakub berkata: 'Aku sekali-kali tidak akan
melepaskannya (pergi) bersama-sama kamu, sebelum kamu memberikan
kepadaku janji yang teguh atas nama Allah (bersumpah), bahwa kamu pasti
akan membawanya kepadaku kembali, kecuali jika kamu dikepung musuh'.
Tatkala mereka memberikan janji mereka, maka Yakub berkata: 'Allah
adalah saksi terhadap apa yang kita ucapkan (ini)'." – (QS.12:66)
|
قَالَ
لَنْ أُرْسِلَهُ مَعَكُمْ حَتَّى تُؤْتُونِ مَوْثِقًا مِنَ اللَّهِ
لَتَأْتُنَّنِي بِهِ إِلا أَنْ يُحَاطَ بِكُمْ فَلَمَّا آتَوْهُ
مَوْثِقَهُمْ قَالَ اللَّهُ عَلَى مَا نَقُولُ وَكِيلٌ
|
Qaala lan ursilahu ma'akum hatta tu'tuuni mautsiqan
minallahi lata'tunnanii bihi ilaa an yuhaatha bikum falammaa aatauhu
mautsiqahum qaalallahu 'ala maa naquulu wakiilun
|
||
067
|
"Dan Yakub berkata: 'Hai anak-anakku janganlah kamu
(bersama-sama) masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari
pintu-pintu gerbang yang berlain-lain(an); namun demikian aku tiada
dapat melepaskan kamu barang sedikitpun dari (takdir) Allah. Keputusan
menetapkan (sesuatu) hanyalah hak Allah; kepada-Nya-lah aku bertawakal
dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang yang bertawakal berserah
diri'." – (QS.12:67)
|
وَقَالَ
يَا بَنِيَّ لا تَدْخُلُوا مِنْ بَابٍ وَاحِدٍ وَادْخُلُوا مِنْ أَبْوَابٍ
مُتَفَرِّقَةٍ وَمَا أُغْنِي عَنْكُمْ مِنَ اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ إِنِ
الْحُكْمُ إِلا لِلَّهِ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَعَلَيْهِ فَلْيَتَوَكَّلِ
الْمُتَوَكِّلُونَ
|
Waqaala yaa banii-ya laa tadkhuluu min baabin
waahidin waadkhuluu min abwaabin mutafarriqatin wamaa ughnii 'ankum
minallahi min syai-in inil hukmu ilaa lillahi 'alaihi tawakkaltu
wa'alaihi falyatawakkalil mutawakkiluun(a)
|
||
068
|
"Dan tatkala mereka masuk, menurut yang
diperintahkan ayah mereka, maka (cara yang mereka lakukan itu), tiadalah
melepaskan mereka sedikitpun dari takdir Allah, akan tetapi itu hanya
sesuatu keinginan pada diri Yakub, yang telah ditetapkannya. Dan
sesungguhnya, dia mempunyai pengetahuan, karena Kami telah mengajarkan
kepadanya. Akan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui-nya." – (QS.12:68)
|
وَلَمَّا
دَخَلُوا مِنْ حَيْثُ أَمَرَهُمْ أَبُوهُمْ مَا كَانَ يُغْنِي عَنْهُمْ
مِنَ اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ إِلا حَاجَةً فِي نَفْسِ يَعْقُوبَ قَضَاهَا
وَإِنَّهُ لَذُو عِلْمٍ لِمَا عَلَّمْنَاهُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا
يَعْلَمُونَ
|
Walammaa dakhaluu min haitsu amarahum abuuhum maa
kaana yughnii 'anhum minallahi min syai-in ilaa haajatan fii nafsi
ya'quuba qadhaahaa wa-innahu ladzuu 'ilmin limaa 'allamnaahu walakinna
aktsarannaasi laa ya'lamuun(a)
|
||
069
|
"Dan tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf, Yusuf
membawa saudaranya (Bunyamin) ke tempatnya, Yusuf berkata: 'Sesungguhnya
aku (ini) adalah saudaramu, maka janganlah kamu berduka-cita terhadap
apa yang telah mereka kerjakan'." – (QS.12:69)
|
وَلَمَّا دَخَلُوا عَلَى يُوسُفَ آوَى إِلَيْهِ أَخَاهُ قَالَ إِنِّي أَنَا أَخُوكَ فَلا تَبْتَئِسْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
|
Walammaa dakhaluu 'ala yuusufa aawa ilaihi akhaahu qaala innii anaa akhuuka falaa tabta-is bimaa kaanuu ya'maluun(a)
|
||
070
|
"Maka tatkala telah disiapkan untuk mereka bahan
makanan mereka, Yusuf memasukkan piala (tempat minum) ke dalam karung
saudaranya. Kemudian berteriaklah seseorang yang menyerukan: 'Hai
khafilah, sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang mencuri'." – (QS.12:70)
|
فَلَمَّا
جَهَّزَهُمْ بِجَهَازِهِمْ جَعَلَ السِّقَايَةَ فِي رَحْلِ أَخِيهِ ثُمَّ
أَذَّنَ مُؤَذِّنٌ أَيَّتُهَا الْعِيرُ إِنَّكُمْ لَسَارِقُونَ
|
Falammaa jahhazahum bijahaazihim ja'alassiqaayata
fii rahli akhiihi tsumma adz-dzana mu'adz-dzinun ai-yatuhaal 'iiru
innakum lasaariquun(a)
|
||
071
|
"Mereka menjawab, sambil menghadap kepada penyeru-penyeru itu: 'Barang apakah yang hilang dari kamu'." – (QS.12:71)
|
قَالُوا وَأَقْبَلُوا عَلَيْهِمْ مَاذَا تَفْقِدُونَ
|
Qaaluuu wa-aqbaluu 'alaihim maadzaa tafqiduun(a)
|
||
072
|
"Penyeru-penyeru itu berkata: 'Kami kehilangan
piala raja, dan siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh bahan
makanan (seberat) beban unta, dan aku menjamin terhadapnya'." – (QS.12:72)
|
قَالُوا نَفْقِدُ صُوَاعَ الْمَلِكِ وَلِمَنْ جَاءَ بِهِ حِمْلُ بَعِيرٍ وَأَنَا بِهِ زَعِيمٌ
|
Qaaluuu nafqidu shuwaa'al maliki waliman jaa-a bihi himlu ba'iirin wa-anaa bihi za'iimun
|
||
073
|
"Saudara-saudara Yusuf menjawab: 'Demi Allah,
sesungguhnya kamu mengetahui, bahwa kami datang tidak untuk membuat
kerusakan di negeri (ini), dan kami bukanlah para pencuri'." – (QS.12:73)
|
قَالُوا تَاللَّهِ لَقَدْ عَلِمْتُمْ مَا جِئْنَا لِنُفْسِدَ فِي الأرْضِ وَمَا كُنَّا سَارِقِينَ
|
Qaaluuu tallahi laqad 'alimtum maa ji-anaa linufsida fiil ardhi wamaa kunnaa saariqiin(a)
|
||
074
|
"Mereka berkata: 'Tetapi apa balasannya, jika kamu betul-betul pendusta'." – (QS.12:74)
|
قَالُوا فَمَا جَزَاؤُهُ إِنْ كُنْتُمْ كَاذِبِينَ
|
Qaaluuu famaa jazaa'uhu in kuntum kaadzibiin(a)
|
||
075
|
"Mereka menjawab: 'Balasannya, ialah pada siapa
diketemukan (barang yang hilang) dalam karungnya, maka dia sendirilah
balasannya (tebusannya)'. Demikianlah kami memberi pembalasan kepada
orang-orang yang zalim." – (QS.12:75)
|
قَالُوا جَزَاؤُهُ مَنْ وُجِدَ فِي رَحْلِهِ فَهُوَ جَزَاؤُهُ كَذَلِكَ نَجْزِي الظَّالِمِينَ
|
Qaaluuu jazaa'uhu man wujida fii rahlihi fahuwa jazaa'uhu kadzalika najziizh-zhaalimiin(a)
|
||
076
|
"Maka mulailah Yusuf (memeriksa) karung-karung
mereka, sebelum (memeriksa) karung saudaranya sendiri, kemudian
mengeluarkan piala raja itu dari karung saudaranya. Demikianlah Kami
atur untuk (mencapai maksud) Yusuf. Tiadalah patut Yusuf menghukum
saudaranya, menurut undang-undang raja, kecuali Allah menghendakinya.
Kami tinggikan derajat orang yang Kami kehendaki: dan di atas tiap-tiap
orang yang berpengetahuan itu ada lagi Yang Maha Mengetahui." – (QS.12:76)
|
فَبَدَأَ
بِأَوْعِيَتِهِمْ قَبْلَ وِعَاءِ أَخِيهِ ثُمَّ اسْتَخْرَجَهَا مِنْ
وِعَاءِ أَخِيهِ كَذَلِكَ كِدْنَا لِيُوسُفَ مَا كَانَ لِيَأْخُذَ أَخَاهُ
فِي دِينِ الْمَلِكِ إِلا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ نَرْفَعُ دَرَجَاتٍ مَنْ
نَشَاءُ وَفَوْقَ كُلِّ ذِي عِلْمٍ عَلِيمٌ
|
Fabadaa biau'iyatihim qabla wi'aa-i akhiihi
tsummaas-takhrajahaa min wi'aa-i akhiihi kadzalika kidnaa liyuusufa maa
kaana liya'khudza akhaahu fii diinil maliki ilaa an yasyaa-allahu
narfa'u darajaatin man nasyaa-u wafauqa kulli dzii 'ilmin 'aliimun
|
||
077
|
"Mereka berkata: 'Jika ia mencuri, maka
sesungguhnya telah pernah mencuri pula saudaranya, sebelum ini'. Maka
Yusuf menyembunyikan kejengkelan itu pada dirinya dan tidak
menampakkannya kepada mereka. Dia berkata (dalam hatinya): 'Kamu lebih
buruk kedudukanmu (sifat-sifatmu) dan Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu terangkan itu'." – (QS.12:77)
|
قَالُوا
إِنْ يَسْرِقْ فَقَدْ سَرَقَ أَخٌ لَهُ مِنْ قَبْلُ فَأَسَرَّهَا يُوسُفُ
فِي نَفْسِهِ وَلَمْ يُبْدِهَا لَهُمْ قَالَ أَنْتُمْ شَرٌّ مَكَانًا
وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا تَصِفُونَ
|
Qaaluuu in yasriq faqad saraqa akhun lahu min qablu
fa-asarrahaa yuusufu fii nafsihi walam yubdihaa lahum qaala antum
syarrun makaanan wallahu a'lamu bimaa tashifuun(a)
|
||
078
|
"Mereka berkata: 'wahai Al-Aziz, sesungguhnya ia
mempunyai ayah yang sudah lanjut usianya, lantaran itu ambillah salah
seorang di antara kami sebagai gantinya, sesungguhnya kami melihat kamu
termasuk orang-orang yang berbuat baik'." – (QS.12:78)
|
قَالُوا يَا أَيُّهَا الْعَزِيزُ إِنَّ لَهُ أَبًا شَيْخًا كَبِيرًا فَخُذْ أَحَدَنَا مَكَانَهُ إِنَّا نَرَاكَ مِنَ الْمُحْسِنِينَ
|
Qaaluuu yaa ai-yuhaal 'aziizu inna lahu aban syaikhan kabiiran fakhudz ahadanaa makaanahu innaa naraaka minal muhsiniin(a)
|
||
079
|
"Berkata Yusuf: 'Aku mohon perlindungan kepada
Allah dari menahan seorang, kecuali orang yang kami ketemukan harta
benda kami padanya, jika kami berbuat demikian, maka benar-benarlah kami
orang-orang yang zalim'." – (QS.12:79)
|
قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ أَنْ نَأْخُذَ إِلا مَنْ وَجَدْنَا مَتَاعَنَا عِنْدَهُ إِنَّا إِذًا لَظَالِمُونَ
|
Qaala ma'aadzallahi an na'khudza ilaa man wajadnaa mataa'anaa 'indahu innaa idzan lazhaalimuun(a)
|
||
080
|
"Maka tatkala mereka berputus-asa dari (putusan)
Yusuf, mereka menyendiri sambil berunding dengan berbisik-bisik.
Berkatalah yang tertua di antara mereka: 'Tidakkah kamu ketahui, bahwa
sesungguhnya ayahmu telah mengambil janji dari kamu, dengan nama Allah,
dan sebelum itu kamu telah menyia-nyiakan Yusuf. Sebab itu aku tidak
akan meninggalkan negeri Mesir, sampai ayahku mengijinkan kepadaku
(untuk kembali), atau Allah memberi keputusan terhadapku. Dan Dia adalah
hakim yang sebaik-baiknya'." – (QS.12:80)
|
فَلَمَّا
اسْتَيْأَسُوا مِنْهُ خَلَصُوا نَجِيًّا قَالَ كَبِيرُهُمْ أَلَمْ
تَعْلَمُوا أَنَّ أَبَاكُمْ قَدْ أَخَذَ عَلَيْكُمْ مَوْثِقًا مِنَ اللَّهِ
وَمِنْ قَبْلُ مَا فَرَّطْتُمْ فِي يُوسُفَ فَلَنْ أَبْرَحَ الأرْضَ
حَتَّى يَأْذَنَ لِي أَبِي أَوْ يَحْكُمَ اللَّهُ لِي وَهُوَ خَيْرُ
الْحَاكِمِينَ
|
Falammaaastayasuu minhu khalashuu najii-yan qaala
kabiiruhum alam ta'lamuu anna abaakum qad akhadza 'alaikum mautsiqan
minallahi wamin qablu maa farrathtum fii yuusufa falan abrahal ardha
hatta ya'dzana lii abii au yahkumallahu lii wahuwa khairul haakimiin(a)
|
||
081
|
"Kembalilah kepada ayahmu dan katakanlah: 'Wahai
ayah kami!, sesungguhnya anakmu telah mencuri; dan kami hanya
menyaksikan apa yang kami ketahui, dan sekali-kali kami tidak dapat
menjaga (mengetahui) barang yang gaib." – (QS.12:81)
|
ارْجِعُوا
إِلَى أَبِيكُمْ فَقُولُوا يَا أَبَانَا إِنَّ ابْنَكَ سَرَقَ وَمَا
شَهِدْنَا إِلا بِمَا عَلِمْنَا وَمَا كُنَّا لِلْغَيْبِ حَافِظِينَ
|
Arji'uu ila abiikum faquuluu yaa abaanaa innaabnaka
saraqa wamaa syahidnaa ilaa bimaa 'alimnaa wamaa kunnaa lilghaibi
haafizhiin(a)
|
||
082
|
"Dan tanyalah (penduduk) negeri yang kami berada di
situ, dan khafilah yang kami datang bersamanya, dan sesungguhnya, kami
adalah orang-orang yang benar'." – (QS.12:82)
|
وَاسْأَلِ الْقَرْيَةَ الَّتِي كُنَّا فِيهَا وَالْعِيرَ الَّتِي أَقْبَلْنَا فِيهَا وَإِنَّا لَصَادِقُونَ
|
Waasalil qaryatallatii kunnaa fiihaa wal 'iirallatii aqbalnaa fiihaa wa-innaa lashaadiquun(a)
|
||
083
|
"Yakub berkata: 'Hanya dirimu sendirilah yang
memandang baik perbuatan (yang buruk) itu. Maka kesabaran yang baik
itulah (kesabaranku). Mudah-mudahan Allah mendatangkan mereka semuanya
kepadaku; sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mengetahui, lagi Maha
Bijaksana'." – (QS.12:83)
|
قَالَ
بَلْ سَوَّلَتْ لَكُمْ أَنْفُسُكُمْ أَمْرًا فَصَبْرٌ جَمِيلٌ عَسَى
اللَّهُ أَنْ يَأْتِيَنِي بِهِمْ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْعَلِيمُ
الْحَكِيمُ
|
Qaala bal sau-walat lakum anfusukum amran fashabrun
jamiilun 'asallahu an ya'tiyanii bihim jamii'an innahu huwal 'aliimul
hakiim(u)
|
||
084
|
"Dan Yakub berpaling dari mereka (anak-anaknya)
seraya berkata: 'Aduhai duka-citaku terhadap Yusuf', dan kedua matanya
menjadi putih, karena kesedihan, dan dia adalah seorang yang menahan
amarahnya (terhadap anak-anaknya)." – (QS.12:84)
|
وَتَوَلَّى عَنْهُمْ وَقَالَ يَا أَسَفَى عَلَى يُوسُفَ وَابْيَضَّتْ عَيْنَاهُ مِنَ الْحُزْنِ فَهُوَ كَظِيمٌ
|
Watawalla 'anhum waqaala yaa asafa 'ala yuusufa waabyadh-dhat 'ainaahu minal huzni fahuwa kazhiimun
|
||
085
|
"Mereka berkata: 'Demi Allah, senantiasa kamu
mengingat-ingat Yusuf, sehingga kamu mengidap penyakit yang berat atau
kamu termasuk orang-orang yang binasa'." – (QS.12:85)
|
قَالُوا تَاللَّهِ تَفْتَأُ تَذْكُرُ يُوسُفَ حَتَّى تَكُونَ حَرَضًا أَوْ تَكُونَ مِنَ الْهَالِكِينَ
|
Qaaluuu tallahi taftau tadzkuru yuusufa hatta takuuna haradhan au takuuna minal haalikiin(a)
|
||
086
|
"Yakub menjawab: 'Sesungguhnya hanya kepada Allah
aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah
apa yang kamu tiada mengetahuinya'." – (QS.12:86)
|
قَالَ إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّهِ وَأَعْلَمُ مِنَ اللَّهِ مَا لا تَعْلَمُونَ
|
Qaala innamaa asykuu bats-tsii wahuznii ilallahi wa-a'lamu minallahi maa laa ta'lamuun(a)
|
||
087
|
"Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah
berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus-asa dari
rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus-asa dari rahmat Allah,
melainkan kaum yang kafir'." – (QS.12:87)
|
يَا
بَنِيَّ اذْهَبُوا فَتَحَسَّسُوا مِنْ يُوسُفَ وَأَخِيهِ وَلا تَيْأَسُوا
مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِنَّهُ لا يَيْئَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلا
الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ
|
Yaa banii-yaadzhabuu fatahassasuu min yuusufa
wa-akhiihi walaa tayasuu min rauhillahi innahu laa yai-asu min
rauhillahi ilaal qaumul kaafiruun(a)
|
||
088
|
"Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, mereka
berkata: 'Hai Al-Aziz, kami dan keluarga kami telah ditimpa
kesengsaraan dan kami datang membawa barang-barang yang tak berharga,
maka sempurnakanlah sukatan untuk kami, dan bersedekahlah kepada kami,
sesungguhnya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bersedekah'."
– (QS.12:88)
|
فَلَمَّا
دَخَلُوا عَلَيْهِ قَالُوا يَا أَيُّهَا الْعَزِيزُ مَسَّنَا وَأَهْلَنَا
الضُّرُّ وَجِئْنَا بِبِضَاعَةٍ مُزْجَاةٍ فَأَوْفِ لَنَا الْكَيْلَ
وَتَصَدَّقْ عَلَيْنَا إِنَّ اللَّهَ يَجْزِي الْمُتَصَدِّقِينَ
|
Falammaa dakhaluu 'alaihi qaaluuu yaa ai-yuhaal
'aziizu massanaa wa-ahlanaadh-dhurru waji-anaa bibidhaa'atin muzjaatin
fa-aufi lanaal kaila watashaddaq 'alainaa innallaha yajziil
mutashaddiqiin(a)
|
||
089
|
"Yusuf berkata: 'Apakah kamu mengetahui,
(kejelekan) apa yang telah kamu lakukan terhadap Yusuf dan saudaranya,
ketika kamu tidak mengetahui (akibat) perbuatanmu itu'." – (QS.12:89)
|
قَالَ هَلْ عَلِمْتُمْ مَا فَعَلْتُمْ بِيُوسُفَ وَأَخِيهِ إِذْ أَنْتُمْ جَاهِلُونَ
|
Qaala hal 'alimtum maa fa'altum biyuusufa wa-akhiihi idz antum jaahiluun(a)
|
||
090
|
"Mereka berkata: 'Apakah kamu ini benar-benar
Yusuf'. Yusuf menjawab: 'Akulah Yusuf dan ini saudaraku. Sesungguhnya
Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami'. Sesungguhnya
barangsiapa yang bertaqwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak
menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik'." – (QS.12:90)
|
قَالُوا
أَئِنَّكَ لأنْتَ يُوسُفُ قَالَ أَنَا يُوسُفُ وَهَذَا أَخِي قَدْ مَنَّ
اللَّهُ عَلَيْنَا إِنَّهُ مَنْ يَتَّقِ وَيَصْبِرْ فَإِنَّ اللَّهَ لا
يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ
|
Qaaluuu a-innaka anta yuusufu qaala anaa yuusufu
wahadzaa akhii qad mannallahu 'alainaa innahu man yattaqi wayashbir
fa-innallaha laa yudhii'u ajral muhsiniin(a)
|
||
091
|
"Mereka berkata: 'Demi Allah, sesungguhnya Allah
telah melebihkan kamu atas kami, dan sesungguhnya, kami adalah
orang-orang yang bersalah (berdosa)'." – (QS.12:91)
|
قَالُوا تَاللَّهِ لَقَدْ آثَرَكَ اللَّهُ عَلَيْنَا وَإِنْ كُنَّا لَخَاطِئِينَ
|
Qaaluuu tallahi laqad aatsarakallahu 'alainaa wa-in kunnaa lakhaathi-iin(a)
|
||
092
|
"Dia (Yusuf) berkata: 'Pada hari ini tak ada
cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu), dan Dia
adalah Maha Penyayang di antara penyayang'." – (QS.12:92)
|
قَالَ لا تَثْرِيبَ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ يَغْفِرُ اللَّهُ لَكُمْ وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
|
Qaala laa tatsriiba 'alaikumul yauma yaghfirullahu lakum wahuwa arhamurraahimiin(a)
|
||
093
|
"Pergilah kamu dengan membawa baju gamisku ini,
lalu letakkanlah dia ke wajah ayahku, nanti ia akan melihat kembali; dan
bawalah keluargamu semuanya kepadaku'." – (QS.12:93)
|
اذْهَبُوا بِقَمِيصِي هَذَا فَأَلْقُوهُ عَلَى وَجْهِ أَبِي يَأْتِ بَصِيرًا وَأْتُونِي بِأَهْلِكُمْ أَجْمَعِينَ
|
Adzhabuu biqamiishii hadzaa fa-alquuhu 'ala wajhi abii ya'ti bashiiran wa'tuunii biahlikum ajma'iin(a)
|
||
094
|
"Tatkala khafilah itu telah keluar (dari negeri
Mesir) berkata ayah mereka: 'Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf,
sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal (tentu kamu membenarkan
aku)'." – (QS.12:94)
|
وَلَمَّا فَصَلَتِ الْعِيرُ قَالَ أَبُوهُمْ إِنِّي لأجِدُ رِيحَ يُوسُفَ لَوْلا أَنْ تُفَنِّدُونِ
|
Walammaa fashalatil 'iiru qaala abuuhum innii ajidu riiha yuusufa laulaa an tufanniduun(i)
|
||
095
|
"Keluarganya berkata: 'Demi Allah, sesungguhnya kamu masih dalam kekeliruanmu yang dahulu'." – (QS.12:95)
|
قَالُوا تَاللَّهِ إِنَّكَ لَفِي ضَلالِكَ الْقَدِيمِ
|
Qaaluuu tallahi innaka lafii dhalalikal qadiim(i)
|
||
096
|
"Tatkala telah tiba pembawa khabar gembira itu,
maka diletakkannya baju gamis itu ke wajah Yakub, lalu kembalilah ia
dapat melihat. Berkata Yakub: 'Tidakkah aku katakan kepadamu, bahwa aku
mengetahui dari Allah apa yang kamu tidak mengetahuinya'." – (QS.12:96)
|
فَلَمَّا
أَنْ جَاءَ الْبَشِيرُ أَلْقَاهُ عَلَى وَجْهِهِ فَارْتَدَّ بَصِيرًا
قَالَ أَلَمْ أَقُلْ لَكُمْ إِنِّي أَعْلَمُ مِنَ اللَّهِ مَا لا
تَعْلَمُونَ
|
Falammaa an jaa-al basyiiru alqaahu 'ala wajhihi
faartadda bashiiran qaala alam aqul lakum innii a'lamu minallahi maa laa
ta'lamuun(a)
|
||
097
|
"Mereka berkata: 'Wahai ayah kami, mohonkanlah
ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah
orang-orang yang bersalah (berdosa) '." – (QS.12:97)
|
قَالُوا يَا أَبَانَا اسْتَغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا إِنَّا كُنَّا خَاطِئِينَ
|
Qaaluuu yaa abaanaaastaghfir lanaa dzunuubanaa innaa kunnaa khaathi-iin(a)
|
||
098
|
"Yakub berkata: 'Aku akan memohonkan ampun bagimu
kepada Rabb-ku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun, lagi Maha
Penyayang'." – (QS.12:98)
|
قَالَ سَوْفَ أَسْتَغْفِرُ لَكُمْ رَبِّي إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
|
Qaala saufa astaghfiru lakum rabbii innahu huwal ghafuurur-rahiim(u)
|
||
099
|
"Maka tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf. Yusuf
merangkul ibu bapaknya dan dia berkata: 'Masuklah kamu ke negeri Mesir,
insya Allah dalam keadaan aman'." – (QS.12:99)
|
فَلَمَّا دَخَلُوا عَلَى يُوسُفَ آوَى إِلَيْهِ أَبَوَيْهِ وَقَالَ ادْخُلُوا مِصْرَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ آمِنِينَ
|
Falammaa dakhaluu 'ala yuusufa aawa ilaihi abawaihi waqaalaadkhuluu mishra in syaa-allahu aaminiin(a)
|
||
100
|
"Dan ia menaikkan kedua ibu-bapaknya ke atas
singgasana. Dan mereka (semuanya) merebahkan diri seraya sujud kepada
Yusuf. Dan berkata Yusuf: 'Wahai ayahku inilah tabir mimpiku yang dahulu
itu; sesungguhnya Rabb-ku telah menjadikan suatu kenyataan. Dan
sesungguhnya Rabb-ku telah berbuat baik kepadaku, ketika dia (raja)
membebaskan aku dari rumah penjara, dan ketika membawa kamu dari dusun
padang pasir, setelah syaitan merusakkan (hubungan) antaraku dan
saudara-saudaraku. Sesungguhnya Rabb-ku Maha Lembut, terhadap apa yang
Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mengetahui, lagi Maha
Bijaksana." – (QS.12:100)
|
وَرَفَعَ
أَبَوَيْهِ عَلَى الْعَرْشِ وَخَرُّوا لَهُ سُجَّدًا وَقَالَ يَا أَبَتِ
هَذَا تَأْوِيلُ رُؤْيَايَ مِنْ قَبْلُ قَدْ جَعَلَهَا رَبِّي حَقًّا
وَقَدْ أَحْسَنَ بِي إِذْ أَخْرَجَنِي مِنَ السِّجْنِ وَجَاءَ بِكُمْ مِنَ
الْبَدْوِ مِنْ بَعْدِ أَنْ نَزَغَ الشَّيْطَانُ بَيْنِي وَبَيْنَ
إِخْوَتِي إِنَّ رَبِّي لَطِيفٌ لِمَا يَشَاءُ إِنَّهُ هُوَ الْعَلِيمُ
الْحَكِيمُ
|
Warafa'a abawaihi 'alal 'arsyi wakharruu lahu
sujjadan waqaala yaa abati hadzaa ta'wiilu ru'yaaya min qablu qad
ja'alahaa rabbii haqqan waqad ahsana bii idz akhrajanii minassijni
wajaa-a bikum minal badwi min ba'di an nazaghasy-syaithaanu bainii
wabaina ikhwatii inna rabbii lathiifun limaa yasyaa-u innahu huwal
'aliimul hakiim(u)
|
||
101
|
"Ya Rabb-ku, sesungguhnya Engkau telah
menganugerahkan kepadaku sebagian kerajaan dan telah mengajarkan
kepadaku sebagian tabir mimpi. (Ya Rabb) Pencipta langit dan bumi.
Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam
keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang shaleh." – (QS.12:101)
|
رَبِّ
قَدْ آتَيْتَنِي مِنَ الْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِي مِنْ تَأْوِيلِ
الأحَادِيثِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ أَنْتَ وَلِيِّي فِي
الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي
بِالصَّالِحِينَ
|
Rabbi qad aataitanii minal mulki wa'allamtanii min
ta'wiilil ahaadiitsi faathiras-samaawaati wal ardhi anta walii-yii
fiiddunyaa wal-aakhirati tawaffanii musliman wa-alhiqnii
bish-shaalihiin(a)
|
||
102
|
"Demikian itu (adalah) di antara berita-berita yang
gaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); padahal kamu tidak berada
pada sisi mereka, ketika mereka memutuskan rencananya (untuk memasukkan
Yusuf ke dalam sumur) dan mereka sedang mengatur tipu-daya." – (QS.12:102)
|
ذَلِكَ مِنْ أَنْبَاءِ الْغَيْبِ نُوحِيهِ إِلَيْكَ وَمَا كُنْتَ لَدَيْهِمْ إِذْ أَجْمَعُوا أَمْرَهُمْ وَهُمْ يَمْكُرُونَ
|
Dzalika min anbaa-il ghaibi nuuhiihi ilaika wamaa kunta ladaihim idz ajma'uu amrahum wahum yamkuruun(a)
|
||
103
|
"Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun kamu sangat menginginkan-nya." – (QS.12:103)
|
وَمَا أَكْثَرُ النَّاسِ وَلَوْ حَرَصْتَ بِمُؤْمِنِينَ
|
Wamaa aktsarunnaasi walau harashta bimu'miniin(a)
|
||
104
|
"Dan kamu sekali-kali tidak meminta upah kepada
mereka (terhadap seruanmu ini), itu tidak lain hanyalah pengajaran bagi
semesta alam." – (QS.12:104)
|
وَمَا تَسْأَلُهُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ إِنْ هُوَ إِلا ذِكْرٌ لِلْعَالَمِينَ
|
Wamaa tasaluhum 'alaihi min ajrin in huwa ilaa dzikrul(n)-lil'aalamiin(a)
|
||
105
|
"Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di
langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling
dari-nya." – (QS.12:105)
|
وَكَأَيِّنْ مِنْ آيَةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ يَمُرُّونَ عَلَيْهَا وَهُمْ عَنْهَا مُعْرِضُونَ
|
Waka-ai-yin min aayatin fiis-samaawaati wal ardhi yamurruuna 'alaihaa wahum 'anhaa mu'ridhuun(a)
|
||
106
|
"Dan sebagian besar dari mereka tidak beriman
kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan
sembahan-sembahan lain)." – (QS.12:106)
|
وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللَّهِ إِلا وَهُمْ مُشْرِكُونَ
|
Wamaa yu'minu aktsaruhum billahi ilaa wahum musyrikuun(a)
|
||
107
|
"Apakah mereka merasa aman dari kedatangan
siksa(an) Allah yang meliputi mereka, atau kedatangan kiamat kepada
mereka, secara mendadak, sedang mereka tidak menyadari-nya." – (QS.12:107)
|
أَفَأَمِنُوا أَنْ تَأْتِيَهُمْ غَاشِيَةٌ مِنْ عَذَابِ اللَّهِ أَوْ تَأْتِيَهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً وَهُمْ لا يَشْعُرُونَ
|
Afaaminuu an ta'tiyahum ghaasyiyatun min 'adzaabillahi au ta'tiyahumussaa'atu baghtatan wahum laa yasy'uruun(a)
|
||
108
|
"Katakanlah: 'Inilah jalan (agama)ku, aku dan
orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah
yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang
musyrik'." – (QS.12:108)
|
قُلْ
هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ
اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
|
Qul hadzihi sabiilii ad'uu ilallahi 'ala bashiiratin anaa wamaniittaba'anii wasubhaanallahi wamaa anaa minal musyrikiin(a)
|
||
109
|
"Kami tidak mengutus sebelum kamu, melainkan orang
laki-laki, yang kami berikan wahyu kepadanya di antara penduduk negeri.
Maka tidakkah mereka bepergian di muka bumi, lalu melihat bagaimana
kesudahan orang-orang sebelum mereka, (yang mendustakan rasul), dan
sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik, bagi orang-orang yang
bertaqwa. Maka tidakkah kamu memikirkan-nya." – (QS.12:109)
|
وَمَا
أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ إِلا رِجَالا نُوحِي إِلَيْهِمْ مِنْ أَهْلِ
الْقُرَى أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الأرْضِ فَيَنْظُرُوا كَيْفَ كَانَ
عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَدَارُ الآخِرَةِ خَيْرٌ
لِلَّذِينَ اتَّقَوْا أَفَلا تَعْقِلُونَ
|
Wamaa arsalnaa min qablika ilaa rijaaalan nuuhii
ilaihim min ahlil qura afalam yasiiruu fiil ardhi fayanzhuruu kaifa
kaana 'aaqibatul-ladziina min qablihim waladaaru-aakhirati
khairul(n)-lil-ladziina-attaqau afalaa ta'qiluun(a)
|
||
110
|
"Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai
harapan lagi (tentang keimanan mereka), dan telah menyakini, bahwa
mereka telah didustakan, datanglah kepada para rasul itu pertolongan
Kami, lalu diselamatkan orang-orang yang Kami kehendaki. Dan tidak dapat
ditolak siksa Kami, dari orang-orang yang berdosa." – (QS.12:110)
|
حَتَّى
إِذَا اسْتَيْئَسَ الرُّسُلُ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ قَدْ كُذِبُوا جَاءَهُمْ
نَصْرُنَا فَنُجِّيَ مَنْ نَشَاءُ وَلا يُرَدُّ بَأْسُنَا عَنِ الْقَوْمِ
الْمُجْرِمِينَ
|
Hatta idzaaastai-asarrusulu wazhannuu annahum qad
kudzibuu jaa-ahum nashrunaa fanujjiya man nasyaa-u walaa yuraddu
ba'sunaa 'anil qaumil mujrimiin(a)
|
||
111
|
"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka (para nabi)
itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur'an
itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan
(kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan
sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman." – (QS.12:111)
|
لَقَدْ
كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لأولِي الألْبَابِ مَا كَانَ حَدِيثًا
يُفْتَرَى وَلَكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ
شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
|
Laqad kaana fii qashashihim 'ibratun auliil albaabi
maa kaana hadiitsan yuftara walakin tashdiiqal-ladzii baina yadaihi
watafshiila kulli syai-in wahudan warahmatan liqaumin yu'minuun(a)
|
Surah Yusuf
Surat Yusuf ini seluruh isinya berkisar pada cerita Nabi Yusuf a.s. dan saudara-saudaranya beserta orang tua mereka. Cara penuturan kisah Nabi Yusuf ini kepada Nabi Muhammad s.a.w. berbeda dengan kisah-kisah nabi-nabi yang lain, yaitu kisah Nabi Yusuf a.s. ini khusus diceritakan dalam satu surat sedang kisah-kisah nabi-nabi yang lain disebutkan dalam beberapa surat. Isi dari kisah Nabi Yusuf a.s. ini berlainan pula dengan kisah-kisah nabi-nabi yang lain. Dalam kisah nabi-nabi yang lain Allah menitik beratkan kepada tantangan yang bermacam-macam dari kaum mereka, kemudian mengakhiri kisah itu dengan kemusnahan para penantang para nabi itu. Didalam kisah Nabi Yusuf a.s ini, Allah s.w.t. menonjolkan akibat yang baik daripada kesabaran, dan bahwa kesenangan itu datangnya sesudah penderitaan. Allah menguji Nabi Ya'qub a.s. dengan kehilangan puteranya Yusuf a.s. dan penglihatannya, dan menguji ketabahan dan kesabaran Yusuf a.s. dengan dipisahkan dari ibu bapanya, dibuang ke dalam sumur, dan diperdagangkan sebagai budak. Kemudian Allah s.w.t menguji imannya dengan godaan wanita cantik lagi bangsawan dan akhirnya dimasukkan kedalam penjara. Kemudian Allah s.w.t. melepaskan Yusuf a.s. dan ayahnya dari segala penderitaan dan cobaan itu; menghimpunkan mereka kembali; mangembalikan penglihatan Ya'qub a.s. dan menghidupkan lagi cinta kasih antara mereka dengan Yusuf a.s.
HUBUNGAN SURAT YUSUF DENGAN SURAT AR RA'D
1. Dalam surat ini Allah secara umum mengemukakan adanya tanda-tanda keesaan Allah di langit dan di bumi. Didalam surat Ar Ra'd Allah mengemukannya lagi secara lebih jelas.
2. Kedua surat tersebut sama-sama memuat pengalaman nabi-nabi zaman dahulu beserta umatnya. Yang menentang kebenaran mengalami kehancuran sedang yang mengikuti kabenaran mendapat kemenangan.
3. Pada akhir surat Yusuf diterangkan bahwa Al Quran itu bukanlah perkataan yang diada-adakan, melainkan petunjuk dan rahmat bagi orang yang beriman, dan keterangan yang demikian itu diulangi lagi di awal surat Ar Ra'd.